c

Selamat

Jumat, 26 April 2024

EKONOMI

18 September 2021

15:50 WIB

UMKM Indonesia Timur Akan Bangkit Lewat Digitalisasi

Digitalisasi UMKM jadi salah satu agenda besar Kemenkop UKM

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

UMKM Indonesia Timur Akan Bangkit Lewat Digitalisasi
UMKM Indonesia Timur Akan Bangkit Lewat Digitalisasi
Ilustrasi. Seorang kasir berada di Galeri Noken Pusat Perbelanjaan Khas Papua, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Kamis (19/8/2021). ANTARA FOTO/Gusti Tanati/wpa/foc

JAKARTA - Provinsi Papua tak lama lagi jadi tuan rumah PON XX 2021 yang menjadi sentral atensi para olahragawan, berbagai asosiasi, hingga para pelaku ekonomi. Ajang ini pun dinilai membuka peluang ekonomi bagi UMKM di Papua yang memiliki banyak talenta, local wisdom, hingga makanan khas.

Untuk menangkap peluang bagi UMKM, Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Eddy Satriya menyebut berbagai potensi yang dimiliki Papua harus dimanfaatkan dan dikurasi dengan baik melalui digitalisasi atau onboarding dengan berbagai platform daring.

Untuk itu, Eddy melayangkan apresiasi atas inisiatif Grab Indonesia yang turut berkomitmen mendigitalisasikan UMKM lokal Papua, guna mewujudkan salah satu agenda besar Kemenkop UKM, yakni transformasi digital bagi usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Selain itu agenda besar kami transformasi informal ke formal, inovasi untuk masuk ke rantai pasok, serta mendorong terbentuknya koperasi modern," ujar Eddy dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (18/9).

Ia menambahkan, para pelaku UMKM dari Papua bisa memaksimalkan berbagai aplikasi penjualan daring untuk mengembangkan ekonomi, khususnya pada level mikro yang bisa sejalan dengan gelaran PON XX 2021 di Provinsi Papua.

Director of East Indonesia, Grab Indonesia Halim Wijaya menjelaskan Indonesia Timur, khususnya Jayapura, saat ini tengah mendapat banyak sorotan, baik dari potensi budaya, alam, hingga potensi ekonominya setelah mendapat jatah sebagai tuan rumah PON XX 2021.

Halim pun menyampaikan komitmen Grab Indonesia untuk membantu pelaku usaha demi menangkap peluang yang datang. Salah satunya dengan meningkatkan keterampilan dan kapasitas UMKM di Kota Jayapura.

"Hal ini (PON XX) merupakan momen penting harus dimanfaatkan oleh para UMKM lokal guna menjangkau pasar yang lebih luas lewat pemanfaatan teknologi," kata Halim.

Sebagai informasi, data olahan Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan pelaku UMKM di Indonesia mencapai sekitar 99,8% dari total keseluruhan pelaku usaha yang didominasi pula oleh segmentasi usaha mikro. Kontribusi terhadap PDB pun mencapai sekitar 60%, pun demikian dengan serapan tenaga kerja yang mencapai 97% terserap di UMKM.

Sementara itu, catatan Badan Pusat Statistik berdasarkan hasil sensus ekonomi pada 2016 menyebutkan jumlah usaha mikro dan kecil di Papua mencapai 148.647 usaha atau 98,13% dari total jumlah usaha sebanyak 151.470 usaha. Sisanya sebanyak 2.823 usaha merupakan kelompok usaha menengah besar.

Lebih jauh, Eddy menceriterakan, sebelum pandemi, tepatnya pada krisis 1998, UMKM terbukti mampu menjadi penopang perekonomian. Begitu juga pada krisis ekonomi global 2008, UMKM mampu menyangga ekonomi Indonesia.

"Ketika pandemi, pemerintah menerapkan PEN dan menggelontorkan Rp700 triliun APBN di mana seperenam dari anggaran itu dimanfaatkan untuk menjaga UMKM agar tidak terpuruk, tidak keluar dari bisnis mereka dan bisa bertahan melewati pandemi," jabar Eddy.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar