c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

12 Maret 2022

12:00 WIB

Turun Seribu, Harga Emas Antam Jadi Rp1.009.000/gram

Daya tarik safe-haven logam kuning meredup setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ada kemajuan dalam pembicaraan dengan Ukraina.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Turun Seribu, Harga Emas Antam Jadi Rp1.009.000/gram
Turun Seribu, Harga Emas Antam Jadi Rp1.009.000/gram
Ilustrasi emas antam. Shutterstock/dok

JAKARTA - Harga emas Antam pada Sabtu (12/3) melemah tipis seceng alias Rp1.000 ke posisi Rp1.009.000/gram. Senada, harga buyback atau pembelian kembali turut turun Rp1.000 ke angka Rp916.000/gram.    

Harga emas di situs Logam Mulia pada pekan lalu, tercatat melonjak sebesar Rp27.000. Pada Senin (28/2), harga ditutup Rp978.000/gram, hingga Sabtu (5/3), emas Antam ditutup di posisi Rp1.005.000/gram.  

Kemudian, emas Antam pada Senin (7/3) menguat Rp8.000 menjadi Rp1.013.000/gram dan naik lagi Rp6.000 menjadi Rp1.019.000/gram pada Selasa (8/3).  

Penguatan berlanjut hingga Rabu (9/3), dimana emas naik sebesar Rp17.000 menjadi Rp1.036.000/gram. Tapi, pada Kamis (10/3), emas anjlok sebesar Rp26.000 ke posisi Rp1.010.000/gram.  

Sementara, emas Antam pada Jumat (11/3) tidak bergerak atau masih menetap di posisi Rp1.010.000/gram, sama seperti Kamis (10/3). 

Harga emas Antam sendiri sempat menyentuh titik tertinggi sepanjang masa pada level Rp1.065.000/gram pada Jumat (7/8/2020).    

Di Pegadaian, pada Sabtu (12/3), emas Antam dibanderol Rp1.050.000/gram, Antam Retro Rp1.028.000/gram. Sementara itu, Antam Batik Rp1.206.000/gram dan emas cetakan UBS Rp1.025.000/gram. 

Dikutip dari Antara, harga emas tergelincir pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Karena, daya tarik safe-haven logam kuning meredup setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ada kemajuan dalam pembicaraan dengan Ukraina, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga AS menambah tekanan pada emas. 

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di divisi Comex New York Exchange, jatuh US$15,4 atau 0,77% menjadi US$1.985 per ounce. Namun harga emas mencatat kenaikan mingguan sekitar 0,8% karena kekhawatiran atas konflik Ukraina membuat investor tetap waspada. 

Sehari sebelumnya, Kamis (10/3), harga emas berjangka terdongkrak US$12,2 atau 0,61% menjadi US$2.000,40, setelah anjlok US$55,1 atau 2,7% menjadi US$1.988,20 pada Rabu (9/3), dan melonjak US$47,4 atau 2,37% menjadi US$2.043,30 pada Selasa (8/3). 

"Ada perubahan positif tertentu, negosiator di pihak kami memberi tahu saya," kata Putin dalam pertemuan dengan mitranya dari Belarusia Alexander Lukashenko, tetapi tidak memberikan rincian apa pun. 

Analis Saxo Bank Ole Hansen dalam sebuah catatan menyebutkan, krisis Rusia-Ukraina akan terus mendukung prospek harga logam mulia yang lebih tinggi. Karena itu, bisa berarti inflasi yang lebih tinggi, memperlambat pertumbuhan dan lebih sedikit kenaikan suku bunga bank sentral. 

Dengan inflasi AS yang menggelembung pada Februari, taruhan bahwa bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan setidaknya 25 basis poin pada 16 Maret, mencapai 94%, menurut FedWatch Tool CME. 

"(Untuk emas) banyak faktor fundamental positif, seperti inflasi dan gangguan rantai pasokan masih ada... tetapi dalam jangka pendek, kami mungkin telah memperkirakan harga yang baik dari faktor-faktor tersebut ke pasar," ujar Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger. 

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang dijadikan acuan naik pada hari itu, meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil. 

Emas berada di bawah tekanan karena indeks dolar AS naik tajam. Harga logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 9,6 sen atau 0,37% menjadi US$26,16 per ounce. Platinum untuk pengiriman April juga turun US$6,6 atau 0,6% menjadi US$1,088,6 per ounce. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar