30 Desember 2023
12:33 WIB
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
JAKARTA - Pertumbuhan pasar pekerja lepas atau freelance dinilai akan menjadi tren dan berpotensi besar. Namun, ternyata kelompok ini dinilai sering mendapatkan tantangan saat mengelola keuangan.
Hal ini dikatakan Financial Planner Melvin Mumpuni. Menurutnya, kebanyakan pekerja lepas di Indonesia menghadapi beberapa tantangan finansial, di antaranya karena pendapatan yang didapat tidak sama setiap bulannya, namun mereka harus mengeluarkan pengeluaran rutin.
"Mereka ini kan kadang musim panen (penghasilan besar), kadang juga musim paceklik (penghasilan kecil), jadi pendapatannya tidak tetap. Sedangkan mereka mempunyai kebutuhan rutin yang perlu mengeluarkan uang," kata dia saat dihubungi Validnews, Sabtu (30/12).
Tantangan selanjutnya yaitu terkait pinjaman, menurutnya orang-orang yang bekerja freelance sulit untuk punya pinjaman, terutama dari perbankan.
Baca Juga: Sribu Optimistis Bonus Demografi Dorong Pertumbuhan Pasar Freelance
Dalam beberapa kriteria tertentu, ia mengamati perbankan sangat selektif saat memberikan pinjaman pada pekerja lepas.
"Misalnya ketika memberi pinjaman KPR (kredit pemilikan rumah .red), kalau misalnya dia freelance itu susah dapat akses perbankannya, untuk pinjamannya susah. Terus kalau misalnya pun dapat, nanti bulanannya pun tidak mudah untuk membayarnya," ucap Melvin.
Mereka, lanjut Melvin, juga tidak mendapat fasilitas asuransi karena bekerja secara mandiri, untuk itu mereka perlu membeli asuransi swasta atau pribadi.
Meski begitu, menurutnya saat ini asuransi sudah lebih terjangkau karena banyak produk-produk asuransi yang sifatnya tradisional dan relatif lebih murah
Melvin menyarankan bagi para freelance untuk bisa mengatur keuangan mereka dengan sangat bijak. Melvin memberikan beberapa arahan terkait ini, yaitu melalui investasi.
Investasi ini ia bedakan menjadi dua yaitu yang bisa memberikan pendapatan tetap berupa pembayaran imbal hasil pasti seperti bunga rutin per bulan, dan instrumen pertumbuhan yang tak memberikan bunga tapi memberikan capital gain ketika dijual kembali.
Instrumen pendapatan tetap ini bisa berupa deposito atau surat berharga negara maupun korporasi.
Baca Juga: Indef: Kerja Remote Akan Jadi Tren
Instrumen ini menurutnya akan berguna untuk menjaga kesehatan arus kas bulanan pekerja freelance. Karena, bunga yang dibayarkan dari instrumen itu akan menjadi pendapatan pasif dan menambah jumlah pemasukan per bulan.
Sementara itu, instrumen investasi seperti reksa dana, saham, atau emas akan sangat berguna untuk memenuhi kebutuhan finansial pekerja freelance dalam jangka pendek, menengah, atau panjang.
Seperti untuk membeli rumah, asuransi, pernikahan, mempersiapkan kebutuhan anak yang akan lahir, biaya pendidikan anak, hingga menyediakan dana pensiun.
"Jadi ini seperti diversifikasi keuangan atau membagi sumber-sumber penghasilan mereka, intinya gitu. Jadi satu tahun itu pasti kan ada musim panen atau musim paceklik. Nah pas musim panen dia sudah mulai pilih atau mulai memindahkan penghasilan yang gedenya itu ke berbagai investasi," tandasnya.