c

Selamat

Sabtu, 4 Mei 2024

EKONOMI

09 Desember 2022

08:42 WIB

Teten Dorong Universitas Hadirkan Laboratorium Wirausaha

Lewat program matching fund, pengembangan kewirausahaan bisa dikoneksikan dengan riset di universitas.

Editor: Fin Harini

Teten Dorong Universitas Hadirkan Laboratorium Wirausaha
Teten Dorong Universitas Hadirkan Laboratorium Wirausaha
Mahasiswa UGM, Suhartono bersama rekannya Retno Wulandari menunjukkan teh dari daun Sukun hasil riset, di UGM, Sleman, DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengimbau universitas di Tanah Air menghadirkan laboratorium wirausaha di kampus, untuk menciptakan wirausahawan unggul berbasis kreativitas dan teknologi.

Dia menilai, saat ini anak muda sangat berminat untuk menjadi wirausahawan. Mengutip data dari Asia Pasifik Young Enterpreneur Survei tahun 2021, Teten menyebutkan sebanyak 72% generasi Z dan milenial berkeinginan menjadi wirausaha.

“Nah, berbeda dengan generasi saya dan Pak Rektor dulu. Banyak anak mudanya justru ingin jadi pegawai, baik pegawai pemerintah maupun pegawai swasta,” ucapnya melalui keterangan resmi diterima di Jakarta, Kamis (9/12).

Apalagi, tambahnya, Kemendikbud Ristek memiliki program matching fund yang dapat dimanfaatkan mahasiswa, sehingga pengembangan kewirausahaan bisa dikoneksikan dengan riset di universitas.

Dia juga menyampaikan bahwa hasil riset mahasiswa bisa dihilirisasi dan komersialisasi menjadi sebuah produk unggulan para wirausahawan muda yang lahir dari universitas.

Lebih lanjut, Menteri Teten mengutip data dari Focus Economy Outlook 2021 dan Kemenparekraf bahwa potensi ekonomi industri kreatif di Tanah Air menyumbang sekitar Rp1,91 triliun terhadap PDB Indonesia tahun lalu.

Bahkan di tengah ekonomi Indonesia yang sedang mengalami pandemi, kenaikan rata-rata pertumbuhannya itu mencapai 5,76%.

Hal ini, menurutnya, menunjukkan ekonomi kreatif merupakan suatu peluang ekonomi yang baik. Karena itu, penting universitas mengubah pola pikir melalui kurikulumnya dan kampus bisa berperan sebagai laboratorium wirausaha menciptakan wirausahawan unggul berbasis kreativitas dan inovasi teknologi.

Dia mengatakan, hal ini juga terkait dengan kemampuan ekonomi Indonesia dalam menyerap lapangan kerja. Setiap tahun, ada 3,5 juta lulusan sekolah baru yang akan masuk ke dunia kerja dan 1,7 juta di antaranya adalah sarjana.

Jika pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata normalnya di kisaran lima persen, yang hanya terserap lapangan kerja hanya dua juta orang.

Untuk itu, katanya, penting menyiapkan lulusan kampus melahirkan sarjana bukan lagi sebagai pencari kerja, justru menjadi pencipta lapangan kerja sehingga tak banyak pengangguran di Indonesia.

“Dalam inovasi di kampus, harus mulai menumbuhkan ilmuwan yang mendorong anak-anak muda melahirkan wirausaha yang kreatif. Sudah banyak contoh anak muda Indonesia dengan produk inovasinya berkiprah di dunia. Seperti Nadiem Makariem dengan Gojek-nya, William Tanuwijaya melalui Tokopedia, hingga Muhammad Yuka dengan produk Brodo-nya,” katanya.

Sebagai informasi, rasio kewirausahaan di Indonesia yang baru menyentuh 3,47%.  

Pemerintah menargetkan peningkatan rasio kewirausahaan, setidaknya menjadi 3,95% pada 2024 mendatang.

Dengan begitu, Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dengan negara-negara tetangga, seperti Singapura yang rasio kewirausahaannya sudah di atas 8%, serta Malaysia dan Thailand di atas 4%.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar