c

Selamat

Sabtu, 20 April 2024

EKONOMI

16 September 2021

09:26 WIB

Teten Minta KSP Jadi Konsolidator Dan Agregator UMKM

Para pelaku UMK akan kesulitan bersaing dengan jaringan ritel modern jika berjalan sendiri-sendiri

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Teten Minta KSP Jadi Konsolidator Dan Agregator UMKM
Teten Minta KSP Jadi Konsolidator Dan Agregator UMKM
Ilustrasi factory sharing. Juru masak mengaduk rendang di toko dan dapur pengolahan rendang Asese, Padang, Sumbar, Kamis (24/7). ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/ss/Spt/14

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta agar koperasi simpan pinjam (KSP) tak hanya memberi kemudahan akses pembiayaan bagi para anggota, tetapi juga menjadi konsolidator dan agregator bagi para pelaku UMK.

"KSP harus mampu jadi konsolidator dan agregator bagi pelaku UMK agar usaha mereka bisa masuk skala ekonomi," tutur Teten Masduki dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu (15/9).

Para anggota KSP yang memiliki usaha kelontong, pedagang keliling, dan lain-lain, menurutnya tak akan mampu bersaing dengan jaringan ritel modern yang sudah memiliki nama besar jika pelaku UMK berjalan sendiri-sendiri tanpa terkonsolidasi dalam suatu entitas.

"Koperasi harus bisa membangun distribution center yang bisa memasok segala barang yang dijual para anggota. Bila dibiarkan berjalan sendiri, akan sulit bersaing," ucapnya.

Untuk itu, Teten menekankan pentingnya pengembangan model bisnis koperasi untuk menghubungkan produk UMK ke pasar, termasuk kepada akses pembiayaan. Lebih dari itu, Menkop mengatakan koperasi juga bisa mengonsolidasikan anggotanya untuk membuat rumah produksi bersama atau factory sharing.

Dengan adanya factory sharing berteknologi moderen, Menteri Teten yakin kualitas produk UMK akan lebih terjaga, termasuk faktor higienitasnya. Sebagai contoh, Kemenkop UKM secara resmi telah mengoperasikan factory sharing di Sumatera Barat untuk produksi rendang.

"Produksi bersama rendang sudah ada di Sumatera Barat dan bisa kita tiru untuk dibuatkan pada daerah lain," ungkap Menkop.

Tak lupa, Menteri Teten mengingatkan para kepala daerah agar membesarkan koperasi yang bagus dan sehat saja. Menurutnya, jumlah koperasi tak perlu banyak, yang penting berkualitas meskipun sedikit.

Lebih lanjut, saat ini Kementerian Koperasi dan UKM tengah me-rebranding koperasi sebagai entitas bisnis yang modern, kontributif, dan kompetitif. Salah satu strategi modernisasi koperasi itu ialah pengembangan model bisnis melalui korporatisasi pangan.

Pengembangan factory sharing dengan kemitraan terbuka agar terhubung ke rantai pasok pun turut menjadi agenda modernisasi koperasi yang dilancarkan Kemenkop UKM. Strategi selanjutnya ialah pengembangan koperasi multi pihak dan penguatan kelembagaan dan usaha anggota koperasi melalui spin off dan split off (amalgamasi).

Teten menekankan bahwa pola pikir kewirausahaan dari koperasi juga harus diubah. Koperasi simpan pinjam atau credit union, lanjutnya, perlu bertransformasi dengan masuk untuk membiayai sektor-sektor produktif.

"KSP atau CU juga saya minta harus berinovasi melakukan diversifikasi jenis usaha," pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar