28 Desember 2022
08:36 WIB
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kecap manis CV IKAPEKSI Agro Industri berhasil mengekspor kecap manis ke Jeddah, Arab Saudi. Ekspor perdana ini dilakukan usai mengikuti program Coaching Program for New Exporter (CPNE) yang diselenggarakan oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).
“Kami berterima kasih kepada LPEI karena telah memberikan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan. Selama satu tahu penuh, kami dibekali pengetahuan tentang ekspor dan diundang mengikuti Trade Expo Indonesia pada 2019,” ujar pendiri CV IKAPESI Agro Industri Nurjannah dalam keterangan di Jakarta, Selasa (27/12), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Singapura Tarik Kecap Dan Saus ABC
Nurjannah bercerita bahwa dengan berbekal pendidikan Ilmu Gizi Masyarakat yang diperoleh semasa kuliah, ia akhirnya memutuskan untuk memulai usahanya pada 2017. Untuk menciptakan produk kecap manis yang didambakan, ia menggunakan bahan baku berupa kedelai putih yang diambil dari Yogyakarta dan Bantul, sekaligus gula kelapa dari daerah Kebumen.
“Kami memproduksi kecap manis sehat dengan merek Oishii yang menggunakan bahan baku gula kelapa asli, tidak memakai penguat rasa, pewarna makanan, pengawet makanan serta menggunakan bahan material yang fresh seperti jahe, serai, dan lengkuas,” jelasnya.
Berkat pelatihan dan pendampingan yang diberikan oleh LPEI, kini kecap manis Nurjannah bisa dicicipi oleh kalangan internasional melalui ekspor perdana sebanyak satu kontainer dengan berat isi sekitar 22 ton senilai US$37 ribu.
Hasil manis tersebut dirasakannya setelah tiga tahun mengikuti pelatihan, pendampingan dan program jasa konsultasi lainnya seperti kegiatan business matching yang difasilitasi oleh LPEI dengan buyer asal Jeddah, Saudi Arabia.
Baca Juga: Kemenperin Dukung Industri Bumbu Lokal Dikenal Dunia
Secara terpisah, Kepala Divisi Jasa Konsultasi LPEI, Gerald Grisanto menyampaikan bahwa pelepasan ekspor ini merupakan manifestasi upaya LPEI untuk mendorong produk lokal Indonesia menjadi mendunia.
“Kami turut bangga atas pelepasan ekspor yang berhasil dilakukan oleh CV IKAPEKSI Agro Industri. Ini merupakan realisasi komitmen kami untuk memajukan ekspor nasional dengan membimbing pelaku usaha menuju pasar global,” kata Gerald.
Kegiatan ekspor perdana ini, lanjut Gerald, diharapkan dapat menjadi motivasi dan inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk melakukan ekspor.
“Melalui fasilitas dan program unggulan, LPEI terus mendukung pelaku usaha untuk naik kelas dan berdaya saing yang tangguh guna menghadapi situasi perdagangan global yang sangat kompetitif,” ujarnya.
Dalam rangka melahirkan eksportir-eksportir baru yang handal, kompeten, dan mumpuni, LPEI akan menggiatkan program-program jasa konsultasi kepada pelaku usaha berorientasi ekspor melalui Desa Devisa, CPNE, maupun Marketing Handholding.
“Kami siap memfasilitasi pelaku usaha yang ingin meningkatkan kapasitas serta daya saingnya untuk eksis di kancah global,” kata Gerald.
Kementerian Perdagangan menyebutkan Arab Saudi merupakan salah satu mitra strategis untuk Indonesia. Khusus untuk produk makanan olahan, Arab Saudi menempati posisi ke-8 sebagai negara tujuan ekspor produk makanan olahan Indonesia.
Tren ekspor Indonesia ke Arab Saudi pada periode 2017-2021 meningkat 4,61%. Produk-produk utama yang diekspor Indonesia ke Arab Saudi antara lain tuna, mi instan, saus sambal, kecap, serta biskuit dan wafer.