c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

27 Desember 2023

14:25 WIB

Tokocrypto Ungkap Faktor Pendorong Industri Kripto 2024

Ada beberapa faktor yang mendukung pandangan bullish pada tren pasar kripto di tahun 2024.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

Tokocrypto Ungkap Faktor Pendorong Industri Kripto 2024
Tokocrypto Ungkap Faktor Pendorong Industri Kripto 2024
Pelaku bisnis Kripto memantau grafik perkembangan nilai aset kripto, Bitcoin di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023). ValidNewsID/Arief Rachman

JAKARTA - Tokocrypto optimistis terhadap pertumbuhan industri kripto pada 2024, secara global maupun khususnya Indonesia. CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis mengungkapkan, ada beberapa faktor yang mendukung pandangan bullish pada tren pasar kripto di tahun 2024.

Pertama, potensi semakin meningkatnya adopsi kripto dilakukan oleh institusi keuangan tradisional. Menurut Yudho, pada dasarnya hal ini dipengaruhi oleh upaya pengajuan ETF kripto oleh manajemen aset besar di Amerika Serikat. 

Hal ini diharapkan juga akan berdampak pada pasar kripto di Indonesia. 

"Apabila ETF Bitcoin spot akan disetujui, diperkirakan kapitalisasi pasar Bitcoin bisa menyentuh US$1 triliun. Hal tersebut pada akhirnya dapat mendorong harga BTC ke atas US$50.000 (Rp770 juta), atau bahkan melebihi angka tertingginya sepanjang masa di angka US$68.000 (Rp1 miliar) pada November 2021 lalu," analisis Yudho, dilansir dari pernyataan resmi, Rabu (27/12). 

Di sisi lain dari kondisi makroekonomi, ia menilai potensi penurunan suku bunga bank sentral AS atau The Fed di tahun depan juga diprediksi akan membuat pasar kripto meraih sentimen positif.

Baca Juga: Investasi Kripto, Investor Lirik Cara Mudah dan Aman

Sebab, apabila suku bunga AS turun, umumnya investor akan lebih berani beralih ke kripto, karena dianggap mampu menawarkan peluang keuntungan lebih tinggi dari aset konvensional.

Faktor lainnya adalah Bitcoin halving atau pengurangan setengah imbalan para miner atau penambang BTC yang diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024. Peristiwa ini menurut Yudho secara tidak langsung juga berdampak pada jumlah Bitcoin yang beredar.

Dia juga menuturkan, siklus kenaikan harga BTC umumnya berkisar pada peristiwa Bitcoin halving, yang umumnya akan mengalami kenaikan pesat satu tahun setelah halving, tentu diprediksi puncak kenaikan harga BTC atau all-time high terjadi pada tahun 2025.

"Kami melihat bahwa kondisi makroekonomi dan peristiwa Bitcoin halving akan menjadi katalis yang kuat bagi tren bullish pasar kripto di tahun 2024," kata dia.

Selain itu, ia juga melihat penurunan suku bunga The Fed akan membuat investor lebih berani beralih ke kripto, karena dianggap sebagai aset yang lebih menguntungkan. 

Sementara itu, Bitcoin halving akan mengurangi pasokan BTC, sehingga dapat mendorong kenaikan harga Bitcoin.

Yudho menambahkan, faktor selanjutnya meliputi regulasi. Menurutnya, regulasi dalam pengaturan dan pengawasan perdagangan aset kripto akan menentukan tren pasar ke depan.

Di Indonesia sendiri, sedang memasuki masa transisi peralihan pengawasan dan pengaturan aset kripto dari  Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Menurutnya, pelaku usaha di industri kripto Tanah Air, kini sedang menunggu rancangan Peraturan OJK (POJK) sebagai regulasi teknis dari pelaksanaan pengawasan kripto dan turunan dari Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).

Dia menjelaskan regulasi kripto oleh OJK dapat membuka kesempatan bagi berkembangnya industri aset digital secara lebih luas. Ini termasuk potensi kerja sama antara institusi keuangan, seperti perbankan dan pedagang aset kripto.

Baca Juga: Ferrari Kini Menerima Bentuk Pembayaran Kripto

Serta integrasi edukasi untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada publik mengenai risiko dan peluang di pasar kripto secara lebih masif.

"Ketika industri kripto berada di bawah pengawasan OJK, legitimasi sektor ini di Indonesia diharapkan meningkat secara signifikan. Di samping itu, kami juga menghargai upaya Bappebti yang memajukan industri ini dengan cepat dalam satu hingga dua tahun terakhir. Langkah ini telah meningkatkan kepercayaan masyarakat dan mempercepat adopsi kripto di Indonesia," kata Yudho.

Pihaknya berharap, industri kripto di Indonesia dapat tumbuh lebih baik lagi. Dia menyebutkan bahwa nilai transaksi kripto di Indonesia pada Oktober 2023 mencapai Rp104,9 triliun, dengan jumlah investor naik menjadi 18,06 juta. 

Namun, angka ini masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022, di mana transaksi mencapai Rp306,4 triliun.

Meskipun ada tantangan di pasar, dia mengatakan Tokocrypto tetap dalam kondisi perusahaan yang sehat, stabil, dan profit. Transaksi di platform ini naik 40% dalam dua kuartal terakhir tahun 2023, termasuk peningkatan jumlah trader aktif dan pengguna baru.

"Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu mengatasi tantangan industri dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan profitabilitas," ungkapnya.

Data terkini menunjukkan bahwa jumlah pengguna terdaftar di Tokocrypto mencapai lebih dari 3,2 juta investor dengan transaksi Tokocrypto dalam satu tahun terakhir menunjukkan tren positif.

Seiring dengan pasar kripto yang mulai tumbuh kembali, pihaknya mencatatkan pertumbuhan dengan rata-rata daily trading volume mencapai lebih dari kurang lebih rata-rata US$18.000 (Rp277 juta) per hari.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar