c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

15 November 2022

09:22 WIB

Warga Harap KTT G20 Dongkrak Perekonomian Bali

Kehadiran delegasi KTT G20 dan side event diharapkan menggeliatkan pariwisata yang suram karena dampak pandemi covid-19, dan mengdongkrak perekonomian Bali.

Editor: Fin Harini

Warga Harap KTT G20 Dongkrak Perekonomian Bali
Warga Harap KTT G20 Dongkrak Perekonomian Bali
Sebuah penjor atau hiasan janur kuning khas Bali terpasang di Jalan Airport Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Kamis (10/11/2022). Antara Foto/Aditya Pradana Putra

BADUNG - Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) di Nusa Dua, Provinsi Bali diharapkan dapat mendongkrak perekonomian daerah itu di tengah melandai kasus pandemi covid-19.

"Dengan hadirnya pelaksanaan G20 di Bali, diharapkan membantu dari segi pariwisata yang sudah dua setengah tahun mati suri," tutur warga Bali Putu Dody Pramana di Badung, Bali, dilansir dari Antara, Selasa (15/11).

Pria yang berprofesi sebagai pemandu wisata ini mengatakan KTT G20 yang menunjuk Bali sebagai tuan rumah adalah bentuk kepercayaan dunia internasional kepada Indonesia bahwa kegiatan berskala dunia ini mampu dilaksanakan dalam kondisi aman dan kondusif.

Sebagai masyarakat Bali, kata dia, harapannya G20 dapat membangkitkan kembali tingkat kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara, sebab pendapatan asli daerah (PAD) di Pulau Dewata ini ditopang penuh oleh pariwisata.

"Kami sangat berharap bisalah delegasi-delegasi negara di dunia mempromosikan Bali apalagi sudah dianggap aman lagi. Intinya, delegasi perwakilan dunia itu percaya kita sebagai tuan rumah di Bali bisa membangkitkan kembali pariwisata yang terpuruk. Mengapa? karena Bali identik dengan budaya dan objek pariwisatanya," kata Dody.

Baca Juga: Jokowi Harap KTT G20 Hasilkan Kerja Sama Konkret

Hal senada disampaikan warga Bali lainnya, I Gusti Agung Wikrama, bahwa pelaksanaan G20 memiliki manfaat yang besar dan berdampak pada peningkatan ekonomi, meskipun tidak secara langsung tetapi secara perlahan-lahan ekonomi akan bangkit kembali.

"Hadirnya G20 ini akan merangsang geliat pariwisata. Apalagi, pemimpin-pemimpin dunia berani datang ke Bali, karena percaya dengan Indonesia," ungkap pria yang menjabat Kepala Bagian Persidangan DPRD Provinsi Bali ini.

Selain itu, pertemuan G20 yang menghadirkan delegasi hingga kepala negara dunia yang membahas tentang berbagai hal krusial di mana motivasinya adalah ekonomi dunia serta perdamaian, kesehatan dan beberapa agenda penting lainnya.

"G20 ini manfaatnya sangat besar. Bali ini sudah mulai bergeliat. Transportasi sudah mulai jalan, mobil listrik juga diperkenalkan, kendaraan Jakarta dan sekitarnya sudah masuk. Artinya, multi-efeknya ada, pendapatan masyarakat meningkat, dan perlahan ekonomi tumbuh, " katanya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo menekankan KTT G20 harus menghasilkan kerja sama konkret. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, di The Apurva Kempinski Bali, Nusa Dua, Bali, Senin (14/11).

"Terima kasih atas kehadirannya di KTT G20. Bagi Indonesia, G20 harus dapat menghasilkan kerja sama konkret," kata Presiden Jokowi.

Momentum Pemulihan Ekonomi
Pengamat ekonomi Universitas Jember Adhitya Wardhono mengatakan kegiatan KTT G20  di Nusa Dua Bali pada 15-16 November 2022 berdampak pada berbagai sektor ekonomi, salah satunya sektor pariwisata. 

Dia menilai, sektor pariwisata Bali yang sempat kelam akibat perebakan covid-19 seolah diberikan angin segar dengan adanya KTT G20 di Bali.

"Tak dipungkiri, itu kesempatan emas mengenalkan potensi wisata domestik lainnya dengan lebih lugas. Terlebih, Indonesia juga dikenal sebagai salah satu poros wisata dunia yang memukau," ujarnya.

Menurut dia, dampak panjang dari G20 adalah tumbuh pesatnya sektor pariwisata nasional, yang juga akan menjadi bahan bakar perekonomian nasional ke depan.

"Secara agregat, perhelatan G20 di Indonesia memiliki dampak pada pergerakan pertumbuhan ekonomi nasional. Dampak yang kelihatan saja PDB kita dua kuartal ini tumbuh impresif," ucap pakar moneter itu.

Baca Juga: Apa Itu G20 Dan Apa Tujuannya?

Adhitya menjelaskan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tercatat 5,44% dan kuartal III tumbuh 5,72%, sehingga sinyal itu menjadi cerah dan menjanjikan dengan tetap tumbuh di atas 5% di tengah goyahnya ekonomi global.

Untuk Bali sendiri, persiapan KTT G20 juga telah mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho, Rabu (9/11) menilai tingginya realisasi pertumbuhan ekonomi Bali tidak terlepas dari persiapan menjelang kegiatan puncak Presidensi G20 dan side event.

BPS mencatat ekonomi Bali di Kuartal III 2022 tumbuh sebesar 8,09% (yoy), naik signifikan dibandingkan 3,05% (yoy) pada kuartal sebelumnya.

Aditya menambahkan, kondisi ekonomi yang stabil serta potensi yang ditawarkan oleh Indonesia akan memberikan kepercayaan lebih bagi pelaku ekonomi global.

"Yang diharapkan adalah dorongan besar pada capital inflow ke Indonesia. Dampak lainnya dari kepercayaan yang ditimbulkan adalah kuatnya indikator makroekonomi Indonesia seperti nilai tukar rupiah yang harus diupayakan bersamaan dengan pemulihan ekonomi," kata dosen yang juga peneliti ekonomi Unej itu.

Dia juga menilai, perhelatan ini merupakan momentum pemulihan ekonomi global. Di KTT G20, lanjut dia, ada banyak kepala negara yang hadir dan negara-negara dengan ekonomi terbesar di dunia, artinya negara-negara tersebut adalah negara yang paling berpengaruh di dunia pada saat ini.

"Jadi melalui presidensi itu tentunya Indonesia berkesempatan untuk mengelola dan juga berkontribusi pada arah strategi dan kebijakan ekonomi global, terutama di tengah kondisi yang penuh ketidakpastian mulai dari perang dagang, gangguan rantai pasok, inflasi dan pengetatan moneter," tuturnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar