c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

06 Februari 2023

12:49 WIB

Tumbuh 5,31% di 2022, Pertumbuhan Ekonomi RI Dekati Level Prapandemi

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 sebesar 5,31%.

Penulis: Khairul Kahfi

Tumbuh 5,31% di 2022, Pertumbuhan Ekonomi RI Dekati Level Prapandemi
Tumbuh 5,31% di 2022, Pertumbuhan Ekonomi RI Dekati Level Prapandemi
Ilustrasi. Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Rabu (12/10/2022). Antara Foto/Muhammad Adimaja

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama 2022 mencapai 5,31%. Capaian ini lebih tinggi dibanding capaian di 2021 yang mengalami pertumbuhan sebesar 3,70%.

Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan, secara umum kinerja ekonomi sepanjang 2022 telah menguat dibandingkan dengan 2021. BPS juga mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah membaik pasca diterjang pagebluk.

“Kinerja ekonomi menguat dibandingkan dengan tahun 2021. (Sementara) pertumbuhan ekonomi tahunan kembali mencapai level 5% seperti sebelum pandemi (covid-19),” katanya dalam Rilis BPS, Jakarta, Senin (6/2).

Spesifik, PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) pada 2022 mencapai Rp11.710,4 triliun; adapun PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) pada tahun yang sama mencapai Rp19.588,4 triliun. 

Baca Juga: IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Jadi 2,9%

Sebagai perbandingan, capaian ADHK dan ADHB pada 2021 masing-masing mencapai, Rp11.120,1 triliun dan Rp16.976,7 triliun.

Margo juga menyampaikan, seluruh lapangan usaha tumbuh positif pada 2022. Seluruh leading sector, seperti industri, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi melanjutkan tren pertumbuhan positif.

Adapun lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 19,87%, serta akomodasi dan makan-minum yang tumbuh 11,97%.

“(Pertumbuhan tersebut) didorong oleh peningkatan mobilitas masyarakat, serta peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara,” terangnya.

Sementara itu, industri pengolahan yang memiliki peran dominan tumbuh 4,89%. Sedangkan pertanian, kehutanan, dan perikanan serta perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor, masing-masing tumbuh sebesar 2,25% dan 5,52%.

Baca Juga: PBB Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 1,9% Di 2023

Struktur PDB Indonesia menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada 2022 tidak menunjukkan perubahan berarti. 

Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 18,34%; diikuti oleh perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 12,85%; pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 12,40%; pertambangan dan penggalian sebesar 12,22%; serta konstruksi sebesar 9,77%. 

“Peranan kelima lapangan usaha tersebut dalam perekonomian Indonesia mencapai 65,58%,” sebutnya.

Secara kseluruhan, pertumbuhan 2022 yang mencapai 5,31% disumbang oleh industri pengolahan 1,01%; transportasi dan pergudangan 0,73%; perdagangan 0,72%; infokom 0,48%; dan sektor lainnya 2,37%.

Masih Didorong Konsumsi
Selanjutnya, pada kelompok pengeluaran, pertumbuhan terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran, kecuali konsumsi pemerintah yang terkontraksi sebesar 4,51%. Adapun, komponen pengeluaran yang tumbuh signifikan adalah komponen ekspor barang dan jasa sebesar 16,28%. 

Pertumbuhan itu diikuti komponen pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 5,64%, komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 4,93%, dan komponen pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebesar 3,87%. 

Sementara itu, komponen impor barang dan jasa tumbuh sebesar 14,75%.

Perekonomian Indonesia masih didominasi oleh komponen PK-RT yang mencakup lebih dari separuh PDB Indonesia sebesar 51,87%. Kemudian komponen PMTB (29,08%); komponen ekspor barang dan jasa (24,49%); komponen konsumsi pemerintah (7,66%); komponen PK-LNPRT (1,17%); dan komponen perubahan inventori (0,66%). 

“Sementara itu, komponen impor barang dan jasa sebagai faktor pengurang dalam PDB memiliki peran sebesar 20,90%,” ujarnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar