04 Februari 2023
13:09 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Rudy Salahuddin menekankan, pemulihan ekonomi tidak terpisahkan dari peran UMKM yang menjadi critical engine ekonomi Indonesia.
"Ini mengingat 99% bisnis di negara ini adalah UMKM," katanya dalam pernyataan resmi, Sabtu (4/2).
Mengutip data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), total UMKM di Indonesia tembus 8,71 juta unit usaha pada 2022. Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah UMKM terbanyak mencapai 1,49 juta unit usaha. Disusul Jawa Tengah dengan 1,45 juta unit dan Jawa Timur sebanyak 1,15 juta unit.
Sementara DKI Jakarta berada di posisi keempat dengan 660 ribu unit UMKM. Kelima, ada Sumatra Utara dengan capaian 596 ribu unit.
Adapun jumlah usaha paling sedikit ada di tiga daerah, yakni Papua Barat 4,6 ribu unit usaha, Maluku Utara 4,1 ribu unit, dan Papua 3,9 ribu unit.
Baca Juga: KoinWorks Kini Berafiliasi Dengan BPR Asri Cikupa Karya
Hal senada disampaikan oleh ahli makroekonomi dan penasihat Kementerian Keuangan, Masyita Crystallin, menurutnya di tengah dinamika geopolitik, ekonomi domestik Indonesia tumbuh cukup pesat.
Hal ini dapat dilihat dari tingginya kenaikan jumlah investor retail, baik selama maupun setelah pandemi.
"Jumlah UMKM juga meningkat. Kita harus menjaga animo demand domestik, agar pertumbuhan ini tetap terjaga. Ini dapat menjadi senjata kita untuk menghadapi tantangan ekonomi global di tahun ini," jelasnya.
Dari sisi investasi, Indonesia juga dinilai memiliki peluang menarik di tahun 2023. Menurut kacamata venture capital, Mark Bruny, Indonesia masih dalam posisi yang menguntungkan, di tengah gejolak ekonomi global saat ini.
Hal ini karena populasi Indonesia didominasi oleh usia produktif dengan rentang usia sekitar 30 tahun.
“Salah satu kunci pertumbuhan ekonomi adalah produktivitas ekonomi. Mayoritas demografi Indonesia berada di usia yang sedang fokus untuk membangun aset dan menabung. Hal ini penting agar tingkat investasi (dalam negeri) dapat tetap terjaga," ujar Mark.
Lebih lanjut, Mark menekankan pentingnya memprioritaskan pengembangan ekonomi sepanjang tahun ini. Ia menambahkan, Sebelum berinvestasi, para investor harus fokus pada nilai aset jangka panjang, di luar return yang ditawarkan dalam jangka pendek.
Baca Juga: KoinWorks Luncurkan Fitur Edukasi Bagi UMKM
Dukung Pertumbuhan UMKM
CEO dan Co-Founder KoinWorks, Benedicto Haryono menuturkan, sebagai neobank khusus UMKM, KoinWorks telah mendorong pemahaman akan pentingnya peran UMKM untuk ekonomi.
Menurutnya, sepanjang tujuh tahun terakhir, perusahaannya selalu berinovasi untuk menyediakan produk-produk dan layanan untuk membantu UMKM bertumbuh.
“Kami bangga telah membantu 850,000 UMKM menerima pendanaan. Lebih dari 25% UMKM ini menerima pembiayaan pertama mereka dari KoinWorks, dan kami menyadari bahwa dukungan semacam ini dapat menjadi pilar untuk mendukung usaha kecil lainnya di dalam ekosistem UMKM," katanya.
Dalam hal ini, Benedicto mengungkapkan KoinWorks mengajak para pengguna dan publik untuk ikut mengambil peran dalam misi mensukseskan UMKM.
“Saat ini gap pembiayaan UMKM masih cukup besar, dan akses ke pembiayaan masih menjadi hambatan pertama UMKM dalam berkembang. Melalui KoinWorks, kami menawarkan masyarakat untuk ambil bagian dalam kolaborasi untuk kemajuan UMKM sekaligus mengembangkan asetnya,” tandasnya.