c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

07 Agustus 2025

10:10 WIB

Via KDMP, Kemenkop-BPS Sinkronisasi Data Percepat Pengentasan Kemiskinan

Kemenkop-BPS menyinkronisasi data desa guna mempercepat pelaksanaan program pengentasan kemiskinan melalui Kopdes Merah Putih (KDMP). Data bisa digunakan pengelola untuk perjalanan bisnis KDMP.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Via KDMP, Kemenkop-BPS Sinkronisasi Data Percepat Pengentasan Kemiskinan</p>
<p>Via KDMP, Kemenkop-BPS Sinkronisasi Data Percepat Pengentasan Kemiskinan</p>
Menkop Budi Arie Setiadi dan Wamenkop Ferry Juliantono saat menerima audiensi Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, di Jakarta, Rabu (6/8). Antara/HO-Kemenkop RI

JAKARTA - Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Badan Pusat Statistik (BPS) melakukan sinkronisasi data desa guna mempercepat pelaksanaan program pengentasan kemiskinan yang dilakukan melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

Menkop Budi Arie Setiadi mengatakan, sinkronisasi data/potensi desa merupakan langkah awal yang dapat dimanfaatkan oleh Kopdes Merah Putih untuk digali dan dikembangkan.

“Kopdes/Kel Merah Putih ini bisa berdampak sosial secara nyata seperti pengurangan kemiskinan, memutus rantai distribusi yang panjang dan lainnya,” kata Menkop melansir Antara, Jakarta, Rabu (6/8).

Baca Juga: Wamenkop: Data Desa Akurat Penting, Kunci Sukses Entaskan Kemiskinan

Lebih lanjut, Budi mengatakan, pihaknya dan BPS akan melakukan pendalaman terkait sinkronisasi data desa di seluruh Indonesia termasuk dengan profil kemiskinan yang ada di desa, sehingga dapat digunakan oleh pengelola KDMP dalam merumuskan arah perjalanan bisnis yang dijalankan.

Sementara itu, Wamenkop Ferry Juliantono menilai, KDMP sangat membutuhkan profil desa untuk memetakan potensi-potensi yang dapat dikembangkan oleh koperasi, termasuk dalam hal penyaluran berbagai komoditas strategis yang disubsidi pemerintah agar lebih tepat sasaran.

“Kami butuh dukungan BPS, misalnya untuk menyalurkan pupuk subsidi, kami perlu tahu berapa luas lahan pertanian dan jumlah petaninya. Dengan data yang akurat, distribusi bisa lebih tepat,” ujar Ferry.

Sementara itu, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menegaskan, pihaknya telah memiliki beragam data penting terkait profil desa secara nasional termasuk dengan potret profil kemiskinan di desa.

Berdasarkan data BPS, per Maret 2025 angka kemiskinan secara nasional sebesar 23,85 juta atau turun dari periode September 2024 yang mencapai 24,06 juta jiwa.

Baca Juga: BPS Akan Sediakan Data Potensi Desa Tiap Tahun

Dari jumlah itu, profil kemiskinan ekstrem secara nasional mencapai 2,38 juta jiwa atau turun 0,40 juta jiwa terhadap Maret 2024.

Amalia menyampaikan, data-data tersebut dapat diketahui secara rinci hingga tingkat desa sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk merumuskan kebijakan lebih lanjut.

“Dengan data koperasi yang mengalir, kita nantinya bisa merekam seberapa jauh kontribusi Kopdes/Kel Merah Putih terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Amalia dalam kesempatan yang sama.

Dalam mendukung keberlanjutan program KDMP, Amalia mengatakan, BPS juga membuka peluang untuk menyediakan aplikasi pendataan koperasi secara khusus.

Data-data tersebut nantinya bisa digabung (overlay) dengan data sensus pertanian maupun data Potensi Desa (Podes) yang selama ini BPS kembangkan dan kelola.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar