c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

26 Oktober 2021

16:38 WIB

Tingkatkan Produktivitas UMK, PLN Kembangkan Gerobak Motor Listrik

Upaya ini juga akan mendorong ekosistem KBLBB pada UMK.

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Tingkatkan Produktivitas UMK, PLN Kembangkan Gerobak Motor Listrik
Tingkatkan Produktivitas UMK, PLN Kembangkan Gerobak Motor Listrik
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini gerobak motor listrik atau Molis Booth di Bali. PLN/Dok.

JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha mikro kecil atau UMK, PT PLN (Persero) mengembangkan program gerobak motor listrik. Program gerobak motor listrik ditujukan agar pelaku UMK dapat lebih hemat pada sisi operasional bahan bakar serta lebih ramah lingkungan. 

Program ini ditandai dengan penyerahan bantuan 11 unit gerobak motor listrik atau Molis Booth senilai Rp751,13 juta oleh Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini kepada 11 pelaku UMK di Bali, Senin (25/10). 

“UMK merupakan salah satu garda terdepan dalam pembangkit ekonomi masyarakat, apalagi setelah pandemi. Oleh karena itu, PLN Peduli secara nasional menyiapkan sebanyak 77 unit molis booth senilai total Rp5 miliar khusus untuk membantu para pelaku UMK agar dapat meningkatkan produktivitas,” jelas Zulkifli dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (26/10).

Ia berharap, moda transportasi gerobak motor listrik ini mampu mendorong pengembangan kendaraan listrik berbasis baterai lainnya, sebagai solusi transportasi yang zero pollution. Sehingga menarik minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional berbahan bakar minyak ke listrik.

Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN UID Bali I Wayan Udayana menjelaskan, program penyerahan gerobak motor listrik ini dimaksudkan untuk membantu meningkatkan omzet UMK di tengah pandemi covid-19. Yakni melalui strategi perluasan pemasaran dan efisiensi operasional dengan memanfaatkan kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

“Kami berharap melalui penyaluran bantuan ini, UMK dapat meningkatkan perekonomiannya sekaligus berkontribusi terhadap penggunaan moda transportasi yang green atau lebih bersih,” ungkap Udayana.

Udayana juga menjelaskan demi mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), PLN mencanangkan program yang berbasis pada creating shared value (CSV) yakni dalam berbisnis juga memperhatikan masalah dan kebutuhan sosial dalam perancangan strategi perusahaan.

“Sehingga dalam menjalankan bisnisnya, PLN juga menciptakan manfaat bersama masyarakat, dengan tujuan untuk memberikan dampak positif bagi perusahaan dan masyarakat,” kata Udayana.          

Tujuan SDGs yang ingin dicapai antara lain tanpa kemiskinan, mencapai kesetaraan gender, memperoleh pekerjaan yang layak dan peningkatan perekonomian serta kemitraan yang bertanggung jawab untuk mencapai tujuan.

Seorang pemilik UMK, Made Liyadi yang mengolah berbagai makanan seperti abon ayam, abon ikan, dan abon pepaya serta berbagai keripik di Buleleng, mengungkapkan kegembiraan atas pemberian bantuan PLN tersebut.

“Terima kasih atas bantuannya pemberian motor listrik ini, sehingga yang dulu pemasaran hanya kami lakukan di lingkungan sekitar, sekarang kami dapat memperluas pemasaran dengan tambahan bantuan ini,” jelas Made Liyadi.

Selain Made Liyadi, kesebelas UMK terpilih lainnya antara lain Arminta Sari Kedelai, Warung Andira, Rare Bali, Warung Bu Rena, Keripik Sari Tahu, Warung Sri Tanjung, Warung Dewi Sri, Warung Gita Jaja Bali, Kantin Bu Nur, dan Warung Kenak merupakan UMK yang bergerak di bidang kuliner yakni pengolahan makanan tersebar di masing-masing kabupaten di Bali.

“Kami merupakan pelaku usaha yang memasarkan produk dengan berjualan keliling, tentu bantuan ini nantinya mampu memajukan usaha kami sehingga penjualan meningkat, dan produk kami makin dikenal masyarakat,” tandas Made.

Guna melihat kesiapan infrastruktur kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Indonesia, Validnews melihat keberadaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) masih didominasi wilayah-wilayah di Pulau Jawa.

Hingga September 2021, Kementerian ESDM mencatat sudah terdapat 187 unit SPKLU yang beroperasi dan tersebar di 155 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan sebaran SPKLU di DKI Jakarta mencapai 83 unit di 63 lokasi. Kemudian Jawa Tengah dan DIY 18 unit yang tersebar di 16 lokasi, Jawa Barat mencapai 29 unit SPKLU di 29 lokasi, dan Banten mencapai 15 unit di 12 lokasi.

Sementara, data SPKLU di Bali, digabung dengan Jawa Timur dan NTB yang totalnya 29 unit di 23 lokasi, disusul Sumatera sebanyak 7 unit di 7 lokasi, dan Sulawesi sejumlah 6 unit di 5 lokasi.

Demi menunjang infrastruktur ekosistem KBLBB, telah terbangun pula 153 unit stasiun penukaran baterai kendaraan listrik umum (SPBKLU) yang tersebar di 86 lokasi Jakarta dan Tengerang.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar