c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

25 April 2023

18:28 WIB

Ahli Gizi Sarankan Jangan Konsumsi Tempe Berlebihan

Meski tempe mengandung tinggi protein, tapi disarankan untuk tidak dikonsumsi secara berlebihan, karena bisa menghasilkan energi yang berlebih juga.

Editor: Satrio Wicaksono

Ahli Gizi Sarankan Jangan Konsumsi Tempe Berlebihan
Ahli Gizi Sarankan Jangan Konsumsi Tempe Berlebihan
Perajin memproduksi tempe dari bahan kedelai di rumah produksi tempe di Desa Selo, Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. ANTARAFOTO/Harviyan Perdana Putra

JAKARTA - Tempe adalah bahan pangan sederhana khas Indonesia yang memiliki banyak manfaat. Terlepas dari kandungan gizi yang terdapat di dalamnya, rasa yang lezat menjadikan tempe sebagai kesukaan banyak orang.

Belum lagi, makanan yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai ini mudah disajikan dalam berbagai menu. Baik digoreng, menjadi campuran sayur, hingga dijadikan sambal.

Sayangnya, masyarakat disarankan untuk tidak mengonsumsi makanan ini secara berlebihan. Meski memiliki segudang manfaat dari nutrisinya.

"Meskipun tempe sangat bermanfaat, tetapi, bukan berarti dapat dikonsumsi dengan berlebihan," kata Kepala Instalasi Gizi dan Produksi Makanan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo, Fitri Hudayani, dikutip dari Antara, Selasa (15/4).

Tempe memiliki kandungan gizi yang terdiri dari zat gizi mikro yaitu protein, karbohidrat, dan sumber lemak baik, yang semuanya dapat menghasilkan energi.

"Tetapi, dari ketiganya, yang paling dominan adalah sumber protein sehingga tempe sangat baik dikonsumsi, baik oleh anak-anak, orang dewasa, sampai lansia sebagai sumber energi," jelasnya.

Baca juga: Menjaga Sehatnya Tempe Dengan Penyajian Rebus Dan Tumis

Tempe juga mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh, serta mengandung serat larut air yang sangat bermanfaat bagi kesehatan saluran cerna.

Namun, jika terlalu banyak makan tempe, Fitri yang juga merupakan Ketua Pengurus Pusat (PP) Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) itu mengatakan, asupan energi dalam tubuh akan menjadi berlebihan.

"Karena tempe merupakan sumber protein dan energi, maka konsumsi sesuai dengan kebutuhan. Jika berlebihan, tentunya asupan energi kita juga akan berlebih," ujar Fitri.

Anjuran mengonsumsi tempe adalah 50-75 gram atau setara dengan potongan berukuran sedang dalam setiap kali waktu makan sebagai lauk nabati. 

Jika ingin mengonsumsi tempe lebih banyak, hal tersebut boleh dilakukan dengan catatan untuk menggantikan lauk hewani.

"Artinya, tempe dikonsumsi dua potong, tapi, untuk menggantikan lauk (hewani) lainnya. Karakter nilai gizi tempe mirip dengan daging, jika mau konsumsi tempe lebih banyak, bisa untuk menggantikan lauk hewani. Bukan untuk pengganti nasi karena nilai gizinya tidak sepadan," kata Fitri.

Tempe goreng dinobatkan sebagai hidangan vegan tradisional terbaik keempat dunia versi TasteAtlas. Situs yang didirikan oleh jurnalis dan pengusaha Kroasia, Matija Babic itu memetakan berbagai jenis makanan dan minuman lokal di seluruh dunia yang mengandalkan ulasan ahli gastronomi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar