04 Agustus 2025
15:56 WIB
Tok! INPEX Mulai FEED Blok Masela
Tahapan FEED Blok Masela terdiri dari empat paket yakni OLNG, FPSO, SURF, serta GEP
Penulis: Yoseph Krishna
Perwira Pertamina memeriksa LPG Production Booster System di Badak LNG, Bontang, Kalimantan Timur, Selasa (6/12/2022). Antara Foto/Muhammad Adimaja
JAKARTA - INPEX Corporation resmi memulai pekerjaan Front End Engineering Design (FEED) pada proyek LNG Abadi di Blok Masela, Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Tahapan FEED itu mencakup peninjauan dan penjelasan spesifikasi fasilitas yang bakal memproduksi dan memproses hidrokarbon dari Lapangan Gas Abadi Masela, termasuk kilang Liquified Natural Gas di daratan (OLNG).
Adapun pekerjaan FEED terdiri dari 4 paket, yakni OLNG, Floating Production Storage and Offloading (FPSO), Subsea Umbilicals, Risers, and Flowlines (SURF), serta pipa ekspor gas atau Gas Export Pipeline (GEP).
"Setiap paket mencakup ruang lingkup yang terkait dengan penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS). Saat ini, INPEX telah memberikan paket kontrak FPSO, SURF, dan GEP," tulis INPEX dalam siaran pers, Senin (4/8).
Baca Juga: Badak LNG Dan INPEX Masela Teken MoU Kembangkan Gas Alam Cair
Terkhusus proyek FPSO, INPEX bakal melibatkan dua konsorsium kontraktor yang akan bekerja secara paralel. Konsorsium pertama, terdiri dari PT Technip Engineering Indonesia sebagai kontraktor utama, PT Technip Indonesia, serta PT JGC Indonesia.
Sementara itu, konsorsium kedua dipimpin oleh PT Saipem Indonesia dan beranggotakan PT Tripata Engineers & Constructors, PT Tripata Engineering, dan PT McDermott Indonesia.
Pada metode yang disebut dengan 'dual FEED' itu, pekerjaan FEED maupun Engineering, Procurement, and Construction (EPC) bakal diberikan kepada konsorsium kontraktor yang sama, yakni yang menyediakan layanan yang lebih unggul secara teknis dan komersial.
"Metode dual FEED juga direncanakan untuk paket kontrak OLNG dan akan memilih kontraktor tepat pada waktunya," lanjut keterangan INPEX.
Sekadar informasi, Blok Masela diharapkan bisa mengambil peran krusial dalam meningkatkan ketahanan energi di Indonesia, Jepang, maupun negara Asia lainnya, termasuk menghasilkan pasokan energi rendah karbon yang stabil dalam jangka panjang.
Baca Juga: Pemerintah Desak INPEX Percepat Keputusan Investasi Akhir Blok Masela
Adapun volume produksi LNG di Masela secara tahunan diestimasikan mencapai 9,5 juta ton. Berdasarkan perhitungan perusahaan asal Jepang itu, angka tersebut setara lebih dari 10% impor LNG tahunan yang dilakukan oleh Negeri Sakura.
Tak sampai situ, INPEX Corporation tak menutup kemungkinan untuk mengembangkan proyek Carbon Capture and Storage (CCS) di blok gas jumbo milik Indonesia tersebut.
Di samping 9,5 juta ton LNG, Blok Masela yang terletak sekitar 170 km-180 km Barat Daya Kabupaten Kepulauan Tanimbar juga diperkirakan bisa memasok gas lokal lewat pipa hingga kisaran 35.000 barel kondensat per hari.