c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

08 Agustus 2024

16:26 WIB

Turunkan Target, Mirae Asset: IHSG Jadi ke Level 7.585 Tahun Ini

Mirae Asset Sekuritas menjelaskan alasan menurunkan target IHSG dan memberikan beberapa rekomendasi saham pilihan.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Turunkan Target, Mirae Asset: IHSG Jadi ke Level 7.585 Tahun Ini</p>
<p id="isPasted">Turunkan Target, Mirae Asset: IHSG Jadi ke Level 7.585 Tahun Ini</p>

Karyawan memotret layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Antara Foto/Sigid Kurniawan

JAKARTA - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di level 7.585 hingga akhir tahun. Proyeksi ini turun dibandingkan sebelumnya yang sebesar 8.100.

Head of Investment Solution Mirae Asset Roger MM mengatakan, penurunan target tersebut utamanya karena percepatan penurunan suku bunga yang tidak tercapai pada awal tahun 2024.

"IHSG kita menargetkan 7.585. Kita menurunkan proyeksi awal tahun dari 8.100, karena percepatan penurunan suku bunga yang tidak tercapai pada awal tahun 2024," kata Roger dalam Media Day: August 2024, Kamis (8/8).

Mirae Asset optimistis IHSG dapat menyentuh level 7.585. Adapun saat ini, P/E dari IHSG ada di 12,2 kali, sedangkan untuk sampai ke level 7.585 kurang lebih ada di P/E 13 kali.

"Jadi, kita masih punya room sekitar 8% buat IHSG yang bisa menyentuh 7.585 di akhir tahun ini," imbuhnya.

Baca Juga: IHSG Berbalik Memerah Usai Pembukaan, Diproyeksi Melemah Hari Ini

Untuk saat ini, Mirae Asset menyarankan agar investor bertransaksi aktif jangka pendek pada saham-saham berfundamental kuat serta memperhatikan kondisi makroekonomi serta pergerakan pasar saham global yang volatilitasnya sedang tinggi.

“Salah satu cara memperhatikan sisi fundamental tersebut, investor dan trader perlu memantau laporan keuangan emiten di bursa yang akan segera menyampaikan laporan keuangan kuartal II/2024. Investor juga bisa memanfaatkan momentum, mengoleksi saham berfundamental kuat ketika pasar terkoreksi,” ujar Roger.

Untuk saham berfundamental kuat, dia mengatakan, Mirae Asset masih merekomendasikan sembilan saham pilihan, yaitu ACES, ASII, BBRI, BBCA, BMRI, CPIN, MAPI, MYOR, dan TLKM.

Ada Ancaman Resesi
Roger menuturkan, saat ini volatilitas yang tinggi ditunjukkan dari pergerakan hebat, baik naik maupun turun, di pasar saham di hampir seluruh belahan dunia. Pergerakan pasar saham global tersebut terutama di beberapa negara acuan dalam sepekan terakhir.

“Pergerakan itu juga terkait dengan ketidakpastian ketika ada ancaman resesi di AS, sehingga membuat mata uang dolar AS dan harga emas dunia meningkat,” kata Roger menjelaskan.

Untuk menghindari ancaman resesi tersebut, lanjutnya, probabilitas Bank Sentral AS, yaitu The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuannya, yaitu Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25-50 basis poin (bps) pada September dan secara total akan memangkasnya maksimal 125 bps hingga akhir tahun ini. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Baca Juga: Dikepung Sentimen Negatif, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini

Faktor lain yang akan mempengaruhi kondisi perekonomian dan pasar saham global, lanjutnya, adalah potensi ketidakpastian jika Donald Trump menjadi presiden, perlambatan ekonomi AS dan China, dan tensi geopolitik terutama di Timur Tengah.

Meskipun mengalami volatilitas yang tinggi di tingkat global, di dalam negeri dia meyakini kondisi makroekonomi dan pasar modal masih akan kondusif.

Bank Indonesia, tuturnya, dinilai memiliki ruang penurunan suku bunga acuan (BI Rate) hingga 50 bps pada akhir tahun atau menjadi 5,75% dari posisi saat ini 6,25%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar