08 Oktober 2025
18:09 WIB
Terus Melesat, Ekonomi Syariah RI Tembus Peringkat 3 Global
Posisi Indonesia sebagai negara ekonomi syariah terbesar ke-3 sudah bersaing dengan Saudi Arabia dan Malaysia.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan kata sambutan dalam Opening Ceremony ISEF 2025 di Jakarta, Rabu (8/10/2025). Antara/Rizka Khaerunnisa
JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, Indonesia kini secara resmi menempati posisi ketiga ekonomi syariah terbesar di dunia. Peringkat ini naik signifikan dari posisi ke-10 dalam satu dekade terakhir.
“Sekarang, kita bersyukur, alhamdulillah, wasyukurillah, masyaallah, masyaallah Indonesia peringkatnya naik dari 10 ke-3 ekonomi global,” ujar Perry dalam Opening Ceremony Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) di Jakarta, Rabu (8/10).
Berdasarkan State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024/2025, Indonesia berhasil mempertahankan posisi ketiga dunia dengan skor Global Islamic Economy Indicator (GIEI) 99,9, dengan peningkatan skor sebesar 19,8 poin dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Juga: Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Airlangga: Ekonomi Syariah Perlu Digenjot
Perry menambahkan, posisi Indonesia sebagai negara ekonomi syariah terbesar ke-3 sudah bersaing dengan Saudi Arabia dan Malaysia.
Untuk terus mempertahankan peringkat ini, ia juga meminta agar para pemangku kepentingan bersatu dalam memajukan ekonomi keuangan syariah yang rahmatan lilalamin.
“Insyaallah ini akan dicatat sebagai amalan kita dalam menerapkan dan mempraktikan firman Allah dalam Al-Imran 103-104. Dan insyaallah kita semua termasuk orang-orang umatNya yang beruntung,” tutur dia.
Lebih lanjut, Gubernur BI turut menyoroti pengembangan ekonomi syariah telah menjadi bagian terpenting dalam strategi pembangunan nasional.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029, ekonomi dan keuangan syariah diposisikan sebagai pilar utama.
“Dan alhamdulillah, dalam RPJMN sebelumnya dan sekarang, bahwa ekonomi keuangan syariah menjadi bagian strategi utama. Mendorong Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah,” ujarnya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis ekonomi syariah Indonesia bisa segera mencapai peringkat pertama secara global dalam State of The Global Islamic Economy (SGIE) Report, apabila tingkat kepatuhan syariah (sharia compliance) diperkuat.
Baca Juga: Indef Ungkap 6 Poin Ekonomi Syariah Pendongkrak Ekonomi RI 2026
Pasalnya, sejak akhir 2023, peringkat ekonomi syariah Indonesia tidak beranjak atau tetap menempati peringkat ketiga. Sebelumnya, ekonomi syariah Indonesia sempat berada di peringkat 10 dan 11 sejak 2014 hingga 2019.
“Kalau ini kita terus dorong sharia compliance, maka dalam waktu tidak lama dari nomor tiga kita bisa menyalip ke nomor satu,” kata Airlangga.
Menurutnya, ekonomi syariah dapat menjadi salah satu mesin pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju 8%. Indonesia memiliki kekuatan pada sektor modern and modest fashion, pariwisata ramah Muslim, serta farmasi dan kosmetika halal.