10 Januari 2025
15:37 WIB
TWP90 Tembus 81,18%, OJK Beri iGrow Surat Peringatan
OJK meminta agar iGrow membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaan.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ruangan OJK 'Innovation Center for Digital Financial Technology' (Infinity), di Jakarta. Antara Foto/Aditya Pradana Putra
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan surat peringatan kepada fintech peer to peer (P2P) lending PT iGrow Resources Indonesia atau PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow).
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya atau PMVL OJK Agusman mengatakan bahwa peringatan tersebut dilayangkan karena tingkat risiko kredit macet alias TWP90 iGrow telah mencapai angka 81,18% per awal Januari 2025 atau semakin memburuk.
OJK juga meminta agar iGrow membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaan.
"Terhadap Penyelenggara dengan TWP90 di atas 5%, termasuk iGrow, OJK memberikan surat peringatan dan meminta Penyelenggara membuat action plan untuk memperbaiki kualitas pendanaannya," kata Agusman dalam keterangan tertulis, yang dikutip Jumat (10/1).
Dia menambahkan, OJK juga terus melakukan monitoring atas komitmen Pemegang Saham untuk menyelesaikan permasalahan termasuk antara lain memaksimalkan upaya penagihan dan melakukan penguatan permodalan.
"Dalam hal ditemukan pelanggaran terhadap ketentuan, OJK akan melakukan tindakan pengawasan termasuk pemberian sanksi administratif sesuai dengan ketentuan yang berlaku," imbuhnya.
Asal tahu saja, TWP90 industri fintech lending tercatat mengalami kenaikan atau memburuk per November 2024. Tercatat, TWP90 fintech lending per November 2024 sebesar 2,52%. Padahal sebelumnya, TWP90 per Oktober 2024 sebesar 2,37%.
Masih dalam kesempatan yang sama, Agusman menyampaikan, per November 2024, terdapat 21 Penyelenggara LPBBTI dengan TWP90 di atas 5%.
Jumlah tersebut tercatat meningkat dibandingkan posisi per Oktober 2024 yang sebanyak 19 fintech lending.
Adapun, 21 fintech lending yang memiliki TWP90 per November 2024 didominasi oleh Penyelenggara yang fokus pada sektor produktif.
"Pembiayaan bermasalah didominasi oleh kalangan usia 19-34 tahun dengan porsi 53,48%," beber dia.
OJK juga mencatat outstanding pembiayaan LPBBTI periode November 2024 tumbuh 27,32% yoy menjadi sebesar Rp75,60 triliun.
Berdasarkan gender borrower, outstanding pembiayaan kepada gender perempuan mencapai 54,34% dari total outstanding pembiayaan perorangan.
Sementara itu, berdasarkan kelompok usia, outstanding pembiayaan terbesar berada pada kelompok 19-34 tahun dengan porsi 51,52% dari total outstanding pinjaman perorangan.