28 November 2022
18:08 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins serta Dirjen Energi Baru Tebarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana secara resmi meluncurkan program MENTARI Efisiensi Energi (MENTARI EE).
Arifin menegaskan program tersebut bertujuan mendukung pencapaian target reduksi emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia subsektor efisiensi energi. Ia pun melayangkan apresiasi atas inisiatif Dubes Inggris yang terus mendorong program efisiensi energi di seluruh pelosok negeri.
"Jadi, bukan hanya di forum-forum seperti ini, tetapi juga di daerah-daerah, beliau juga melakukan kegiaan pemasangan, seperti PLTS beberapa waktu lalu di Sumba," ungkapnya di Jakarta, Senin (28/11).
Program MENTARI EE itu sendiri merupakan tindak lanjut bersama antara Indonesia dan Inggris dalam Program UK Partnering for Accelerated Climate Transition lewat efisiensi sektor bangunan gedung.
Adapun tiga proyek yang akan berjalan bersama dalam program MENTARI EE meliputi Integrated Energy Efficiency Programme for the Decarbonisation of Indonesia's Building Sector (INTENS), De-risking energy efficiency in Indonesia, serta Creating an energy efficiency ecosystem through multi-stakeholder partnership approach in Indonesia.
Kesepakatan implementasi MENTARI EE, lanjut Arifin, menjadi bagian dari sederet kesepakatan yang sebelumnya telah ditandatangani antarkedua negara. Termasuk pada KTT G20, dimana terdapat kesepakatan pendanaan untuk Indonesia Just Energy Transition Partnership.
Pada momen tersebut, ia menerangkan Pemerintah Kerajaan Inggris mendukung inisiatif itu dengan pendanaan yang nilainya mencapai US$1 miliar lewat pinjaman Bank Dunia.
"Termasuk juga perjanjian antara program MENTARI dan PT Sarana Multi Infrastruktur dalam bentuk investasi bersama untuk proyek energi terbarukan," papar Menteri Arifin.
MENTARI EE pun menjadi bagian perluasan kemitraan MENTARI yang telah berjalan sejak 2020 silam dan telah berhasil merampungkan beberapa proyek elektrifikasi dua desa di Sumba dengan panel surya dan sistem jaringan listrik berbasis baterai.
Dalam hal ini, Pemerintah Kerajaan Inggris menuangkan komitmennya lewat pendanaan program MENTARI EE sejumlah GBP2,7 juta dari UK Partnering for Accelerated Climate Transition (UK PACT).
"Efisiensi energi ini sangat penting melihat kejadian yang baru-baru ini terjadi krisis energi yang dampaknya dirasakan tidak hanya di tanah air, tetapi juga di seluruh dunia," kata dia.
Duta Besar Inggris Untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dalam kesempatan itu menegaskan pihaknya menyambut hangat kemitraan Indonesia dan Inggris untuk mempercepat implementasi efisiensi energi.
Tak sekadar mendukung pencapaian target ambisius Indonesia untuk mereduksi emisi gas rumah kaca, upaya tersebut pun ditengarai bisa menekan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk pemakaian energi.
"Inisiatif baru ini memperkaya kolaborasi antara dua negara dalam sektor energi yang telah dimulai melalui Kemitraan Inggris-Indonesia untuk Energi Rendah Karbon MENTARI," pungkas Owen.