JAKARTA - Hampir 11 tahun komedian Taufik Savalas meninggalkan keluarga besar dan penggemarnya. Gaya lawakan Taufik di atas panggung mengalir begitu saja seperti yang tidak dibuat-buat. Di luar panggung, komedian serba bisa ini juga dikenal tak pernah jaim, layaknya artis mendadak tenar yang tampak kikuk begitu menyatu dengan masyarakat.&nbsp;

Taufik dikenal sebagai salah satu orang penting bangkitnya lawak tunggal di Tanah Air. Taufik menghidupkan kembali konsep lawak tunggal yang pernah berkembang di Indonesia pada tahun 50-an, lewat sebuah acara Comedy Caf&eacute; milik Ramon Papana.

Pandji Pragiwaksono, seorang komika (pelaku stand-up comedy.red), kepada Validnews mengatakan, Taufik savalas merupakan seorang entertainer yang akan selalu punya tempat di hatinya. Pandji banyak mendapatkan cerita Taufik dari Indro Warkop.

&ldquo;Kebetulan saya dekat dengan Pakde Indro warkop sehingga saya punya banyak cerita tentang almarhum semasa masih jadi asisten untuk Warkop DKI. Dia berproses dari disuruh-suruh sampai dipercaya untuk meriset acara, mencari bahan, hingga jadi seorang pelawak,&rdquo; kata Pandji, Minggu (30/9).

Walapun mengaku tidak mengidolakannya, Pandji mengatakan Taufik merupakan sosok yang ia kagumi. Bagi Pandji, Taufik merupakan seorang komedian dan pribadi yang lucu dan luwes ketika bertemu dengan orang-orang.

Di dunia stand-up comedy, sosok Taufik diakui Pandji memang menjadi penting karena sering mengisi open-mic dalam sebuah acara dan menampilkan lawak tunggalnya yang secara tidak langsung membuat aliran komedi stand-up comedy tumbuh dan diterima.

Lawak tunggal dan stand-up comedy&nbsp;sejatinya merupakan dua hal yang hampir sama. Bedanya, lawak tunggal merupakan komedi yang dimainkan orang dengan cara monolog, bebas, namun stand-up comedy memiliki&nbsp;teori dan struktur.

&ldquo;Tapi saat itu sebetulnya ia bukan komika, melainkan joke telling. Joke telling itu membawakan lawakan-lawakan lama yang juga sering disebut sebagai kodian. Sementara stand-up harus orisinil dari diri dan dari keresahan. Tapi kegiatan almarhum itu juga memberi andil tumbuh kembangnya stand-up comedy modern di Indonesia sekarang,&rdquo; katanya.

Pandji sangat menyukai gaya komedi Taufik yang disebutnya gaya komedi universal, yang bisa diterima di semua kalangan. Gaya konvensional itu sangat langka dalam dunia komedi. Lebih lanjut, Pandji mengatakan bahwa sosok Taufik perlu menjadi cermin bagi komedian-komedian muda, terutama dari konteks bagaimana ia meniti karier.&nbsp;

&ldquo;Berawal dari membantu seniornya dan mempelajari mereka, hingga akhirnya punya karier. Membangun karir harus sabar, banyak belajar dan berproses,&rdquo; tutup Pandji.&nbsp;

Sejarah 
Lawak tunggal Tanah Air sudah &nbsp;berkembang sejak era Bing Slamet yang kemudian mewabah sampai pada masa Eddy Sud, S Bagyo dan Iskak. 
Iwel, dalam tulisannya di <a href="http://iwelwel.com/sejarah-lawak-tunggal-dan-stand-up-comedy-di-indonesia/">iwelwel.com</a> menjelaskan sejarah lawak tunggal di Jakarta (Indonesia) pada tahun 50-an dengan kehadiran Bing Slamet berhasil menjadi juara lomba lawak tunggal. Ini menunjukkan sudah mulai banyak pelawak-pelawak tunggal bermunculan sehingga tahun 1953 biasa diadakan lomba lawak tunggal.&nbsp;

Tren lawak tunggal merambah ke kota lain. Tahun 1957 Eddy Sud, S Bagyo dan Iskak menjadi juara lomba lawak tunggal di Yogyakarta. Dari kota kembang Bandung muncul pelawak Us Us yang kemudian hari dijuluki sebagai Jerry Lewis Indonesia.

Namun pada tahun 1958 era lawak tunggal mulai ditinggalkan setelah Bing Slamet membentuk grup lawak Trio Los Gilos bersama Mang Cepot dan Mang Udel. Duet Mang Cepot dan Mang Udel sudah dikenal sejak tahun 1951 lewat siaran humor mereka di RRI.&nbsp;Trio Los Gilos inilah yang bisa disebut sebagai akar lawakan modern di Indonesia. Popularitas Los Gilos, ini memancing para pelawak tunggal seperti Eddy Sud, S Bagyo dan Iskak membentuk grup lawak EBI. Akhir 50-an era pelawak tunggal mulai hilang digantikan era grup lawak trio yang bertahan hingga akhir tahun 60-an.

Nama Kris Biantoro juga menjadi salah satu nama yang tidak bisa lepas dalam sejarah dunia lawak Indonesia, yaitu Kris Biantoro dan Benyamin S. Kemampuannya memainkan lelucon membuat Kris Biantoro dan Bang Ben, julukan Benyamin S juga disebut-sebut sebagai pelawak tunggal generasi awal.&nbsp;Kris Biantoro sempat menjadi additional player grup lawak Kwartet Jaya menggantikan Bing Slamet yang beristirahat karena sakit hingga Bing Slamet wafat.&nbsp;

Kemudian hari Kris Biantoro lebih banyak berkiprah sebagai penyanyi dan pembawa acara disamping main dalam sejumlah film. Kris Biantoro pula yang mengusulkan nama grup lawak Bagito kepada Mi&rsquo;ing dan kawan-kawan yang berarti bagi roto (bagi rata).

Ada juga nama Benyamin S. Meskipun Benyamin lebih fokus menjadi penyanyi lagu-lagu betawi dan main film, kemampuan Benyamin sebagai pelawak tunggal tidak diragukan lagi. Benyamin memiliki warna sendiri.&nbsp;Hingga akhir hayatnya Benyamin tidak pernah tercatat bergabung secara permanen dengan sebuah grup lawak. Benyamin lebih suka menyebut dirinya sebagai pelawak lepas. Artinya dia bisa bermain dengan grup lawak manapun tanpa terikat. Benyamin mengeluarkan beberapa kaset lawak bersama Eddy Sud dan Srimulat.

<img alt="" src="http://cdn.visiteliti.com/cms/assets/news_image/berita_valid1538383409.jpg" style="width:100%" />

Bersahaja 
Dunia hiburan terkejut dengan meninggalnya Taufik Savalas dalam kecelakaan di Purworejo, Jawa Tengah, Rabu 11 Juli 2007 pukul 21.30 WIB. Mobil minibus berwarna cokelat muda yang ditumpangi komedian bertubuh tambun bersama tiga rekan dan seorang sopir menghantam truk pengangkut semen. Kecelakaan maut ini terjadi saat dirinya berangkat dari Yogyakarta menuju Purbalingga untuk syuting kuis produk sabun mandi.

Suami, Rina Rosdiana ini dimakamkan di tempat leluhurnya Tempat Pemakaman Keramat Tengkele di Kelurahan Karundang, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten.&nbsp;Kecelakaan maut ayah dari Moch. Abizard dan Adinda Fatima ini membuat pelaku seni berduka. Salah satunya yang dirasakan budayawan sekaligus sastrawan, Goenawan Mohammad.&nbsp;

&ldquo;Lewat Catatan Pinggir&rdquo; (Caping) di koran Tempo waktu itu, pria yang kerap disebut GM ini menuliskan rasa kehilangan dan pandangannya sedikit terkait sosok komedian Taufik.

&ldquo;Duka cita yang mendalam untuk berpulangnya komedian Taufik Savalas, semoga amal baiknya diterima Tuhan Yang Maha Esa,&rdquo; papar GM dalam Caping yang berjudul Taufik Savalas, tertanggal 15 Juli 2007.

GM dalam tulisannya mengaku tidak begitu mengenal pribadi pelawak kelahiran Jakarta, 9 Juni 1966 itu. Akan tetapi sebagai sebuah kegemaran mengikuti pola tingkah artis (khususnya komedian.red), dalam catatan GM, mantan asisten grup komedi Warkop DKI itu selaku pembanyol, presenter, bintang iklan, dan aktor termasuk orang yang bersahaja.

Bagi GM, sikap bersahaja itu merupakan bukti bahwa Taufik adalah sosok yang mampu menembus dunia gemerlap panggung hiburan, apalagi di tengah kepungan liputan infotaiment. Taufik, dikatakan GM bukan jenis orang yang sombong dan &ldquo;banyak gaya&rdquo; di kala kesuksesan karirnya.

&ldquo;Kalau saja orang tidak pernah menonton televisi, Taufik bisa dianggap pemilik toko kelontong, penjual sabun, atau pekerjaan sejenis itu. Berbeda dengan artis sukses lainnya yang tiba-tiba kikuk di tengah masyarakat kecil, sehingga ia menjadi bukan orang biasa,&rdquo; tulis GM.

Senada dengan GM, kesederhanaan Taufik juga dikenang lewat tulisan oleh Gantyo Koespradono. Lewat buku Kick Andy: Kumpulan Kisah Inspiratif, Gantyo mengatakan sosok Taufik layak untuk dikenang. Selain seorang komedian berbakat, diakuinya Taufik dikenal memilki kepribadian yang sangat menyenangkan, baik di panggung maupun dalam kehidupan sehari-hari.

&ldquo;Seorang artis yang bersahaja dan melekat di setiap hati penggemarnya,&rdquo; terang Gantyo.

Bagi Gantyo, keunikan komedi Taufik pada saat dirinya menirukan gaya khas seseorang. Peniruan gaya tokoh yang dikemas dalam bentuk komedi olehnya tanpa menjatuhkan wibawa sosok yang ia tiru.

<img alt="" src="https://cdn.visiteliti.com/cms/assets/news_image/berita_valid1538394928.jpg" style="width:100%" />

Serba Bisa&nbsp; 
Komedian bernama asli Mochammad Taufik lahir dari keluarga miskin di sebuah daerah di bilangan Jakarta Barat. Muhammad Yusuf Masri adalah orang tua Taufik yang hidup dibilang jauh dari kecukupan alias miskin.&nbsp;Masri bekerja sebagai sopir angkutan.

Taufik muda telah bekerja untuk meringankan beban hidup orang tuanya. Awalnya, sang ayah sempat heran dengan niat Taufik bekerja. Namun setelah sang anak menjelaskan secara rinci, sang ayah pun memberi restu dengan catatan pekerjaan halal dan tidak mengganggu jam sekolah.&nbsp;

Taufik pun menjadi pekerja serabutan, mulai mencuci mangkuk bakso, meluruskan paku bengkok, memberi label pada botol limun, dan menjadi seorang kondektur angkutan umum. Memasuki medio 1970, ia sempat berkesempatan mencicipi pekerjaan sesuai hobinya melawak sebelum akhirnya menjadi penyiar radio humor Suara Kejaan atau yang dikenal dengan Radio SK tahun 1990-an.&nbsp; 
 
Di radio itu Taufik banyak bertemu dengan komedian seperti Mat Solar, Unang, Emman &ldquo;Empat Sekawan&rdquo;, Ulfa Dwiyanti, dan Eko Patrio. &nbsp;Dari sana Taufik juga dapat mengasah kemampuan komedinya karena sering menimba ilmu dengan dedengkot komedian SK, yakni Dono, Kasino dan Indro yang tergabung dalam Trio Warkop DKI.

Karena bakat lawaknya itu, kemudian Warkop DKI mempercayakan Taufik bergabung dalam manajemen bersama Miing untuk membantu riset dan perlengkapan yang dibutuhkan kelompok komedian tersebut.

Dua tempat menjadi sekolah Taufik hingga mengantarkan karier profesionalnya sebagai komedian.&nbsp;Debut pertamanya sebagai pelawak profesional adalah di Sogo, Plaza Indonesia. Taufik tampil dalam lomba mirip Demi Moore. Komedian dengan honor perdana Rp250.000 itu pun mulai dikenal masyarkat dan kariernya merambah ke layar kaca.

Bukan hanya sebagai komedian, Taufik pun menjadi presenter, bintang iklan, bintang sinetron dan bintang tamu setiap acara stasiun televisi.

Status Taufik pun berubah menjadi selebriti terkenal. Meski demikian, tidak membuatnya lantas terbuai dengan kenikmatan tersebut. Seiring kariernya berkibar, kehidupan komedian yang sempat ditunjuk sebagai Presiden Republik BBM, sebuah acara komedi satir di stasiun Swasta tahun 2006, menjadi semakin religius.

Taufik mengaku jalan hidupnya itu dipengaruhi oleh nasehat Trio Warkop DKI agar tak lupa menyebut nama Tuhan agar berhasil dalam pekerjaan. Sebagai wujud syukurnya atas kesuksesan itu, ia memilki anak asuh untuk menyisihkan sebagian rejekinya. (Fadli Mubarok, berbagai sumber)

Taufik Savalas, Orang Penting Bangkitnya Lawak Tunggal

Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mendata, per akhir Mei 2023, total ada 169.887 perpustakaan di seluruh Indonesia.