c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

02 Januari 2024

12:45 WIB

Tembus 0,41%, Desember Alami Inflasi Tertinggi di 2023

BPS laporkan inflasi Desember 2023 menjadi inflasi tertinggi sepanjang tahun 2023. Inflasi dipicu dari kelompok pengeluaran yaitu makanan dan minuman dan tembakau.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Fin Harini

Tembus 0,41%, Desember Alami Inflasi Tertinggi di 2023
Tembus 0,41%, Desember Alami Inflasi Tertinggi di 2023
Seorang penjual bumbu dapur melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Kamis (21/12/2023). ValidNewsID/Agung Muhammad Fatwa

JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Desember 2023 menjadi inflasi yang tertinggi sepanjang tahun 2023, yakni tercatat sebesar 0,41% month to month (mtm) atau secara bulanan. Meski demikian, inflasi Desember 2023 masih lebih rendah dibandingkan Desember 2022 yang sebesar 0,66%.

“Inflasi bulanan Desember 2023 adalah yang tertinggi sepanjang tahun 2023,” jelas Plt Kepala BPS, Amalia A Widyasanti dalam konferensi pers, Selasa (2/1).

Amalia juga menyampaikan, inflasi Desember 2023 secara tahun ke tahun (yty) sebesar 2,61%. Inflasi ini sama dengan perhitungan inflasi tahun kalender (yoy) sebesar 2,61%.

Menurut Amalia, kenaikan inflasi Desember 2023 dipicu oleh kelompok pengeluaran terbesar dari makanan dan minuman (mamin) dan tembakau yang alami inflasi sebesar 1,07% dengan andil inflasi 0,29%. Secara rinci, komoditas penyumbang inflasi utama adalah cabai merah sebesar 0,6%, bawang merah 0,04%, tomat 0,03%, cabai rawit 0,02%, beras 0,02%, telur ayam ras 0,02%.

Baca Juga: Pentingnya Menjaga Ekspektasi Inflasi Pelaku Ekonomi di Mata BI

Kelompok pengeluaran yang memicu inflasi selain mamin dan tembakau adalah tarif angkutan udara dengan andil inflasi 0,05%, emas perhiasan 0,02%, dan komoditas rekreasi 0,02%.

Amalia juga melaporkan, sebanyak 85 dari 90 kota Indeks Harga Konsumen (IHK) mengalami inflasi, 33 kota di antaranya mengalami inflasi lebih tinggi dari inflasi nasional, dan 5 kota lainnya alami deflasi.

“Inflasi tertinggi ada di Kota Ternate sebesar 1,64% dan deflasi terdalam ada di Meulaboh sebesar 0,67%,” tutur Amalia.

Lebih rinci, dari laporan BPS diketahui inflasi tertinggi dan terendah di Pulau Sumatra yaitu Kota Medan inflasi tertinggi 0,60%, Pulau Kalimantan yaitu Kota Pontianak inflasi tertinggi 0,66% dan inflasi terendah di Kota Banjarmasin 0,12%, Pulau Maluku Papua untuk Kota Ternate inflasi tertinggi 1,64% dan inflasi terendah di Kota Sorong 0,23%.

Lalu di Pulau Jawa, inflasi tertinggi di Sumenep 0,71% dan inflasi terendah di Kudus 0,15%, Pulau Bali Nusa Tenggara (Nusra) inflasi tertinggi di Maumere 0,61% dan terendah di Kota Mataram 0,289%, dan Pulau Sulawesi inflasi tertinggi di kota Gorontalo 1,32% dan terendah di 0,13%.

Baca Juga: BI dan Kemenkeu Nilai Inflasi November Masih Terjaga Sesuai Kisaran

Penyebab Inflasi Desember 2023 Secara Bulanan
Lebih lanjut, Amalia menuturkan inflasi Desember 2023 dipengaruhi menurut komponennya secara bulanan (mtm) yaitu komponen harga diatur pemerintah yang alami inflasi sebesar 0,39% dengan andil 0,07%. Penyumbang utama komponen ini adalah tarif angkutan udara, rokok putih, dan rokok kretek filter.

Lalu komponen harga bergejolak yang alami inflasi 1,42% dengan andil 0,25%. Adapun komoditas utama yang dominan andil terhadap inflasi yaitu cabai merah, bawang merah, tomat, cabai rawit, beras, telur ayam ras, minyak goreng, daging ayam ras, dan bawang putih.

Sedangkan komponen inti tutur alami inflasi 0,14% dengan andil 0,09%. Komoditas dominan yang andil dalam inflasi pada komponen ini adalah emas perhiasan, gula pasir, dan rekreasi. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar