c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

10 Desember 2020

19:55 WIB

Teater Koma Pentaskan "Cinta Semesta" Secara Daring 12-13 Desember

“Cinta Semesta" merupakan bagian akhir dari naskah trilogi "Gemintang" yang sudah dipentaskan sejak tahun 2018

Teater Koma Pentaskan "Cinta Semesta" Secara Daring 12-13 Desember
Teater Koma Pentaskan "Cinta Semesta" Secara Daring 12-13 Desember
Pementasan "Cinta Semesta" dari Teater Koma yang akan ditayangkan secara daring pada 12-13 Desember 2020 di LoketLive dan Go-Play (ANTARA/Ho)

JAKARTA - Teater Koma mempersembahkan #PentasAkhirTahun bertajuk "Cinta Semesta" yang rencananya diselenggarakan pada 12-13 Desember 2020 di LoketLive dan Go-Play.

Lakon baru ini merupakan salah satu program dari inisiatif #DigitalisasiKoma, sebagai upaya kreatif menyajikan karya secara virtual. Seperti pementasan di sanggar, lagu-lagu pentas dalam versi video musik dan pemutaran pentas lawas, agar para penikmat seni tetap bisa menyaksikan pertunjukan dari rumah selama masa pandemi.

Berbeda dari pertunjukan Teater Koma biasanya yang bisa menghabiskan waktu 3-4 jam, "Cinta Semesta" ini hanya berdurasi 99 menit. Konsep secara teknisnya pun telah disesuaikan agar nyaman disaksikan oleh penonton melalui ponsel, PC atau TV.

"Saya berdiskusi banyak dengan mas Dika (Wakil Pimpinan Produksi Teater Koma) dan tim multimedia. Karena jangan sampai kita di daring, terus di video kan formatnya jadi kayak pertunjukan sinetron," kata sutradara "Cinta Semesta", Idries Pulungan dalam media preview "Cinta Semesta", Kamis (10/12) seperti dilansir Antara.

"Konsep kita, format panggungnya harus jelas banget, itu yang kemudian apa boleh buat sampai ada 11 kamera untuk mengekspos angle-angle gambar," ujar Idries melanjutkan.

Teater Koma juga memastikan akan mengikuti standar protokol kesehatan yang ada. Karena hal tersebut, mereka tidak melibatkan banyak pemain.

"Cinta Semesta" sendiri merupakan bagian akhir dari naskah trilogi "Gemintang" yang sudah dipentaskan pada tahun 2018. Sedangkan untuk sekuel kedua, Idries mengatakan belum berencana untuk diproduksi.

"Cinta Semesta" berkisah tentang percintaan antara seorang manusia bernama Arjuna dan alien bernama Sumbadra dari galaksi yang letaknya di ujung semesta.

Kisah berawal di Observatorium Bosscha Lembang, ketika dua ilmuwan tua bernama Arjuna dan Chan Lan Nio bersiap-siap menyambut kedatangan seorang tamu istimewa. Dia adalah Sri Ratu Saspikaraturnakasih dari Planet Pispakanakasssuah, didampingi penasehat sekaligus pengawal pribadinya, Ababakababa.

Sang Ratu datang untuk menyampaikan pesan bagi Arjuna, bahwa Sumbadra, wanita dari planet Ssumvitphphpah yang dicintai Arjuna, mungkin akan datang lagi ke Bumi.

Mengangkat latar belakang planet lain dan alien, Teater Koma menggunakan beberapa bahasa isyarat. Namun Idries menekankan, bahasa isyarat yang ada pada pertunjukan ini bukan untuk teman-teman tunarungu.

Dalam konferensi pers lakon "Gemintang" pada tahun 2018 lalu, Punggawa Teater Koma Ratna Riantiarno sendiri sempat mengatakan, anggapan mengenai keberadaan alien ini jadi perbincangan seru saat membedah naskah "Gemintang”.

Segala informasi tentang alien pun digali. Sampai-sampai mereka mendengarkan cerita mengenai seseorang yang konon sudah pernah berkomunikasi dengan alien.

"Mendengarkan ceritanya, seperti didongengi. Enggak tahu diboongin apa enggak sama dia," katanya seraya tertawa. "Tapi cari informasi (tentang alien) dari segalanya," imbuhnya.

Untuk dapat menyaksikan pertunjukan "Cinta Semesta", tiket dijual dengan harga Rp75 ribu. Pementasan pada hari Sabtu, 12 Desember, dilaksanakan sebanyak dua kali yakni pada pukul 13.00 dan 19.30 WIB. Sedangkan Minggu, 13 Desember pada pukul 19.30 WIB. (Faisal Rachman)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar