c

Selamat

Jumat, 29 Maret 2024

EKONOMI

23 Juli 2021

16:57 WIB

Teten: Digitalisasi UMKM Salah Satu Langkah Perbaikan Struktur Ekonomi

Sepanjang kuartal I 2021, nilai transaksi di e-commerce mencapai Rp88 triliun

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

Teten: Digitalisasi UMKM Salah Satu Langkah Perbaikan Struktur Ekonomi
Teten: Digitalisasi UMKM Salah Satu Langkah Perbaikan Struktur Ekonomi
Perajin sepatu ecoprint di Madukara, Malang, Jawa Timur, mengunggah foto produknya di pasar digital Senin (26/10/2020). ANTARAFOTO/Ari Bowo Sucipto

JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus mengajak berbagai stakeholders mempercepat proses digitalisasi bisnis UMKM di Indonesia. Percepatan UMKM go online saat ini sudah masuk dalam kebijakan nasional.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebutkan program-program digitalisasi bertujuan untuk membenahi struktur perekonomian nasional yang didominasi oleh para pelaku UMKM, dengan jumlah lebih dari 60 juta unit usaha.

"Terhubungnya UMKM dengan akses digital sebenarnya menjadi bagian untuk scaling-up kapasitas usaha dan memperkuat daya saing produk mereka," ujar Teten dalam webinar bertajuk 'Akselerasi Digitalisasi UMKM Dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Sebagai Dampak Pandemi Covid 19' di Jakarta, Jumat (23/7).

Langkah untuk mengakselerasi digitalisasi pelaku UMKM juga tak lepas dari pengalaman pendampingan yang dilakukan berbagai pihak kepada para pelaku usaha. 

Banyak UMKM yang memiliki kapasitas usaha memadai untuk merespons kebutuhan konsumen serta memiliki daya saing.

Perebakan pandemi covid-19 yang turut mengubah perilaku konsumen juga menjadi alasan percepatan digitalisasi UMKM. Bahkan, selepas pandemi pun Teten yakin belanja lewat platform digital akan menjadi pola konsumsi yang baru sehingga perlu ada sejumlah insentif di platform digital.

"Dengan begitu, akan jauh memudahkan dan lebih murah. Mau tidak mau, kita harus mendorong UMKM bertransformasi dan beradaptasi dengan situasi market yang baru," kata Menkop.

Merujuk data olahan Kemenkop UKM, jumlah transaksi di platform e-commerce sepanjang tahun kuartal I 2020 meningkat sekitar 29,6% secara year-on-year. Bahkan pada kuartal I 2021, Teten menyebut Bank Indonesia (BI) telah merilis jumlah transaksi e-commerce mencapai 548 juta dengan nilai Rp88 triliun.

"Jadi, untuk transaksi kuartal I 2021 meningkat 99%, sedangkan nilai transaksinya meningkat 54,2% secara year-on-year. Ini cukup optimis bagi kita ataupun pelaku UMKM agar segera hijrah dari offline menuju online," paparnya.

Pemerintah melalui sinergi antarkementerian dan lembaga, ungkapnya, siap all-out melakukan pendampingan agar para pelaku UMKM segera terhubung dengan akses digital, termasuk kapasitas produksi hingga daya saing produk UMKM.

Teten juga menegaskan terus memetakan permasalahan yang ada dalam proses digitalisasi UMKM, baik dari hulu maupun hilir. Salah satunya melalui program restrukturisasi pinjaman, subsidi bunga, hingga penyediaan modal kerja KUR yang murah.

"Tahun lalu, KUR super mikro itu bunganya 0% selama setahun dan tahun ini hanya 3%. Tahun 2021 ini yang paling bergairah karena porsi kredit UMKM ada di angka Rp253 triliun," jelasnya.

Literasi Digital
Dalam upaya mendigitalisasikan pelaku UMKM, Teten pun meminta agar berbagai pihak turut mengindahkan tantangan yang akan dihadapi. Utamanya ialah terkait literasi digital yang bersangkutan juga dengan aspek SDM.

"Karena saya akui SDM kita di UMKM ini banyak yang uneducated people, di mana banyak usaha mikro yang informal," tandasnya.

Usaha-usaha mikro informal yang menjamur itu kemudian hanya mengandalkan anggota keluarga yang membantu menjalankan operasional usaha sehingga jika harus berjualan di lapak digital, terdapat masalah minimnya SDM yang mereka miliki.

Sementara, berjualan dengan akses digital membutuhkan segala sesuatu yang cepat. Ketika melakukan produksi, harus ada SDM yang mengatur pemasaran secara bersamaan.

Namun demikian, Menkop meyakini salah satu solusinya adalah menjadi dropshipper atau reseller yang dewasa ini digeluti oleh anak-anak muda yang belum mendapatkan pekerjaan dan menjadi penjual produk-produk UMKM di berbagai marketplace.

"Saya kira masalah ini bisa diatasi dengan mengembangkan lagi dropshipper dan reseller, sudah banyak anak muda melakukan ini," pungkasnya.

Kemudian terkait peningkatan literasi digital, pemerintah bersama sejumlah platform e-commerce pun telah menyusun materi-materi yang dapat diakses melalui sejumlah situs, seperti edukukm.id dan onboardingumkm.id yang dikembangkan oleh BI.

"Materi pembelajaran online bagi UMKM itu bisa diakses melalui situs tersebut. Ini jadi bagian upaya kami meningkatkan literasi digital," tegasnya.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentar Login atau Daftar





TERPOPULER