21 September 2024
17:40 WIB
Wamentan Minta BSIP Libatkan PT SHS Hadirkan Benih Pertanian
Sudaryono memerintahkan BSIP untuk memperhatikan proses seleksi dan pengelolaan benih, dengan melibatkan lembaga-lembaga yang kompeten, antara lain mengajak PT Sang Hyang Seri (SHS) merupakan BUMN.
Penulis: Erlinda Puspita
Petani melintas di lahan jagung yang menggunakan bibit jagung bioteknologi milik Bayer Indonesia di Desa Manggalewa, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Rabu (26/7/2023). ANTARA/Kuntum Riswan
JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono meminta Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) melakukan seleksi benih sebagai langkah strategis menghasilkan budidaya pertanian yang berkualitas tinggi. Sehingga target swasembada pangan nasional bisa tercapai.
"Dalam hal ini, BSIP memainkan peran penting untuk memastikan bahwa benihyang digunakan dalam program-program pemerintah bisa memenuhi standar kualitas yang tinggi. Sehingga dapat memberikan kontribusi maksimal terhadap peningkatan hasil produksi," jelas Sudaryono dalam keterangan resminya, Sabtu (21/9).
Oleh karena itu, Sudaryono memerintahkan BSIP untuk memperhatikan proses seleksi dan pengelolaan benih, dengan melibatkan lembaga-lembaga yang kompeten, antara lain mengajak PT Sang Hyang Seri (SHS) yang merupakan BUMN di bidang produksi benih.
Sebagai informasi, PT Sang Hyang Seri (SHS), yang merupakan anggota BUMN Holding Pangan ID Food, berencana menjadikan Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat, sebagai pusat perbenihan terbesar di Indonesia. Dengan total lahan 3.156 hektar yang dikelola melalui kemitraan dengan petani, SHS memiliki 42 pabrik benih padi yang mampu memproduksi 136 ribu ton benih padi per tahun.
Meskipun ini mencakup hampir setengah dari kebutuhan nasional yang mencapai 300 ribu ton untuk 12 juta hektar sawah, perusahaan milik negara tersebut juga mengelola laboratorium gene bank dengan lebih dari 1.500 varietas dan galur padi.
“Sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholder, termasuk dengan BUMN Pangan, merupakan kunci untuk mencapai swasembada pangan nasional,” ujar Sudaryono.
Meski berstatus sebagai BUMN, Sudaryono memperingatkan agar PT SHS tidak hanya fokus mengejar keuntungan perusahaan, namun juga perlu merumuskan kebijakan yang mendukung para petani.
"Sebagai perusahaan milik negara, PT Sang Hyang Seri harus menghasilkan produk agroindustri yang bermutu serta memberikan manfaat optimal bagi stakeholder khususnya para petani di Indonesia. Hal itu tentunya untuk mendukung program swasembada pangan nasional kedepan," tegas Sudaryono.
Ia berharap ke depannya, seluruh perusahaan BUMN pangan termasuk PT Sang Hyang Seri harus terus berinovasi dan memberikan manfaat optimal bagi para petani Indonesia.
"Sebab, kualitas benih dan penyerapan hasil produksi adalah dua aspek yang tidak terpisahkan untuk meningkatkan produktivitas petani Indonesia," pungkasnya.