19 Maret 2021
17:52 WIB
JAKARTA – Deden Noy tak pernah membayangkan kalau aksinya menggebuk drum dari barang bekas bakal menuai pujian dari drummer kaliber dunia, Mike Portnoy.
Perasaan pria asal Kecamatan Manna, Bengkulu Selatan campur aduk, saat mengetahui cuplikan video kanal YouTube-nya diunggah di Instagram mantan drummer Dream Theater itu.
"Enggak bisa diungkapin lagi, secara itu drumer dunia lho, bukan nasional. Drummer progresif nomor satu di dunia,” ucap Deden kepada Validnews, Jumat (19/3).
Diketahui, Mike Portnoy mengapresiasi permainan Deden dengan memposting cuplikan videonya saat meng-cover Metropolis-Part 1: The Miracle and The Sleeper dari Dream Theater. Portnoy mengaku melihat bakat yang luar biasa dari seorang Deden Noy.
Mike Portnoy memuji kreativitas Deden yang memanfaatkan barang-barang bekas menjadi set drum yang ciamik. Portnoy pun berjanji akan mengirimkan hadiah berupa set drum lengkap kepada Deden.
“Selama beberapa minggu terakhir, saya mendapatkan RATUSAN (bahkan mungkin ribuan?) DM, pesan, teks, tak, dll. Dari orang-orang di seluruh dunia yang mengirimkan saya tautan ke @dedennoy yang memutar banyak lagu saya di peralatan buatannya. Bakatnya memang luar biasa dan saya sedang mengatur untuk memberinya kit dan simbal baru dengan dukungan luar biasa dari @officialtamadrums dan @sabiancymbals_official,” tulis Mike Portnoy.
Deden sendiri adalah pengagum Mike Portnoy. Bahkan pria yang bernama asli Deden Pramana, sengaja menambah nama belakangnya dengan ‘Noy’. Alasannya, agar lebih dekat dengan nama idolanya. Menurutnya, Mike Portnoy adalah sosok yang dikagumi oleh banyak drummer di dunia, termasuk di Indonesia.
Soal hadiah drum dari sang drummer idola, pria berusia 29 tahun itu mengaku telah dihubungi mediator dari pihak Mike Portnoy, untuk keperluan pengiriman nantinya.
"Sudah dihubungi untuk minta alamat saya. Tapi belum tahu kapan pastinya mereka akan kirim," ujarnya.
Pemain Organ Tunggal
Deden bermain drum sejak masih zaman sekolah, di mana ia sering bermain bersama teman-temannya. Deden dan bandnya pada masa itu sering bermain di festival-festival band di Bengkulu.
Namun, ia mengaku sudah lama tidak lagi bermain bersama bandnya. Sekarang, Deden sedang fokus menjalankan profesi sebagai pemain organ tunggal. Yang biasa bermain di helatan-helatan warga.
Dia berkisah, sepinya panggilan bermain organ tunggal selama pandemi, membuat dirinya kehilangan sumber pencaharian sekaligus kehilangan kesibukan. Hal inilah yang melatari dia beralih ke kegiatan baru, yaitu menggebuk drum dan mengunggah ke Youtube.
Deden mengaku tak mampu membeli set drum asli yang terbilang mahal itu. Maka itu, ia pun memutar otak. Dengan bujet Rp200.000, ia membeli barang-barang bekas di loakan. Galon, ember, plat, tutup panci, dan wadah cat, dimodifikasi sedemikian rupa, dan disusun menjadi set drum.
"Itu saya bikin sendiri, disusun-susun pakai besi-pakai baut. Drum dibikin begitu karena keadaanlah ya. Jadi saya pergi ke loakan, saya pukul-pukul dulu ember atau besi itu, saya cari yang bunyinya paling mendekati,” tutur bapak dua anak ini.
Dengan drum seadanya itu, Deden mulai bermain dari rumahnya. Lagu-lagu beraliran keras seperti Chop Suey dari System Of a Down, Smells Like Teens Spirit dari Nirvana, Around the World dari Red Hot Chili Peppers, serta lagu-lagu dari Dream Theater, jadi pilihannya. Kadang Deden juga memainkan lagu-lagu dari dalam negeri, mulai dari lagu-lagu band Padi, Netral hingga Isyana Sarasvati.
Aktivitas drum-cover itu ditekuni Deden mulai Mei 2020 lalu. Hingga saat ini, channel Youtube Deden sudah ramai dikunjungi netizen. Akun Youtubenya telah di-subscribe 40 ribu pengguna Youtube.
Deden mengaku menikmati aktivitasnya saat ini, bermain drum dan menguploadnya ke Youtube. Ditanya apa rencananya ke depan setelah viral karena diapresiasi Mike Portnoy, Deden menjawab tak ada yang khusus selain meneruskan aktivitasnya saat ini.
"Rencana enggak ada, ya begitu saja, bermain lalu mengunggah ke YouTube. Begitu saja," pungkasnya. (Andesta Herli)