28 September 2024
13:41 WIB
Total Investasi MIND ID Untuk Hilirisasi Tembus US$6 Miliar
Komitmen hilirisasi terus dijalankan MIND ID hingga tahun ini lewat peresmian smelter tembaga dan bauksit.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Pekerja berjalan di lokasi proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) yang telah diresmikan Presiden Joko Widodo di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (24/9/2024). Antara Foto/Jessica Wuysang
JAKARTA - Mining Industry Indonesia (MIND ID) secara konsisten mengalokasikan investasi untuk program hilirisasi di Indonesia guna mendongkrak nilai tambah dari sumber daya mineral kelolaan.
Tak tanggung-tanggung, total investasi dari holding perusahaan tambang pelat merah itu mencapai US$6 miliar atau setara Rp90,6 triliun (asumsi kurs Rp15.100 per dolar AS) untuk pengembangan hilirisasi mineral dalam kurun lima tahun belakangan.
Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso lewat keterangan tertulisnya mengungkapkan peningkatan nilai tambah sumber daya mineral sejatinya hanya bisa direalisasikan lewat investasi, sehingga pihaknya jor-joran menggelontorkan dana pada program hilirisasi.
Mineral dalam bentuk mentah, sambungnya, butuh fasilitas pemurnian dan pengolahan lanjutan dengan menggunakan fasilitas maupun teknologi yang mumpuni.
Baca Juga: Bos MIND ID Ingin Jadikan Pertambangan Tulang Punggung Ekonomi RI
"Investasi ini merupakan salah satu kunci paling krusial dalam mensukseskan hilirisasi dan industrialisasi Indonesia. Inisiatif ini mengukuhkan posisi sebagai sebagai motor penggerak masa depan," ucap Hendi, Sabtu (28/9).
Langkah tersebut pun dijelaskannya turut mendongkrak investasi pada sektor hilir di Indonesia. Pada 2019, investasi industri hilir hanya sebesar Rp61,6 trilun, sedangkan akhir 2023 telah mencapai total Rp375,4 triliun.
Investasi dari MIND ID, terang Hendi, juga memberi multiplier effect terhadap perekonomian, baik di tingkat nasional maupun daerah. Hal itu salah satunya terlihat dari penyerapan tenaga kerja pada fasilitas pemurnian mineral.
"Penyerapan tenaga kerja menjadi lebih baik dan diikuti pula performa kinerja keuangan Grup MIND ID sehingga mampu meningkatkan kontribusi pada penerimaan negara," kata dia.
Investasi sektor hilir terus dijalankan oleh MIND ID hingga tahun ini. Teranyar, Presiden Joko Widodo telah meresmikan beroperasinya dua smelter milik Anggota Holding MIND ID, salah satunya ialah pabrik pemurnian konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia di Manyar, Gresik, Jawa Timur dengan nilai investasi sekitar Rp58 triliun.
Fasilitas pemurnian tembaga berdesain jalur tunggal (single line) itu diketahui menjadi yang terbesar di dunia dan dapat memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas input 1,7 juta ton konsentrat untuk menghasilkan katoda tembaga sekitar 650.000 ton per tahun, produksi 50 ton emas, dan 210 ton perak.
Baca Juga: Dua Proyek Ini Jadi Senjata MIND ID Tingkatkan Pendapatan
Kemudian, Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Fase 1 di Mempawah, Kalimantan Barat juga telah diresmikan. Dengan investasi sekitar Rp1,6 triliun, fasilitas itu bakal menyerap 3,3 juta bijih bauksit per tahun dan menghasilkan 1 juta ton alumina sebagai bahan baku alumunium.
Hendi menegaskan pihaknya punya komitmen melanjutkan investasi SGAR Fase 2 yang nantinya bakal memperkuat kapasitas produksi alumina yang dilengkapi pabrik smelter untuk memproduksi alumunium.
"Tahun depan juga, MIND ID memiliki beberapa program champion, mulai dari ekspansi smelter aluminium, ekspansi kapasitas tin chemical dan tin soldier, hingga pengembangan timah primer blok #1 dan blok #2," tandas Hendi Prio Santoso.