13 April 2021
18:15 WIB
JAKARTA – Keindahan Taman Nasional Karimunjawa memang tidak perlu diragukan lagi. Dengan alam yang masih terjaga alami, dibalut suasana asri, dan terdiri dari gugusan pulau, tidak heran bila Karimunjawa dijuluki “Caribbean Van Java”.
Terlepas dari keindahan alamnya, tahukah kamu kalau Taman Nasional Karimunjawa berkaitan dengan jejak Wali Songo, penyebar agama Islam di Pulau Jawa?
Ya, Pulau Karimunjawa sudah eksis sejak era Wali Songo. Konon, Sunan Muria–salah satu Wali Songo yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa–memiliki seorang anak bernama Syekh Amir Hasan.
Syekh Amir Hasan yang merupakan murid Sunan Kudus, sempat dibuang ke wilayah kepulauan bagian utara Pulau Jawa. Pada saat melihat pulau tempat anaknya dibuang, Sunan Muria menyebut, “kremun-kremun soko jowo”, yang berarti “samar-samar dilihat dari Jawa”. Istilah ‘kremun’ kemudian bertransformasi menjadi ‘karimun’ hingga dipakai untuk menamai Pulau Karimun Jawa sekarang.
Karimunjawa identik dengan tumbuhan ciri khasnya, yakni dewadaru yang tumbuh di iklim hutan hujan dataran rendah. Selain dewadaru, Karimun Jawa memiliki 171 spesies tanaman hutan hujan dataran rendah tropis yang melingkupi 151 flora hutan hujan tropis, 11 jenis lumut, dan 15 jenis jamur.
Hutan bakau yang terdapat di Karimunjawa saja memiliki sekitar 45 spesies mangrove dan ada 11 jenis lamun (seagrass) serta 18 jenis rumput laut di lepas pantainya.
Ada pula sejumlah fauna eksotis langka yang hanya bisa ditemukan di sini, seperti elang laut dada putih, penyu sisik, dan penyu hijau. Terdapat sebanyak 400 spesies fauna laut dengan 242 di antaranya ikan hias serta fauna lainnya, seperti rusa, trenggiling, landak, dan burung bangau di Karimunjawa.
Wisatawan bisa mengeksplor banyak hal di sini, seperti snorkeling atau menaiki glass bottom boat untuk menikmati panorama bawah laut atau menjelajahi bangkai kapal di Pulau Kemujan. Bangkai kapal Pulau Kemujan adalah kapal Panama INDONO yang tenggelam di perairan Karimun Jawa pada tahun 1955.
Selain itu, wisatawan juga bisa menikmati keindahan berbagai terumbu karang yang tumbuh di sekitar bangkai kapal. Wisatawan juga bisa berenang bersama ikan hiu di Pulau Menjangan Besar. Hiu-hiu yang berada dalam penangkaran ini termasuk dalam spesies blacktip reef shark yang umumnya tinggal di air dangkal, tidak berbahaya dan ramah.
Kalau masih tidak puas, wisatawan bisa melakukan kegiatan mengejar lumba-lumba tepatnya di antara Pulau Menjangan Besar dan Pulau Cemara Kecil. Atau bisa juga menjelajahi hutan bakau. Selain rimbun dan sejuk, hutan mangrove ini juga menjadi rumah bagi sekumpulan satwa liar eksotis, lho.
Tak hanya bisa menjelajahi jalur trekking sambil menikmati suasana asri hutan, wisatawan juga bisa mengunjungi pos pengawas untuk menikmati pemandangan hutan bakau dari atas atau suasana senja saat sore hari.
Terakhir, wisatawan juga bisa melakukan wisata religi. Di Pulau Karimunjawa terdapat makam Sunan Nyamplungan atau Syekh Amir Hasan. Ada pula makam Sayid Kambang, makam Sayid Abdullah, dan sumur wali. (Dwi Herlambang)