18 April 2024
09:14 WIB
Agar Bayi Tidak Bingung Puting, Hindari Penggunaan Botol Dot
Bingung puting umum terjadi pada bayi di awal-awal kehidupannya, dan bayi prematur lebih rentan terhadap kondisi ini.
Penulis: Annisa Nur Jannah
Editor: Satrio Wicaksono
Ilustrasi ibu menyusui. Shutterstock/dok |
JAKARTA - Momen menyusui sering dianggap sebagai momen paling menyenangkan. Karena biasanya saat menyusui, terjalinlah ikatan emosional yang kuat antara ibu dan bayi, serta memberikan nutrisi dan perlindungan yang penting bagi perkembangan si kecil.
Sayangnya, momen tersebut bisa menjadi mengkhawatirkan ketika bayi mengalami kebingungan pada puting. Bayi memiliki naluri alami untuk menghisap dan mereka sudah terprogram untuk menyusui dari payudara.
Namun ketika mereka pernah menyusu dari botol, terkadang mereka memiliki preferensi berbeda dan sulit untuk membuat mereka menyusui dari payudara lagi. Dan ini tentunya akan membuat para ibu khawatir rencana pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif untuk si kecil menjadi terganggu.
Dilansir dari laman Web MD, kondisi bingung puting umum terjadi pada bayi di awal-awal kehidupannya. Bayi dapat dikatakan bingung puting ketika mereka kesulitan mengisap ASI langsung dari payudara, karena sebelumnya telah terbiasa minum ASI menggunakan botol susu.
Ada dua jenis bingung puting yaitu kebingungan puting botol dan kebingungan puting payudara. Tipe A atau bingung puting botol terjadi pada bayi lebih muda yang mengalami kesulitan menempel ke payudara setelah menggunakan dot atau botol.
Sementara itu, Tipe B atau bingung puting payudara terjadi pada bayi yang lebih tua yang mulai lebih memilih botol daripada payudara. Meskipun banyak bayi tidak mengalami masalah dalam beralih antara puting buatan dan payudara, tidak ada cara pasti untuk mengetahui apakah bayi Anda akan mengalami kebingungan puting setelah pengenalan dot atau botol.
Namun, bayi prematur mungkin lebih rentan terhadap kondisi ini. Bayi prematur adalah bayi yang lahir sebelum mencapai usia kehamilan 37 minggu. Karena lahir lebih awal, sistem saraf pusat mereka mungkin belum sepenuhnya matang, termasuk refleks menghisap dan menelan yang penting untuk menyusui.
Selain itu, bayi prematur juga memiliki masalah kesehatan lain yang memengaruhi kemampuan mereka untuk menyusui, seperti kesulitan menghisap atau menelan secara efektif. Karena faktor-faktor ini, bayi prematur cenderung lebih rentan terhadap kebingungan puting setelah pengenalan dot atau botol.
Gejala Dan Cara Mengatasi Bingung Puting
Gejala bingung puting pada bayi termasuk berjuang untuk menempel pada payudara, menangis saat makan, dan perubahan pola mengisap selama menyusui. Orang tua yang menyusui juga mungkin mengalami pembengkakan payudara atau produksi susu yang lebih sedikit jika bayi belum cukup minum selama menyusui.
Untuk mencegah kebingungan puting pada bayi, tunggu sampai bayi berusia setidaknya empat minggu sebelum memperkenalkan dot atau botol. Jika bayi membutuhkan nutrisi tambahan, Anda dapat menggunakan sendok, jarum suntik, cangkir makan, atau sistem menyusui tambahan.
Kontak kulit ke kulit selama menyusui, menyusui sebelum bayi lapar, dan mengekspresikan beberapa susu ke mulut bayi sebelum menyusui adalah cara-cara lain yang bisa membantu. Selain itu, menjaga diri dan bayi tetap tenang selama menyusui dengan melakukan aktivitas seperti bernyanyi, mencoba posisi menyusui yang berbeda, dan mendapatkan bantuan dari pasangan dapat membuat proses menyusui lebih lancar.