02 Februari 2021
21:00 WIB
JAKARTA – Ada banyak hal yang membuat orang merasa kurang percaya diri. Baik itu karena ketidakmampuan melakukan sesuatu, maupun karena bentuk badan atau bagian tubuh tertentu. Bagi kaum lelaki misalnya, memiliki penis kecil bisa jadi menyebabkan rasa percaya diri menurun.
Kondisi kurang percaya diri karena memiliki penis kecil ini disebut penile dysmorphic disorder (PDD) atau sindrom penis kecil. Meski begitu, PDD tidak termasuk dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). PDD masuk dalam body dysmorphic disorder (BDD), yaitu kondisi mental di mana seseorang merasa cemas mengenai penampilan fisiknya atau bagian tubuh tertentu.
Orang dengan PDD tidak memiliki kondisi fisik yang bermasalah, tapi perasaan cemas muncul secara intens karena ukuran penis mereka. Selain itu, mereka juga takut mendapat penghakiman dari orang lain karena alasan yang sama.
Orang dengan PDD biasanya tidak memiliki penis yang kecil, hanya saja mereka merasa cemas dengan ukuran penisnya. Lagi pula, ukuran penis yang kecil bukan masalah medis, kecuali pada kasus tertentu seperti ukuran penis yang sangat kecil hingga mengganggu fungsi seksualnya atau yang disebut dengan nama micropenis.
Orang dengan micropenis umumnya memiliki penis berukuran setidaknya 2,5 lebih kecil dari standar ukuran penis orang seusia mereka. Pada orang dewasa panjangnya kurang dari 7 cm bahkan ketika sedang ereksi.
Nah, orang dengan sindrom penis kecil beranggapan bahwa mereka memiliki micropenis, padahal ukuran penis mereka normal. Sebuah penelitian yang melibatkan 52 ribu perempuan dan laki-laki pun menemukan 85% perempuan puas dengan ukuran penis pasangan mereka, sementara hanya 55% laki-laki yang puas dengan ukuran penis mereka.
Sebenarnya wajar saja kalau orang merasa ‘insecure’ dengan bentuk tubuh atau ukuran tubuh mereka ketika melihat orang lain di berbagai media atau mungkin konten porno. Tetapi pada orang dengan PDD, perasaan cemas itu berlebihan.
Mereka cenderung membanding-bandingkan ukuran mereka dengan orang lain, sehingga mereka meyakini ukuran penis mereka sangat kecil. Kemudian muncul rasa malu dan malah mengurangi fungsi seksual mereka, termasuk sulit ereksi dan orgasme karena tidak percaya diri.
“Anda terlalu banyak menonton porno dan semua bintang porno itu memiliki penis yang besar. Tetapi tidak jarang itu ditambah atau disuntikan sesuatu untuk memberikan ereksi buatan,” tutur Seth Cohen, MD, urologist dari NYU Langone Medical Center dikutip dari Getroman.
Sebelum merasa cemas dengan ukuran penis, ada baiknya melakukan riset lebih dulu. Cari tahu informasi mengenai ukuran penis rata-rata atau berkonsultasi dengan dokter mengenai micropenis.
Untuk perawatan medis, pasien PDD dapat melakukan terapi perilaku kognitif untuk membantu pasien mengurangi rasa cemas, menurut Medical News Today. Perawatan medis memungkinkan Anda memahami penyebab kecemasan, apakah karena pornografi atau hal lain. Anda bisa juga melakukan terapi seks dengan pasangan ketika kecemasan itu mengganggu hubungan pasien dengan pasangan. (Gemma Fitri Purbaya)