12 September 2022
21:00 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Dian Kusumo Hapsari
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan program Solusi Solar bagi Nelayan akan membantu para pencari ikan untuk mendapatkan BBM jenis solar subsidi sehingga mereka tak perlu lagi mengecer bahan bakar untuk berlayar.
Kepada awak media, Teten menegaskan bahwa 60% biaya produksi nelayan adalah untuk solar. Sedangkan di sisi lain, nelayan masih sulit mengakses solar subsidi karena keterbatasan SPBU di desa-desa pesisir atau kawasan nelayan.
"Dari sekitar 11.000 desa pesisir, desa nelayan, itu hanya ada 388 SPBU sehingga nelayan saat ini mendapatkan solar dari pengecer dengan harga di kisaran Rp6.000-Rp10.000," sebutnya di Jakarta, Senin (12/9).
Dengan begitu apabila saat ini harga solar menjadi Rp6.800, maka nelayan akan mendapatkan harga yang sesuai lewat kehadiran program Solusi Solar bagi Nelayan. Nantinya, koperasi yang akan menjadi penyalur solar subsidi tersebut secara by name dan by address.
Karena itu, Kementerian Koperasi dan UKM akan terus berkoordinasi dengan Kementerian BUMN dan Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam rangka menyalurkan solar subsidi bagi nelayan. Proses penyalurannya, jelas MenkopUKM, akan menggunakan skema seperti pertashop yang dikelola oleh koperasi.
"Nanti nelayan bisa mendapatkan harga solar sesuai dengan harga di SPBU, yakni Rp6.800. Saat ini, mereka beli eceran bisa sampai Rp10.000," kata dia.
Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM telah bersinergi dengan Kementerian BUMN untuk menggelar pilot project Solusi Nelayan untuk melancarkan rantai distribusi BBM kepada nelayan agar bisa menjadi lebih tepat sasaran dan harga.
Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan sebelum resmi dirilis, program Solusi Nelayan itu tentunya akan melalui proses konsultasi dengan Presiden Joko Widodo. Jika berjalan baik, maka Solusi Nelayan akan dimasifkan pada Desember 2022.
"Kita coba bertahap untuk membantu nelayan yang kesulitan karena ada pengurangan subsidi BBM. Kita buktikan pemerintah bisa hadir memberikan solusi untuk nelayan," tegas Menteri Erick.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pun menyambut baik program Solusi Nelayan. Program itu menurutnya sangat membantu seluruh pihak, terutama Pertamina yang bertugas menyalurkan BBM subsidi secara tepat sasaran.
Rencananya, piloting program tersebut akan dilakukan di tujuh wilayah, yakni Lokna, Deli Serdang, Indramayu, Semarang, Pekalongan, Surabaya, hingga Lombok Timur. Nicke memastikan kuota BBM bersubsidi bagi nelayan di tujuh kawasan itu akan disalurkan lewat koperasi.
"Dengan begitu, penyaluran BBM subsidi untuk nelayan melalui koperasi kepada anggotanya by name by address, dipastikan akan langsung dinikmati oleh para nelayan," tandas Nicke.