c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

02 Desember 2020

17:02 WIB

"Berjudi" untuk Bangkit Dari Pandemi

Korban-korban PHK harus pintar mencari celah untuk bertahan hidup

Editor: Agung Muhammad Fatwa

"Berjudi" untuk Bangkit Dari Pandemi
"Berjudi" untuk Bangkit Dari Pandemi
Sejumlah pedagang berbincang dengan menjaga jarak saat hari pertama pembukaan kembali pusat kuliner Thamrin 10, kawasan Thamrin, Jakarta, Senin (15/6/2020). Pemprov DKI Jakarta pada minggu ketiga penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi membuka kembali operasional 80 pusat perbelanjaan atau mal di wilayah Jakarta dengan menerapkan standar protokol kesehatan sesuai anjuran. ANTARAFOTO/M Risyal Hidayat

JAKARTA – Pandemi covid-19 di Indonesia tidak hanya berbicara soal krisis kesehatan. Efek dominonya menjalar ke seluruh sektor kehidupan, tak terkecuali finansial. Banyak perusahaan yang memutuskan efisiensi, pengurangan karyawan jadi solusi untuk meringankan biaya operasional. 

Per September 2020, angka pengangguran di Indonesia menembus angka 10 juta orang. Pandemi menjadi penyumbang tertinggi. Bagaimana pun, kehidupan harus berjalan. Mereka harus tetap bertempur untuk tetap mendapatkan pemasukan, salah satunya merintis usaha. 

Hal tersebut yang kini dijalani oleh Doli (26). Ia membuka usaha di bidang kulier, dengan harapan bisa menjadi sumber penghidupan di pagebluk ini. Dia merupakan satu dari jutaan orang yang memiliki pemikiran sama. Menjadikan kuliner sebagai ceruk baru bagi perekonomiannya. 

Dua bulan semenjak di PHK pada Juni 2020, Doli mulai merintis usahanya dengan membuka gerai makanan bertema barbekyu, dengan model konsumen memasak sendiri hidangan yang dipesan di meja. 
 
Memang, jenis makanan itu belakangan memang cukup digandrungi para remaja Ibu Kota. Musababnya, mereka bisa merasakan sensasi memasak hidangan sendiri bersama para teman, sahabat, keluarga, maupun kolega.

Demi meminimalkan modal, Doli memilih jalan untuk melakukan join dengan tiga temannya. Model bisnis yang diambil adalah franchise dengan salah satu brand makanan. Harapannya, bisa mendapatkan keuntungan dengan cepat. 

Lokasinya Kemanggisan, Jakarta Barat. Bisa dibilang cukup strategis, karena berada di dekat sebuah kampus kenamaan. Ia mafhum, membuka usaha di tengah situasi sulit saat ini menjadi sebuah perjudian. 

"Meski begitu kami jalan terus cari tempat dan berharap keadaan bakal lancar saja. Awal-awal mungkin karena baru buka ada saja orang yang makan di tempat. Tapi berangsur-angsur sepi lagi,” cerita Doli kepada Validnews, Rabu (2/12).

Belum lagi aturan dan instruksi dari pemerintah yang harus ditaatinya, membatasi jumlah pengunjung, yang barang tentu semakin mengurangi harapan akan datangnya konsumen. Tak habis akal, dia mendaftarkan usahanya ke aplikasi ojek online yang menyediakan fitur pemesanan makanan. Nyatanya, hal itu berhasil mendongkrak penghasilan meski masih jauh dari harapan. 

"Ya kami paham emang buka usaha saat pandemi ini risiko besar, sejak Agustus sampai Desember ini bisa dibilang omzet benar-benar untuk gaji pegawai dan keperluan toko," ujarnya. 

Akan tetapi, ia mengaku tidak patah semangat untuk terus berusaha. Ia masih melihat ada harapan usahanya bisa berkembang. Di sisi lain, ia pun berharap agar penanganan covid-19 ini cepat teratasi. Di mana jika itu berhasil, maka kegiatan kuliah akan segera berjalan dan para mahasiswa bisa mampir ke gerainya. 

"Memang perjudian. Tapi kalo gue pribadi nyoba pikir positif. Anggap saja buat nambah ilmu," jelasnya. 

Mimpi Doli sederhana, kelak kedainya akan ramai oleh mahasiswa, usai pandemi berakhir. "Ada harapan sebenarnya kalau anak-anak kampus balik. Terus kalau pandemi reda orang lebih percaya diri makan ramai-ramai di meja makan," pungkasnya. (Dwi Herlambang)


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar