c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

06 Oktober 2021

18:55 WIB

Tingkatkan Prokes, Kemendag Pantau Uji Coba PeduliLindungi Di Pasar

Kemendag harap, penerapan PeduliLindungi serta vaksinasi pedagang-pengelola di pasar hingga 100% dapat meningkatkan kepercayaan dan keamanan bagi konsumen.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Tingkatkan Prokes, Kemendag Pantau Uji Coba PeduliLindungi Di Pasar
Tingkatkan Prokes, Kemendag Pantau Uji Coba PeduliLindungi Di Pasar
Pengunjung memindai kode batang (QR Code) melalui aplikasi PeduliLindungi. ANTARA FOTO/Yusuf Nugroh.
BANDUNG - Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan meninjau uji coba penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Kemendag terus mengupayakan peningkatan keselamatan saat berbelanja di pasar rakyat semasa pandemi covid-19. 

Aplikasi PeduliLindungi menjadi bagian adaptasi kebiasaan baru dalam menggerakkan ekonomi di masa pandemi. Kemendag meninjau langsung pelaksanaan protokol kesehatan di Pasar Balubur Town Square (Baltos) serta Pasar Sederhana di Kota Bandung, Jawa Barat. 

“Uji coba aplikasi PeduliLindungi di pasar rakyat menjadi upaya memberi rasa aman dan nyaman kepada pengunjung di tempat-tempat usaha sektor perdagangan,” ungkap Oke di sela peninjauan dalam keterangan resmi, Jakarta, Rabu (6/10).

Pemerintah berharap, nantinya implementasi PeduliLindungi di pasar rakyat akan mendukung operasional, sebagai tempat masyarakat berbelanja sekaligus berkontribusi mengurangi risiko penyebaran covid-19 di titik aktivitas ekonomi masyarakat.

Dari sisi percepatan vaksinasi untuk pedagang dan pengelola pasar rakyat, hasil kuesioner Kemendag mencatat, tingkat vaksinasi pedagang secara nasional baru mencapai 62%. Sementara di Pasar Baltos, pedagang dan pengelola pasar tercatat sepenuhnya tervaksinasi.

Sedangkan di Pasar Sederhana, tingkat vaksinasi pedagang mencapai 30% dan pengelola pasar telah tervaksin 100%. Secara umum, skor indeks pengendalian covid-19 di Prov Jawa Barat tercatat di angka 76.

Informasi saja, Pasar Baltos terbagi dua area yaitu ruang dagang yang menjual barang kebutuhan pokok (bapok) sebanyak 112 unit dan ruang dagang nonbapok 1.100 unit. 

Saat ini, tidak ada penurunan jumlah ruang dagang bapok yang beroperasi. Tetapi jumlah ruang dagang nonbapok yang beroperasi turun menjadi hanya 60% atau 660 unit. Jumlah pengunjung keseluruhan tercatat turun sekitar 30%.

Sementara itu, di Pasar Sederhana terdapat 537 unit kios dan 304 los. Omzet harian pedagang Pasar Sederhana saat pandemi ini terpantau turun antara 33-75%.

“Kami harap penerapan PeduliLindungi serta vaksinasi pedagang dan pengelola di pasar yang mencapai 100%, dapat meningkatkan kepercayaan dan keamanan bagi konsumen untuk berbelanja kembali ke pasar rakyat dan meningkatkan omzet para pedagang pasar,” kata Oke.

Pada 30 September 2021, Mendag Muhammad Lutfi telah meninjau protokol kesehatan dan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di Pasar Modern 8 Alam Sutera, Tangerang Selatan. 

Mendag menilai, aplikasi PeduliLindungi mendapat peran penting dalam upaya menerapkan protokol kesehatan dan menggerakkan roda ekonomi.

Terdapat enam pasar rakyat yang menjadi percontohan implementasi PeduliLindungi tahap I. Keenam pasar tersebut adalah Pasar Mayestik, Pasar Blok M (Jakarta); Pasar Baltos (Kota Bandung); Pasar Modern BSD, Pasar Modern 8 Alam Sutera (Kota Tangerang Selatan); dan Pasar Wonodri (Kota Semarang).

Harga Bapok Terkendali

Dalam pemantauan prokes tersebut, harga barang kebutuhan pokok di dua pasar tersebut juga terpantau terkendali. Di Pasar Baltos, beras medium terpantau di Rp10.000/kg, beras premium Rp13.000/kg, daging ayam Rp40.000/kg, daging sapi Rp120.000/kg, telur ayam Rp22.000/kg, dan bawang putih Rp28.000/kg. 

Sementara di Pasar Sederhana, harga beras medium Rp10.300/kg, beras premium Rp12.300/kg, gula pasir Rp13.000/kg, daging ayam ras Rp35.200/kg, daging sapi Rp125.400/kg, telur ayam ras Rp23.900/kg, cabai merah keriting Rp32.100/kg, dan bawang putih kating Rp29.400/kg.

KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar