c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

KULTURA

13 Juni 2025

20:14 WIB

AI Berdampak Pada Turunnya Kunjungan Ke Situs Berita 

Kehadiran AI semakin memudahkan pengguna internet untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan. Hal ini yang kemudian berdampak pada menurunnya kunjungan pada situs berita. 

<p>AI Berdampak Pada Turunnya Kunjungan Ke Situs Berita&nbsp;</p>
<p>AI Berdampak Pada Turunnya Kunjungan Ke Situs Berita&nbsp;</p>

Seseorang meoperasikan AI Chatbot melalui website Bing. Shutterstock/Rokas Tenys

JAKARTA - Hadirnya AI dalam berbagai aspek kehidupan tak bisa dihindari, bahkan harus diakui telah memudahkan dalam melakukan berbagai aktivitas. Tak terkecuali dalam mencari informasi. Tapi di balik itu, ada dampak terhadapi kunjungan ke berbagai situs berita.

Menurut laporan Wall Street Journal, seperti dikutip dari Antara, kehadiran fitur AI Overviews dan alat berbasis kecerdasan buatan (AI) lainnya dari Google, termasuk chatbot, telah berdampak terhadap penurunan jumlah kunjungan ke situs berita.

Dan faktanya kini, pengguna internet sangat dimudahkan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang dilontarkan di platform AI. Dan uniknya, sering kali jawaban dihasilkan dari konten berita tanpa sepengetahuan penerbit. Alhasil, kebutuhan untuk mengklik tautan hasil pencarian berkurang drastis.

Hal ini menyebabkan penurunan tajam dalam jumlah kunjungan ke situs berita. Padahal selama ini situs-situs bertita menjadi tulang punggung bagi kelangsungan jurnalisme berkualitas, sebagaimana dilansir dari Tech Crunch.

Fitur ringkasan hasil pencarian milik Google AI Overviews diluncurkan tahun lalu. Sejak fitur itu diluncurkan, dilaporkan jumlah kunjungan ke berbagai situs, mulai dari panduan liburan, tips kesehatan, hingga ulasan produk telah berkurang.

Sementara itu, Google AI Mode diprediksi akan memperburuk keadaan. Mode ini merespons pertanyaan dengan gaya percakapan yang mengandung sedikit atau tanpa tautan ke sumber eksternal.

Sebagai contoh, dalam laporan tersebut disebutkan salah satu yang terdampak adalah The New York Times. Menurut data dari Similarweb, mengalami penurunan proporsi arus kunjungan dari pencarian organik ke situs desktop dan mobile mereka dari 44% pada tiga tahun lalu menjadi hanya 36,5% pada April 2025.

Namun, Google memiliki narasi berbeda. Dalam konferensi pengembangnya pada Mei lalu, Google mengklaim bahwa fitur AI Overviews justru meningkatkan lalu lintas pencarian, meski tidak dijelaskan apakah manfaat tersebut dirasakan juga oleh penerbit berita.

Menanggapi ancaman ini, beberapa penerbit seperti The Atlantic dan The Washington Post telah menyuarakan pentingnya perubahan model bisnis industri media secara cepat. Beberapa media bahkan telah menjalin kerja sama konten dengan perusahaan AI demi membuka sumber pendapatan baru.

Baru-baru ini, The New York Times menandatangani kesepakatan dengan Amazon untuk melisensikan konten editorial mereka guna melatih platform AI milik raksasa teknologi tersebut.

Beberapa penerbit lain, termasuk The Atlantic, juga bekerja sama dengan OpenAI. Sementara itu, startup AI Perplexity berencana membagikan pendapatan iklan kepada penerbit berita jika chatbot-nya menampilkan konten mereka dalam hasil jawaban.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar