23 September 2023
17:28 WIB
Penulis: Yoseph Krishna, Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Gelaran The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry 2023 baru saja rampung digelar di Bali. Ajang itu berhasil melahirkan lima komitmen kolaboratif dari para CEO perusahaan hulu migas yang dinamakan Bali Commitment.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto menerangkan bahwa dalam Bali Commitment, Kontraktor Production Sharing Contract (PSC) Agreement berkomitmen salah satunya untuk memastikan terlaksananya kegiatan operasional lewat penerapan standar HSE.
Selain itu, Bali Commitment juga akan mengupayakan peningkatan produksi minyak dan gas bumi dalam jangka pendek (3 bulan), serta mengurangi kesenjangan produksi tahun 2023 terhadap APBN tahun ini.
"Serta target Rencana Jangka Panjang tahun 2023 lewat kegiatan hulu migas yang masif, agresif, dan efisiensi kegiatan usaha," ujar Dwi lewat siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (23/9).
Sedangkan komitmen ketiga, ialah persiapan WP&B 2024 secara masif, agresif, dan efisien. Komitmen itu sejalan dengan komitmen industri hulu migas terhadap target yang diberikan pemerintah dan LTP.
Baca Juga: ICIUOG 2023 Hasilkan 60 Kesepakatan Bisnis Rp109,03 T
Keempat, adalah optimalisasi jadwal penutupan yang direncanakan (planned shut down) sesuai dengan praktik terbaik pemeliharaan sumur dan fasilitas.
Lalu komitmen kelima, adalah melakukan optimalisasi aset hulu migas lewat sistem informasi terintegrasi dalam rangka mendukung penggunaan dan pemanfaatan aset hulu minyak dan gas bumi yang terdiri dari peningkatan fasilitas dan peralatan bersama, transfer material, serta pengamanan aset.
"Kami SKK Migas juga berkomitmen membantu PSC mencapai target tersebut lewat berbagai cara," tegas Dwi Soetjipto.
Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meyakini gelaran ICIUOG 2023 sangat bermanfaat untuk menciptakan kerja sama yang kondusif antarpemangku kepentingan di sektor hulu minyak dan gas bumi.
"Terima kasih saya untuk kontribusi yang tak ternilai dan kolaborasi meningkatkan kerja sama dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif untuk mendukung pemanfaatan migas Indonesia yang besar," kata dia.
Ajang yang bertemakan 'Memajukan Ketahanan Energi Melalui Eksplorasi dan Pengembangan Minyak dan Gas Berkelanjutan' itu, sambung Arifin, berhasil menghasilkan hal-hal yang sifatnya mendukung pembukaan kebijakan dalam aktivitas eksplorasi hulu migas.
Selain itu, ICIUOG 2023 juga ia katakan membuka pemahaman dan pemanfaatan pasar yang menantang dan semakin dinamis, mengungkap peluang besar dalam lansekap investasi migas Indonesia, mendongkrak produksi minyak dan gas, serta menekan emisi karbon.
"Saya berharap hasil yang diperoleh dapat menjadi tindakan nyata untuk mengembangkan industri minyak dan gas di Indonesia," tandas Menteri Arifin Tasrif.
Baca Juga: 16 Perjanjian Komersialisasi Migas Diteken di ICIUOG 2023, Apa Saja?
Investasi Hulu Migas
Sekadar informasi, perhelatan akbar hulu migas ICIUOG 2023 berhasil memfasilitasi penandatanganan 60 kesepakatan bisnis dengan nilai lebih dari US$7,1 miliar atau setara dengan Rp109,03 triliun (kurs Rp15.357,05 per dolar AS).
Dengan demikian, capaian ini mengisyaratkan prospek cerah bagi industri hulu migas Indonesia, di tengah perhatian dunia untuk mengusahakan ketahanan energi dan target net-zero emission.
Sementara itu, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan investasi sekitar US$20 miliar per tahun. Target investasi itu untuk mendukung capaian target produksi sebesar 1 juta barrel per hari (BOPD) dan gas menjadi 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD) di tahun 2030.
“Target 2030 bisa dicapai dengan syarat kita melakukan aktivitas yang agresif dan investasi yang masif. Kita perlu mengebor lebih dari 1.000 sumur per tahun setelah 2025. Kita juga perlu menarik investasi lebih dari US$20 miliar per tahun,” kata Dwi saat pembukaan the 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas Industry (ICIUOG) 2023 di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/9).
Adapun untuk tahun ini, pihaknya menargetkan investasi yang berasal dari industri minyak bumi dan gas atau migas bisa tembus di angka US$15,5 miliar pada tahun ini.
"Investasi besar-besaran diperlukan. US$20 miliar per tahun dan target investasi (migas) 2023 US$15,5 miliar. Ini 28% peningkatan dibandingkan 2020 atau lebih tinggi dari investasi global yang tumbuh 6,5%," ujar Dwi.