c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

10 September 2022

17:45 WIB

Terapkan Industri Hijau, PT Pos Indonesia Beralih Ke Kendaraan Listrik

Kendaraan listrik itu digunakan juga oleh kurir Pos Indonesia, terutama kurir-kurir perempuan yang tergabung dalam O-Ranger Mawar.

Editor: Dian Kusumo Hapsari

Terapkan Industri Hijau, PT Pos Indonesia Beralih Ke Kendaraan Listrik
Terapkan Industri Hijau, PT Pos Indonesia Beralih Ke Kendaraan Listrik
Petugas menyiapkan paket sebelum dikirim ke alamat tujuan di Kantor Pos Besar Madiun, Jawa Timur, Ra bu (5/5/2021). ANTARA FOTO/Siswowidodo

JAKARTA -  Pos Indonesia berkomitmen untuk segera menarapkan prinsip-prinsip industri hijau dalam menjalankan bisnis logistik. Salah satu langkah kongkritnya melalui pemanfaatan kendaraan listrik dan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

 Direktur Bisnis Kurir dan Logistik Pos Indonesia Siti Choiriana dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (10/9) mengatakan, pemanfaatan energi bersih dan kendaraan listrik dilakukan agar perusahaan memiliki daya saing di kancah nasional maupun global.
 
"Ketahanan energi saat ini telah menjadi konsep seluruh negara di dunia dengan mengkonversikan energi fosil ke energi terbarukan. Pos Indonesia sebagai bagian dari BUMN harus menunjukkan bahwa itu juga menjadi prioritas, karena kami juga berpikir ke sana," kata Choiriana.
 
Ia menuturkan, perseroan kini telah memiliki lebih dari 300 unit sepeda motor listrik dan lebih dari 10 unit mobil listrik. Kendaraan listrik itu digunakan juga oleh kurir Pos Indonesia, terutama kurir-kurir perempuan yang tergabung dalam O-Ranger Mawar.
 
Beberapa wilayah yang telah menggunakan kendaraan listrik dalam setiap proses pelayanan kurir dan logistik, antara lain Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, dan Bali. Selain menggunakan kendaraan listrik, Pos Indonesia juga sudah mulai memanfaatkan energi bersih yang bersumber dari radiasi matahari.

Sejauh ini, proyek percontohan pemanfaatan energi surya baru ada ada dua titik, yakni kantor pelayanan yang ada di Bali dan gudang logistik di Tambun, Bekasi, Jawa Barat.
 
Choiriana memanfaatkan, energi surya untuk kantor pelayanan di Bali karena daerah itu menjadi pusat perhelatan forum G20 Indonesia. Sedangkan, pemanfaatan listrik tenaga matahari di gudang logistik Tambun, untuk menjadi showcase bagi pelayanan Stori yang merupakan tempat penyimpanan barang sementara atau fulfillment untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
 
"Kedua tempat itu menjadi pilot project. Jika hasilnya nanti bagus akan kami implementasi ke kantor-kantor dan gudang-gudang milik Pos Indonesia di berbagai daerah," imbuhnya. 

Untuk diketahui, PT Pos Indonesia (Persero) tercatat sudah menjadi solusi layanan kurir dan logistik, menjangkau lebih dari satu juta UMKM dan 4.700 korporasi. Angka pertumbuhan pangsa pasar juga tercatat sebesar 4,1% terhitung sejak 2020 sampai Juli 2022.

Choiriana mengatakan, pertumbuhan pangsa pasar itu merupakan hasil dari transformasi bisnis yang dilakukan oleh perseroan.

"Market share bertumbuh dari tiga persen menjadi 5,1% dan saat ini sudah 7,1%," kata Choiriana.

Pada 2020, Pos Indonesia menduduki peringkat enam secara nasional dengan pangsa pasar hanya tiga persen. Kala itu, posisi kelima diduduki oleh TIKI dengan pangsa pasar lima persen, lalu posisi keempat oleh Wahana dengan pangsa pasar juga lima persen. 

Kemudian ada SiCepat pada peringkat ketiga dengan pangsa pasar 14%, J&T Express posisi kedua dengan pangsa pasar 25%, dan JNE pada posisi pertama dengan pangsa pasar 48%.

Pada 2021, peringkat Pos Indonesia naik ke posisi kelima menggeser TIKI dengan pangsa pasar sebesar 5,1%. Saat itu, posisi keempat diduduki oleh Ninja Xpress dengan pangsa pasar 5,3%, lalu posisi ketiga ada SiCepat dengan pangsa pasar 9,3%. Kemudian ada J&T Express pada posisi kedua dengan pangsa pasar 31,2%, dan JNE masih pada posisi pertama dengan pangsa pasar 33,8%.

Hingga Juli 2022, Pos Indonesia telah berada pada peringkat keempat dengan pangsa pasar 7,1%. Posisi ketiga nasional duduki oleh SiCepat dengan pangsa pasar 8,0%, lalu ada J&T Express pada posisi kedua dengan pangsa pasar 30,7%, dan JNE masih menduduki peringkat teratas dengan pangsa pasar 31,6%.

"Pos Indonesia setelah melalukan transformasi, market share meningkat dari tiga persen pada peringkat enam menjadi 7,1% naik ke peringkat empat," papar Choiriana.

Selain pertumbuhan pangsa pasar, Pos Indonesia juga mencatatkan, pertumbuhan laba bersih dalam tiga tahun terakhir. Pada 2019, laba bersih Pos Indonesia tercatat minus Rp104,78 miliar, lalu naik 440% menjadi Rp355,90 miliar pada tahun 2020, dan kembali tumbuh 68% menjadi Rp599,34 miliar pada tahun 2021.

Perseroan optimistis, dapat terus mencatatkan pertumbuhan pangsa pasar dan laba bersih, dengan menyasar kalangan milenial dan generasi Z. Pengguna jasa kurir saat ini sudah sangat berubah dengan komposisi 81% adalah generasi muda.

Pos Indonesia bahkan sudah menjadikan Atta Halilintar sebagai new brand ambassador dalam program transformasi dan inovasi yang dilakukan oleh perseroan. Atta Halilintar bisa dibilang merupakan YouTuber terbesar kedua di Asia Tenggara dengan jumlah subscriber 29,9 juta yang menjadikannya sebagai The King of YouTube dan dinobatkan sebagai 10 Youtuber terkaya di dunia. 

Ia juga mengembangkan bisnis fesyen AHHA dan AHHA Hijab, serta juga merambah ke bisnis kuliner rumah makan minang dengan nama Padang Petir.



KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar