28 April 2023
14:11 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan, Indonesia berhasil mencetak investasi sepanjang kuartal I/2023 sebanyak Rp328,9 triliun.
Capaian ini berhasil meningkat sebesar 16,5% (yoy) dan menyerap tenaga kerja sebanyak 384.892 orang.
Bahlil menyebutkan angka tersebut setara 23,5% dari target realisasi 2023 yang dipatok sebesar Rp1.400 triliun. Dia pun optimistis, capaian itu bakal mendukung pertumbuhan ekonomi tahun ini.
“Saya optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia mampu mencapai kisaran 5%. Investasi tetap akan memberikan kontribusi penting terhadap pertumbuhan ekonomi, meskipun secara global diprediksi melambat pada tahun 2023,” ungkapnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (28/4).
Dia menekankan, optimisme ekonomi 2023 akan terus baik, apabila Indonesia mampu menjaga momentum.
Secara umum di kuartal I, kontribusi Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai Rp177,0 triliun atau 53,8% dari capaian investasi periode ini.
Realisasi ini melampaui Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp151,9 triliun atau 46,2% dari capaian investasi periode ini.
Hal ini, sebutnya, mencerminkan tingkat kepercayaan dunia usaha internasional kepada Indonesia masih tetap baik. Bahkan, menunjukkan peningkatan sebanyak 20,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Pihaknya juga berjanji akan terus mengawal investasi di sektor strategis yang memberikan nilai tambah, seperti hilirisasi sumber daya mineral. Buktinya, pada periode ini, realisasi PMA pada sektor manufaktur khususnya industri logam menempati urutan pertama yaitu sebesar US$2,9 miliar.
“Hal tersebut menunjukkan, bahwa kebijakan pemerintah melalui program hilirisasi sumber daya alam telah berdampak positif terhadap capaian kinerja investasi di tahun 2023,” jelasnya.
Bahlil melanjutkan, sebaran realisasi investasi di Luar Pulau Jawa pada kuartal pertama masih terus mendominasi, dengan kontribusi sebesar Rp172,9 triliun atau 52,6% dari total capaian realisasi investasi. Angka ini meningkat 16,3% dari periode yang sama di tahun 2022.
Adapun untuk total realisasi investasi tertinggi masih dipegang oleh provinsi Jawa Barat (Rp50,0 triliun); diikuti oleh DKI Jakarta (Rp36,5 triliun); Jawa Timur (Rp30 triliun); Sulawesi Tengah (Rp29,8 triliun); dan Banten (Rp25,7 triliun).
Khusus untuk capaian realisasi PMA, provinsi Sulawesi Tengah kembali berhasil mencatatkan sebagai lokasi dengan realisasi PMA tertinggi yaitu sebesar US$1,9 miliar. Disusul Jawa Barat (US$1,9 miliar); DKI Jakarta (US$1, miliar); Banten (US$1,1 miliar); serta Riau (US$1 miliar).
Sementara untuk realisasi PMDN, provinsi Jawa Barat mencatatkan realisasi tertinggi sebesar Rp21,9 triliun dan diikuti oleh DKI Jakarta (Rp19 triliun); Jawa Timur (Rp15,5 triliun); Kalimantan Timur (Rp11,4 triliun); dan Riau (Rp10,2 triliun).
“Sebaran investasi ke luar Jawa terlihat di sini. Sulawasi Tengah tertinggi dan Riau masuk dalam lima besar lokasi PMA, kemudian di peringkat lima besar lokasi PMDN ada Kalimantan Timur dan Riau,” ungkapnya.
Ke depan, sambungnya, Kementerian Investasi akan terus mendorong pertumbuhan investasi berkualitas dengan prinsip indonesiasentris. “Kita dorong penciptaan kawasan-kawasan ekonomi baru,” paparnya.
Sektor Usaha Andalan Indonesia
Berdasarkan sektor usaha, lima besar realisasi investasi kuartal I/2023 berasal dari sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan sebesar Rp46,7 triliun; diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp36,1 triliun); dan sektor pertambangan (Rp33,5 triliun).
Kemudian, sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran (Rp27,9 triliun); serta sektor industri kimia dan farmasi (Rp22,6 triliun). Secara keseluruhan, sektor industri pengolahan berkontribusi sebesar 42,5% dari total capaian realisasi investasi pada tiga bulan pertama di 2023.
Sepanjang 2022 hingga periode kuartal I/2023, sektor industri pengolahan seperti industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya konsisten berada di peringkat atas sektor penyumbang investasi terbesar di Indonesia.
“Hal ini menunjukkan, bahwa strategi kebijakan pemerintah yang fokus pada hilirisasi konsisten mampu menjadi penunjang realisasi investasi terbesar di Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, berdasarkan asal negara, realisasi investasi kuartal I/2023 didominasi oleh Singapura sebesar US$4,3 miliar; disusul oleh Hong Kong, RRT (US$1,5 miliar); kemudian Republik Rakyat Tiongkok (US$1,2 miliar); Jepang (US$1,0 miliar); dan Amerika Serikat (US$0,8 miliar).