15 November 2024
17:41 WIB
Waskita Bidik Bendungan Jragung Rampung Tahun Depan
Bendungan senilai lebih dari Rp806 miliar di Semarang punya manfaat untuk pengairan irigasi, PLTMH, hingga kawasan wisata.
Penulis: Yoseph Krishna
Waskita Karya menargetkan pembangunan Bendungan Jragung selesai pada 2025 mendatang. Dok. Waskita Karya
JAKARTA - PT Waskita Karya Tbk menargetkan pembangunan Bendungan Jragung di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah bis rampung pada tahun 2025 mendatang.
Direktur Operasi II Waskita Karya Dhetik Ariyanto mengungkapkan perusahaan tengah fokus menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN) itu supaya rampung sesuai dengan yang diharapkan dengan memerhatikan mutu sesuai standar yang berlaku.
"Waskita optimistis dapat menyelesaikan Bendungan Jragung sesuai target yang ditentukan. Tim kami di lapangan turut meningkatkan produktivitas dan performa, supaya masyarakat segera dapat merasakan manfaat proyek tersebut," kata Dhetik lewat keterangan tertulis, Jumat (15/11).
Bendungan Jragung sendiri mulai dikerjakan pada akhir 2020 lalu lewat tiga paket pekerjaan. Waskita Karya dalam hal ini mendapat mandat untuk Paket I dengan nilai kontrak yang mencapai Rp806,3 miliar.
Proyek Bendungan Jragung jadi salah satu dari 61 bendungan yang dibangun oleh pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) selama kurun 2015-2023.
Dhetik menyebut Bendungan Jragung yang berkapasitas tampung sebanyak 90 juta m3 itu bisa menyuplai kebutuhan air baku sebesar 1 m3/detik. Sebanyak 0,5 m3/detik untuk kawasan Semarang, sementara Demak dan Grobogan masing-masing 0,25 m3/detik.
Bendungan Jragung juga dikerjakan beriringan dengan pembangunan jaringan irigasi dalam rangka mendukung cita-cita Presiden Prabowo Subianto terkait ketahanan pangan.
"Bendungan ini mampu mengaliri air ke Daerah Irigasi (DI) Jragung hingga seluas 4.528 hektare," tuturnya.
Dengan begitu, Dhetik yakin produktivitas petani bakal meningkat dari masa tanam yang hanya satu kali per tahun, bisa mencapai dua hingga tiga kali masa tanam.
"Produktivitas petani dipastikan meningkat. Sebelumnya mereka hanya bisa menanam satu kali dalam setahun, namun setelah ada aliran air irigasi dari bendungan, dapat mencapai dua sampai tiga kali," kata dia.
Tak sampai situ, Bendungan Jragung yang punya elevasi puncak setinggi 119,5 meter tersebut juga bisa mengurangi risiko banjir pada area hilir dari 378 m3/detik menjadi hanya 170 m3/detik.
"Ini bisa mereduksi banjir hingga 45% di kawasan Semarang," tambah Dhetik.
Manfaat lain dari infrastruktur tersebut, ialah Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) berkapasitas 1.400 kW, hingga potensi pariwisata dan agrowisata.
"Warga dapat merasakan manfaat lain dari Bendungan Jragung, karena kami membuat kawasan di sekitar proyek menjadi area hijau dan menarik untuk dikunjungi. Masyarakat dilibatkan pula dalam penanaman buah di sana," pungkas Dhetik Ariyanto.