c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

14 Oktober 2025

12:46 WIB

Ada Bahaya Stroke Langka Dari Keramas Di Salon

Mencuci rambut di salon umumnya dianggap hal yang biasa saja. Tapi, ada risiko stroke langka dari aktivitas tersebut karena tata laksana pencucian yang lazim dilakukan.

Editor: Andesta Herli Wijaya

<p id="isPasted">Ada Bahaya <em>Stroke&nbsp;</em>Langka Dari Keramas Di Salon</p>
<p id="isPasted">Ada Bahaya <em>Stroke&nbsp;</em>Langka Dari Keramas Di Salon</p>

Ilustrasi pencucian rambut di salon kecantikan. Shutterstock/PeopleImages.

JAKARTA - Saat memotong dan menata rambut di salon, mencuci rambut adalah salah satu langkah yang umumnya dianggap penting untuk pembersihan menyeluruh. Tak hanya membersihkan rambut, aktivitas itu biasanya juga memberi pengalaman relaksasi bagi seorang pelanggan.

Namun, Anda harus berhati-hati karena aktivitas itu tidak sepenuhnya tanpa risiko. Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa praktik mencuci rambut di salon-salon selama ini berisiko memicu stroke alias strok langka.

Studi diterbitkan pada Mei 2025 di The American Journal of Emergency Medicine menyebut kasus itu dengan Beauty Parlor Stroke Syndrome (BPSS) alias Sindrom Stroke Salon Kecantikan.

Dilansir dari Hindustan Times, para peneliti menemukan permasalahan pada cara pencucian rambut. Mencuci rambut di salon umumnya dilakukan dengan memiringkan leher ke belakang di atas wastafel untuk waktu yang lama. Posisi begitu oleh para peneliti disebut hiperekstensi leher, postur yang canggung dan sebenarnya tak nyaman bagi tubuh.

Studi ini mengungkapkan bahwa hal ini dapat menekan atau bahkan merobek arteri vertebralis di leher. Arteri ini memasok darah ke otak, dan ketika arteri terjepit oleh postur ini, terjadi gangguan aliran darah, yang memicu strok. Meskipun BPSS jarang terjadi, konsekuensinya bisa sangat parah.

Gejala setelah keramas meliputi pusing, penglihatan kabur, sakit kepala, mual, kehilangan keseimbangan, bicara cadel, dan kelemahan pada salah satu sisi tubuh. Para peneliti mengimbau para profesional salon untuk berhati-hati dan memposisikan leher dengan benar saat keramas.

Peringatan ini juga berlaku bagi orang-orang dengan masalah pembuluh darah dan masalah leher yang sudah ada sebelumnya.

Ini juga merupakan langkah awal yang penting bagi pengunjung salon untuk berkomunikasi dengan penata rambut dan profesional salon jika mereka merasa tidak nyaman. Hal ini secara signifikan mengurangi risiko komplikasi.

Menurut laporan People , seorang wanita pada tahun 2014 mengalami stroke langka ini. Elizabeth Smith mengalami stroke dua minggu setelah keramas, ketika lehernya mengalami hiperekstensi. Penglihatan mata kirinya terganggu, dan ia mengalami kehilangan kemampuan motorik di tangan kirinya.

Jadi, meskipun keramas adalah rutinitas, posisi leher Andalah yang perlu diperhatikan. Jika leher terlalu miring ke belakang saat di wastafel, leher tidak hanya akan kram, tetapi juga memengaruhi arteri vital.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar