c

Selamat

Senin, 17 November 2025

KULTURA

24 Februari 2021

15:45 WIB

5 Rekomendasi Desa Asri Untuk Gowes Di Sekitar Borobudur

Track auto-nanjak menantang para penggila sepeda

5 Rekomendasi Desa Asri Untuk Gowes Di Sekitar Borobudur
5 Rekomendasi Desa Asri Untuk Gowes Di Sekitar Borobudur
Dokumentasi tiket.com

JAKARTA – Apa sih yang biasanya dilakukan saat berwisata ke Candi Borobudur? Sudah pasti berkeliling di kawasan candi, menjelajahi 72 stupa sembari menapaki puncak candi dengan hadiah pemandangan gunung asri dan pepohonan rindang.

Akan tetapi, selain itu, ada lho aktivitas lain yang bisa dilakukan di sekitar Candi Borobudur. Bagi penggila sepeda, ada beberapa desa asri yang nyaman dikunjungi sembari auto-nanjak dengan sepeda.

“Kami melihat pertumbuhan tren bagi berbagai komunitas pesepeda dari berbagai kota untuk menjelajahi medan-medan alami nusantara bersama-sama, karena aktivitas tersebut menyegarkan pikiran dan cahaya matahari bermanfaat bagi kebaikan tubuh,” kata Gaery Undarsa, Co-Founder & Chief Marketing Officer, tiket.com melalui keterangan tertulis, Rabu (24/2).

Berikut beberapa lokasi rekomendasi bagi calon turis yang hendak merencanakan liburan bersepeda ke Candi Borobudur versi tiket.com.

Desa Wringin Putih
Berlokasi sekitar 2,3 km dari area Candi Borobodur, Desa Wringin Putih menawarkan pemandangan pedesaan asri dan indah dengan latar belakang persawahan serta lanskap Bukit Menoreh.

Daya tarik utama dari desa ini adalah jajaran rumah bambu yang dapat ditemui saat menyusuri area Wringin Putih sembari bersepeda. Manfaatkan kesempatan dengan mampir ke warung-warung untuk menikmati camilan getuk, yaitu cemilan yang terbuat dari singkong halus bercampur gula, garam, dan kelapa parut.

Desa Wanurejo
Destinasi wajib mampir untuk para generasi gowes kekinian! Desa Wanurejo terletak di kaki pegunungan Menoreh dan diapit antara Sungai Progo dan Sungai Sileng. Pemandangan alami mempesona dan memukau hati.

Selagi di sini, kunjungi Museum Wayang dengan koleksi wayang terbaik Nusantara. Terdapat 694 koleksi sastra perwayangan dalam berbagai bahasa, serta 83 kaset audio yang memuat rekaman pertunjukan wayang dari tahun 1971 hingga 1994.

Bagi turis yang tidak membawa sepeda, di Balkodes Wanurejo tersedia tempat penyewaan sepeda di Jalan Balaputradewa. Harga sewa mulai dari Rp 15.000 untuk sepeda biasa, hingga Rp50.000 untuk sepeda gunung.

Desa Majaksingi
Desan ini berlokasi 3 km dari Candi Borobudur. Di sini, Anda bisa menghabiskan waktu belajar membuat kerajinan pot dari tanah liat langsung mengikuti tutorial live dari pengrajin berpengalaman.

Bagi penggemar kopi, bersiap-siap membawa pulang oleh-oleh kantong biji kopi lokal bercitarasa dan beraroma terwangi dari desa ini.

Desa Tanjungsari
Berjarak serupa dengan Desa Majaksingi, Desa Tanjungsari memiliki latar belakang panorama pegunungan Menoreh. Penduduk desa ini bermata pencaharian utama petani cabe, tembakau dan pembuat tahu rumahan. Anda bisa membeli produk-produk tersebut dari tangan pembuatnya.

Desa Tanjungsari memiliki 5 benda purbakala peninggalan histori. Dua di antaranya kepala arca Buddha yang diduga sebagai bagian dari Candi Borobudur pada masa pemugaran di tahun 1907-1911.

Desa Candirejo
Desa yang memiliki Waroeng Rejo atau wisata air Sungai Progo ini terletak 4 km dari Candi Borobudur. Kegiatan outdoor seperti rafting pun dapat menjadi pilihan karena arus sungai yang cukup deras. Berbeda dengan rafting modern, jenis rafting di desa ini menggunakan getek tradisional.

Anda juga bisa merasakan pengalaman berpetualang dengan berkendara off road menyusuri sungai Progo.

Tiket.com merekomendasikan berbagai hotel di Yogyakarta yang telah mendapatkan label tiketCLEAN sebagai pilihan hotel untuk menginap. Ferdinand Siregar, Area Manager West Indonesia tiket.com menjelaskan, saat ini ada lebih dari 660 hotel di kota Yogyakarta dan 64 hotel di Magelang yang telah mendapatkan label tiketCLEAN.

“Jumlah mitra hotel yang berlabel tiketCLEAN pun bertumbuh rata-rata 40% per kuartal. Label tiketCLEAN diberikan oleh tiket.com kepada semua mitra operator pariwisata yang telah memenuhi standarisasi protokol kesehatan dan kebersihan, sehingga aman dikunjungi oleh masyarakat,” kata Ferdinand. (Yanurisa Ananta)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar