15 Januari 2020
21:00 WIB
JAKARTA – Beberapa hari terakhir publik digemparkan berita seorang pria di Nebraska, Amerika Serikat, yang menyeduh teh dari ‘magic mushroom’ dan menyuntikkan teh tersebut ke pembuluh darahnya. Hal yang mengherankan, setelah dibawa ke unit gawat darurat, ditemukan jamur tumbuh di darahnya.
Akibatnya, laki-laki itu menghabiskan 22 hari di rumah sakit dengan 8 hari perawatan di ICU karena mengalami gagal organ multisistem. Ia juga diberikan obat antibiotik dan antijamur untuk jangka panjang berdasarkan Journal of Academy of Consultation-Liaison Psychiatry.
Dilansir dari Verywellmind, Magic mushroom (psilocybin mushrooms) adalah jamur liar yang mengandung psilocybin, senyawa psikoaktif dan halusinogen yang terbentuk secara alami. Jamur yang mengandung psilocybin biasanya terlihat seperti jamur kering biasa dengan batang panjang dan ramping berwarna abu-abu keputihan. Bagian payung berwarna cokelat tua, sementara bagian tengah berwarna coklat muda atau putih.
Magic mushroom ini oleh sebagian orang dimakan, dicampur dengan makanan, atau diseduh seperti teh untuk diminum. Mereka juga bisa dicampur dengan tembakau dan kemudian diisap.
Sifatnya yang halusinogen, membuat magic mushroom dapat menyebabkan pemakannya dapat melihat, mendengar, dan merasakan sensasi yang tampak nyata meskipun sebenarnya tidak. Hal itu karena psilocybin berubah menjadi psilocin saat masuk ke dalam tubuh yang mempengaruhi kadar serotonin di otak.
Selain itu, konsumsi magic mushroom dapat mengubah persepsi seseorang. Namun, efeknya sangat bervariasi dan berbeda-beda pada setiap orang. Hal itu diyakini tergantung pada lingkungan.
Pada 2018, peneliti John Hopkins University merekomendasikan penggunaan magic mushroom untuk medis. Studi tersebut menunjukkan, psilocybin bisa digunakan mengobati gangguan psikis akibat kanker, depresi, gangguan kecemasan, kecanduan nikotin, dan gangguan penggunaan zat-zat tertentu.
Psilocybin bisa menjadi obat karena memiliki kemampuan mengubah informasi melalui otak sehingga menurunkan pikiran negatif dan kritik diri. Perubahan mindset itu bisa berdampak positif hidup seseorang dan perspektif seseorang secara keseluruhan bisa menjadi lebih baik.
Meskipun bisa memberikan dampak positif selama dikonsumsi untuk alasan medis, tidak sedikit pula yang melaporkan magic mushrooms bisa menyebabkan kecemasan, halusinasi menakutkan, paranoia, dan kebingungan pada beberapa orang. Sebagian yang mengonsumsi magic mushroom bahkan menyebut pernah mengalami halusinasi, delusi, dan panik yang menakutkan, sampai mengalami kejang. (Gemma Fitri Purbaya)