27 Juli 2023
17:31 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
JAKARTA - Hak partisipasi atau participating interest (PI) Shell sebesar 35% atas Blok Masela baru saja dilepas ke PT Pertamina (Persero) yang berkongsi dengan Petronas.
Presiden Direktur Petronas Indonesia Yuzaini Bin Md Yusof menyebut inisiatif perusahaan untuk berkongsi dengan Pertamina dalam mengakuisisi Blok Masela tak lepas dari catatan potensi cadangan yang sangat meyakinkan di wilayah Indonesia Timur.
Dalam sebuah sesi diskusi Indonesian Petroleum Association Convention and Exhibition (IPA Convex) 2023 di ICE BSD, Yuzaini menyebut Petronas sangat yakin dengan potensi migas yang ada di Indonesia Timur sehingga perusahaan asal Negeri Jiran itu terlihat sangat agresif.
"Sumurnya sedikit di timur, tetapi temuan volume lebih besar. Dominannya memang gas, Asap Kido Merah contohnya. Sedangkan temuan kecil adanya di Indonesia Barat," imbuh dia, Kamis (27/7).
Baca Juga: Sah! Pertamina dan Petronas Caplok Masela dari Shell
Mengutip catatan IHS Markit, jumlah pengeboran eksplorasi di Indonesia Timur masih lebih sedikit dibandingkan wilayah barat sekalipun secara volume, temuan cadangan di timur lebih besar dari barat.
Pemerintah pada awal 2022 sendiri telah menetapkan lima fokus area untuk dieksplorasi lebih lanjut, yakni Buton, Arafura, Seram, Warim, dan Timor dengan 12 cekungan potensial.
Tak tanggung-tanggung, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat potensi di Buton mencapai 1 BBO dan 4 TCFG, Seram 8 BBOE, Aru 6 BBO dan 50 TCFG, Warim 34 BBOE, dan Timor 5 BBOE.
Yuzaini menyebutkan pengembangan potensi di Indonesia Timur harus dilakukan dengan banyak inisiatif, khususnya soal penyediaan infrastruktur. Pasalnya infrastruktur di Indonesia Timur berbeda dengan wilayah barat yang bahkan sudah tersambung hingga Singapura maupun Pulau Jawa.
"Sedangkan di timur masih sedikit infrastrukturnya, hanya dihubungkan oleh LNG. Akses market juga belum ada, belum banyak industri di sana (Indonesia Timur)," kata Yuzaini.
Baca Juga: Pertamina Siap Penuhi Permintaan Pemerintah Soal Blok Masela
Tak sampai situ, ketersediaan data hingga pengaplikasian teknologi juga ia sebut menjadi kunci berhasilnya eksplorasi di Indonesia Timur, seperti halnya yang dilakukan Petronas pada sumur Hidayah.
Discovery yang dilakukan Petronas di Hidayah, sambungnya, diawali dengan eksplorasi dan penyelesaian seismik dengan teknologi terbaru sebelum drill dieksekusi.
"Teknologi ini terus berkembang, itu kuncinya. Kami percaya diri dengan potensi Indonesia Timur, itulah alasan kami di sana," ucapnya.