01 Desember 2021
14:38 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia atau WALI menyatakan sebanyak 25% bisnis waralaba nasional sudah kembali pulih seutuhnya. Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang hanya berkisar 10% saja.
Ketua WALI Tri Rahardjo mengatakan, per November 2021, sekitar 25% bisnis waralaba nasional sudah pulih 100%. Sisa 75% waralaba kini masih berusaha melakukan proses pemulihan menuju ke level sebelum pandemi.
Sebagai perbandingan, berdasarkan catatan WALI, rasio bisnis waralaba yang terdampak pandemi covid-19 secara signifikan jumlahnya mencapai 90%.
Hanya 10% bisnis waralaba yang tidak terdampak karena memberikan layanan barang-jasa kebutuhan pokok masyarakat. Seperti minimarket, depot air minum isi ulang, pet shop, hingga waralaba yang bergerak di bidang obat-obatan.
"Karena itu, kami optimis menatap (kegiatan bisnis) di 2022," jelasnya dalam konpers daring 'Indonesia Franchise Forum dan BizFest 2021', Jakarta, Rabu (1/12).
Baca Juga: Gurih Bisnis Perawatan Si Manis
Tri melanjutkan, keberadaan aplikasi PeduliLindungi dan kebijakan lain berhasil menumbuhkan kepercayaan masyarakat, misalnya untuk pergi ke mal. Bahkan, kebijakan lanjutan juga sudah memperbolehkan kelompok anak-anak untuk masuk mal.
Secara keseluruhan, beberapa kebijakan yang ditempuh berhasil memberikan angin segar kepada pelaku industri karena telah berhasil meningkatkan transaksi. Ditandai dengan kegiatan jual-beli di gerai yang sudah mendekatkan level normal.
"Meskipun nanti ada pemberlakukan PPKM Level Tiga kembali, tapi karena pelaku usaha sudah tahu jangka waktunya, saya kira kami jadi lebih siap," ujarnya.
Ke depan, WALI juga akan terus mendukung pelaku usaha waralaba terus melakukan serangkaian adaptasi bisnis. Seperti memperluas pemasaran, tidak hanya sekadar secara offline namun juga dengan virtual.
"Sehingga pelaku industri kembali pulih dan bisa menatap 2022 dengan semangat tinggi," ujarnya.
Baca Juga: Kemendag Sebut Beleid Baru Dorong Pertumbuhan Waralaba
Sementara itu, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengungkapkan, secara umum kegiatan usaha di bidang waralaba telah berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Di tingkat nasional per 2020, bisnis waralaba telah mencatat omzet hingga Rp54,4 miliar dan menyerap tenaga kerja sebanyak 628.622 pekerja. Kemudian, waralaba juga telah berhasil mengoperasikan 93.732 gerai; dengan pertumbuhan stabil di kisaran 5%/ tahun.
"Meski angka transaksinya masih cukup kecil, tapi bagi kami yang penting adalah penciptaan lapangan kerjanya," sebut Oke.
Oke pun mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi terjun ke dalam bisnis model waralaba. Ia menyebutkan, terdapat berbagai kelebihan yang ditawarkan kepada masyarakat. Mulai dari standar bisnis barang-jasa yang sudah disampaikan ke pemerintah, mudah di aplikasi masyarakat, kesinambungan bisnis, hingga jaminan pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual atas produk.
"Sehingga bagi masyarakat awam tidak perlu studi kajian (bisnis) karena sudah dilakukan pemberi waralaba, tinggal ikut pola bisnis yang sudah dibangun. Sehingga ini akan membantu pemerintah, terutama di era setelah dua tahun pandemi dalam rangka pemulihan ekonomi," katanya.
BizFest 2021
Dirjen Oke juga mengajak masyarakat untuk menghadiri rangkaian kegiatan festival bisnis waralaba yang akan diselenggarakan pada 7–13 Desember 2011 secara hibrida.
Ajang tersebut terdiri dari kegiatan Festival Peluang Bisnis pada 11–12 Desember; Festival Belanja pada 7–12 Desember; Business Conference pada 7 Desember; dan BizFest Award pada 13 Desember.
Ketua Tri juga berharap, kegiatan ini dapat memberikan multiplier effect untuk memulihkan industri waralaba seperti semula. Apalagi, ia menggarisbawahi, bisnis waralaba begitu bermanfaat bagi masyarakat karena berbagai kemudahan dan dukungan bagi mitra.
"Kita harap dengan gerakan nasional Ayo Berbisnis dan BizFest terjadi kenaikan transaksi, jaringan usaha hingga peluang usaha lisensi," pungkas Tri.