c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

03 Juni 2025

18:29 WIB

AI Dan Tantangan Menciptakan Karya Orisinal

Dengan kehadiran AI dalam dunia kreatif menjadi tantangan bagi para pelaku untuk dapat menciptakan karya yang benar-benar orisinal. 

<p>AI Dan Tantangan Menciptakan Karya Orisinal</p>
<p>AI Dan Tantangan Menciptakan Karya Orisinal</p>

Sutradara film animasi Warkop DKI Kartun Rako Prijanto (kiri) saat konferensi pers film animasi "Warkop DKI Kartun" di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin (2/6/2025) ANTARA/Abdu Faisal

JAKARTA - Sutradara terbaik Festival Film Indonesia (FFI) tahun 2013, Rako Prijanto, melihat teknologi kecerdasan buatan (AI) di bidang kreasi video, menantang insan kreatif untuk menghasilkan karya yang paling orisinal.

Menurut Rako, paradigma yang berkembang saat ini adalah AI menghasilkan sesuatu berbasiskan data yang dipandu pengguna ke alatnya.

"AI dan ChatGPT itu based on data. Itu justru harusnya mendorong kita untuk menghasilkan sebuah karya yang original yang belum pernah ada (terpikirkan oleh orang lain)," ujar Rako saat sesi tanya-jawab dalam konferensi pers film animasi Warkop DKI Kartun di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Senin, sebagaimana dikutip dari Antara.

Maka, katanya, teknologi yang semakin canggih adalah tantangan bagi pembuat animasi dan sineas film untuk memantik inovasi dan daya kreatifnya melampaui data yang sudah pernah ada. Selain itu, menjadi tantangan untuk menciptakan sesuatu yang benar-benar baru.

Aspek koneksi langsung antara para aktor dengan penggemar juga menjadi penting untuk senantiasa dibangun selama mengapresiasi sebuah karya kreatif.

Menurut Rako, ikatan emosional dan pengalaman bersama antara aktor dengan audiens akan menjadi nilai tambah sebuah karya kreatif buatan tangan manusia, dan tidak bisa ditiru AI.

"Sensasinya pasti akan sangat beda. Visual (aktor) yang ada beneran, itu akan sangat beda (dengan visual buatan AI). Enggak akan ada promosi seperti saat ini, misalkan pemain datang 'head-to-head' dengan penonton," ujar Rako.

Kuncinya terletak pada kemampuan insan kreatif untuk mempertahankan orisinalitas dan terus membangun koneksi yang mendalam dengan audiens. Dengan demikian, di era AI sekalipun, karya buatan manusia akan selalu memiliki nilai yang tak tergantikan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar