c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

20 Februari 2023

15:36 WIB

Transformasi ASEAN, Indonesia Mulai Advokasi Misi ASEAN-BAC

Advokasi pertama ASEAN-BAC Indonesia ini dimulai dengan menyambangi Singapura dan Filipina

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Transformasi ASEAN, Indonesia Mulai Advokasi Misi ASEAN-BAC
Transformasi ASEAN, Indonesia Mulai Advokasi Misi ASEAN-BAC
Ketua Umum Kadin Indonesia dan Ketua ASEAN-BAC 2023 Arsjad Rasjid bertemu dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong, Singapura, Senin (20/2). Kadin Indonesia/Dok

JAKARTA - Ketua Umum Kadin Indonesia dan Ketua ASEAN-BAC 2023 Arsjad Rasjid memimpin roadshow ASEAN-BAC pertama dengan misi untuk mendorong transformasi kawasan melalui inovasi dan inklusivitas. ASEAN BAC kali ini mengusung tema ‘ASEAN Centrality: Innovating towards Greater Inclusivity’.

Ada tiga nilai yang menjadi inti dari ASEAN BAC, yaitu centrality, innovation, dan inclusivity. Kemudian, ASEAN-BAC memiliki lima prioritas utama dan tujuh legacy project, termasuk di antaranya Kode QR ASEAN, Platform Digital ASEAN, Wiki Wirausaha, ASEAN Net Zero Hub, Carbon Center of Excellence, ASEAN ‘One ShotCampaign, dan Inclusive Closed Loop untuk produk pertanian. 

“Berbagai inisiatif ini bertujuan untuk menunjukkan komitmen Indonesia yang tak tergoyahkan untuk memajukan kawasan ASEAN dan mendorong pertumbuhan melalui pendekatan pro-sektor swasta,” sebutnya dalam keterangan pers, Jakarta, Senin (20/2).

Baca Juga: Jokowi Sambut Positif Status Timor Leste Di ASEAN

Kadin Indonesia memulai roadshow ke Singapura dan Filipina untuk mengomunikasikan inisiatif keketuaan Indonesia, mengumpulkan umpan balik dari para pelaku bisnis dan pemangku kepentingan di kawasan, serta mempromosikan dukungan untuk program warisan keketuaan ASEAN-BAC.

Roadshow ini bertujuan untuk lebih memperkuat hubungan ekonomi dan bilateral antara Indonesia, Singapura dan Filipina dengan cara menjajaki peluang kerja sama dan bertukar pengetahuan, serta praktik terbaik,” ucap Arsjad. 

Beberapa stakeholders yang ditemui di antaranya Menteri Lingkungan Hidup dan Keberlanjutan Singapura Grace Fu, Menteri Perdagangan Filipina Alfredo E Pascual, beberapa perusahaan besar seperti Temasek, lembaga keuangan multilateral ADB, serta asosiasi bisnis di Singapura dan Filipina.

Dalam roadshow itu, Arsjad juga menjelaskan visi Kadin Indonesia untuk mewujudkan sentralitas ASEAN dan terlibat dalam bisnis bersama pejabat maupun pemerintah setempat, termasuk lima prioritas dan tujuh legacy projects

Roadshow ini merupakan langkah penting dalam mempromosikan keketuaan ASEAN-BAC Indonesia, mendorong reformasi kebijakan regional, membangun kerja sama dalam legacy projects, serta memperkuat fondasi yang kuat dari hubungan perdagangan dan investasi,” ucapnya.

Singapura yang jadi tujuan roadshow pertama kali ini, menyumbang lebih dari 30% dari total Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia pada 2021. 

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dan Presiden Joko Widodo sepakat untuk memperkuat investasi pada sektor energi baru terbarukan di Indonesia. 

Singapura juga merupakan rumah bagi sekitar 80% perusahaan teknologi teratas dunia, menjadikannya sebagai pusat inovasi digital. 

Baca Juga: ASEAN Akan Bahas Blueprint 2025 Sektor Keuangan

Menuju Filipina
Setelah menyelesaikan agenda di Singapura, seluruh jajaran ASEAN BAC melanjutkan perjalanan menuju Filipina sebagai negara kedua yang menjadi tujuan roadshow kali ini. Sebagai latar belakang, hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina dimulai pada 24 November 1949. 

Alternate Chair of ASEAN-BAC Bernardino Vega menyampaikan, Kadin Indonesia berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan dan kemajuan di kawasan, dan sektor swasta akan berperan sentral dalam perjalanan ini. 

“Dengan visinya yang berani untuk masa depan, keketuaan ASEAN-BAC Indonesia akan membentuk lanskap ekonomi kawasan untuk tahun-tahun yang akan datang,” ucap Bernardino.

Dalam misi perjalanan roadshow Filipina, seluruh jajaran ASEAN-BAC juga akan dijadwalkan bertemu dengan Ibu Negara Filipina Liza Araneta Marcos untuk membahas mengenai prioritas dan legacy program ASEAN-BAC.

Indonesia sendiri menjadi salah satu mitra dagang utama Filipina, peringkat ke-8 pada 2021. Total nilai perdagangan kedua negara pada 2021 mencapai US$9,5 miliar, terdiri dari ekspor US$8,6 miliar dan impor US$1,2 miliar.

Pada 2019, pemerintah Indonesia menerapkan ‘Philippine First Policy’ yang memprioritaskan barang pertanian Filipina untuk diimpor. Dalam pembangunan berkelanjutan, kedua negara juga baru saja mengumumkan kemitraan dengan Asia Development Bank untuk membentuk mekanisme transisi energi (ETM) di kedua negara.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar