c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

12 April 2021

10:26 WIB

Strategi Pilih Menu Sahur-Buka Puasa Agar Tetap Sehat

Konsumsilah makanan sesuai kebutuhan tubuh

Strategi Pilih Menu Sahur-Buka Puasa Agar Tetap Sehat
Strategi Pilih Menu Sahur-Buka Puasa Agar Tetap Sehat
Anggota Satpol PP menegur pemilik warung nasi yang buka siang hari di Ciceri, Serang, Banten, Kamis (14/5/2020). Pemda setempat dengan persetujuan MUI dan Kementrian Agama menerbitkan peraturan yang melarang cafe, restoran dan warung makan buka sebelum jam 17.00 WIB untuk menghormati orang yang berpuasa. ANTARAFOTO/Asep Fathulrahman

JAKARTA – Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar selama menjalani puasa Ramadan pada masa pandemi sangat penting dilakukan. Salah satunya melalui pemilihan menu sahur dan buka puasa yang tepat.

Dokter Spesialis Gizi Klinik RSUI, Wahyu Ika Wardhani ikut memberikan tips. "Untuk makanan sahur, disarankan untuk sumber karbohidrat utamakan dari yang berjenis karbohidrat kompleks seperti nasi beras merah atau roti gandum, perbanyak konsumsi sayur dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan serat," katanya, seperti dikutip dari Antara, Senin (12/4). 

Selain itu, lanjut dia, mengonsumsi lauk pauk kaya protein, seperti ayam, ikan atau telur saat sahur, juga sangat direkomendasikan.

Sementara untuk makanan berbuka, dia menyarankan agar tidak mengonsumsi yang secara berlebihan. Sebaliknya, nikmatilah makanan secara perlahan. Terkait jenis makanan, sebaiknya hindari gorengan serta batasi gula sederhana.

Contoh makanan berbuka yang baik misalnya kurma. Sesuai sunah Nabi Muhammad, para muslim bisa mengonsumsi tiga buah kurma saat berbuka karena makanan ini salah satunya tergolong sumber serat yang baik. Anda tak harus mengonsumsi makanan manis seperti jargon yang menyebutkan "berbukalah dengan yang manis".

Selain itu, jagalah agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik melalui asupan air putih minimal delapan gelas sehari yang dibagi menjadi dua gelas saat berbuka, empat gelas pada malam hari dan dua gelas saat sahur.

Ika juga mengingatkan untuk mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan tubuh. Apabila berlebihan, maka berat badan bisa naik berlebih dan menyebabkan penyakit metabolik. Sementara asupan kurang, dapat menyebabkan kurang gizi, sehingga daya tahan tubuh menurun dan mudah terinfeksi penyakit.

"Kebutuhan makanan tiap orang berbeda-beda, tergantung dari usia, jenis kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, kondisi kesehatan, dan lain-lain," kata Ika

Dia mengingatkan, berpuasa punya beragam manfaat bagi kesehatan, antara lain menurunkan resistensi insulin dan risiko DM, merangsang sistem imun dan perbaikan sel, mengatur metabolisme sel, membantu mengurangi kerusakan oksidatif dan inflamasi.

Satu manfaat lainnya, dapat membantu penurunan berat badan. Sayangnya sebagian orang seringkali kalap saat berbuka puasa sehingga porsi makannya lebih banyak dari biasanya. Ditambah kurangnya beraktivitas fisik berdampak pada kenaikan berat badan. (Satrio Wicaksono)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar