30 April 2021
11:22 WIB
Penulis: Fin Harini
Editor: Fin Harini
JAKARTA – Tokocrypto menggandeng Peruri untuk meningkatkan keamanan pelanggan. Kerja sama ini diharapkan dapat menumbuhkan kepercayaan terhadap industri aset kripto di Indonesia.
Peruri, sebagai satu-satunya BUMN yang termasuk dalam penyelenggara sertifikasi elektronik atau PSrE, memiliki kemampuan menerbitkan sertifikat digital yang dapat digunakan untuk customer on boarding.
"Saat ini Peruri juga mampu menjaminkan keaslian sistem digital, salah satunya adalah verifikasi dan autentikasi customer on boarding. Proses ini menjadi sangat kritikal karena jika kita sudah yakin dengan validitas dari user-nya, untuk segala jenis transaksi yang dilakukan akan aman," kata Direktur Utama Peruri Dwina Septiani Wijaya melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (29/4).
Ia menambahkan, pihaknya mendukung upaya untuk terus meningkatkan kepercayaan dan rasa nyaman, baik bagi pelanggan dan ekosistemnya, guna menumbuhkan industri aset kripto. Hal ini selaras dengan semangat perusahaan untuk mendukung industri blockchain di Indonesia.
Fenomena aset kripto yang fantastis kian menarik minat investor Indonesia. Bursa perdagangan aset kripto di Indonesia mengalami pertumbuhan jumlah investor, volume, dan transaksi yang signifikan mulai dari awal tahun sampai hari ini.
Dilansir dari berbagai media, BAPPEBTI mengungkapkan jumlah investor kripto di Indonesia tercatat 4,45 juta di akhir Maret 2021.
Sementara itu, Tokocrypto mencatat active trader mencapai lebih dari 90.000 per minggu, volume transaksi harian mencapai kurang lebih US$60 juta dan total unduh aplikasi seluler sebesar 400.000 sejak pertama kali diluncurkan pada bulan Oktober 2020.
Tokocrypto adalah pedagang aset kripto pertama yang terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau BAPPEBTI.
Pang Xue Kai, CEO & Co-Founder Tokcorypto menilai pertumbuhan positif aset kripto tidak dapat dilepaskan dari peran serta berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pedagang, asosiasi, media dan para investor.
“Sehubungan dengan ekosistem investasi aset kripto itu sendiri, kepercayaan dan kemudahan masyarakat berinvestasi perlu terus dibangun, dari mulai bursa, pedagang dan lembaga kliringnya,” katanya.
COO Tokocrypto Teguh Kurniawan Harmanda menilai, pemerintah telah mengeluarkan inisiatif untuk menciptakan iklim industri aset kripto. Salah satunya, Kementerian Perdagangan melalui BAPPEBTI meningkatkan kepastian dan perlindungan hukum, serta kepastian berusaha di sektor komoditas digital atau aset kripto.
"Kami tentunya mendukung berbagai kebijakan pemerintah terkait dengan aset kripto yang tujuan untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif, khususnya di bidang blockchain dan investasi aset kripto, termasuk dalam mendukung BAPPEBTI dalam menghadapi Mutual Evaluation Review (MER) agar Indonesia mendapatkan keanggotaan penuh FATF," kata Teguh.
Tujuan FATF adalah untuk menetapkan standar dan mempromosikan pelaksanaan yang efektif dari langkah-langkah hukum, peraturan dan operasional untuk memberantas pencucian uang, pendanaan teroris dan ancaman terkait lainnya terhadap integritas sistem keuangan internasional.
Selain dengan Peruri, Tokocrypto juga menjalin kolaborasi strategis bersama dengan ICH, lembaga yang menerima pelaporan dan pendaftaran transaksi aset kripto di Indonesia.
Integrasi Tokocrypto dengan Lembaga Kliring ICH merupakan sebuah langkah konkret yang dilakukan untuk membangun ekosistem perdagangan aset kripto yang lebih terkontrol dan terawasi dengan baik sehingga memberikan keamanan dan kenyamanan kepada investor untuk bertransaksi di Indonesia.
“Saat ini, kami telah selesai melakukan audit ISO 27017 terkait cloud security, di mana ISO 27017 hanya dimiliki oleh cloud provider saja. Kami juga melakukan kewajiban pelaporan secara berkala kepada BAPPEBTI dan PPTAK,” pungkas Teguh.