13 Juni 2023
10:05 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
TERNATE – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan program Desaku Cakap Keuangan dan Kegiatan Edukasi Keuangan bagi masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai.
Informasi mengenai pengelolaan keuangan yang benar diperlukan di tengah maraknya penyedia jasa keuangan yang menyediakan pinjaman baik online maupun offline.
Kegiatan Desaku Cakap Keuangan dilaksanakan di Aula Kantor Pemerintah Daerah Pulau Morotai yang dihadiri oleh Kepala OJK Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara Winter Marbun dan jajaran pemerintah kabupaten Pulau Morotai.
Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa menjelaskan, Program Desaku Cakap Keuangan bertujuan untuk memberdayakan perangkat desa melalui peningkatan pemahaman terkait produk dan layanan jasa keuangan, perencanaan keuangan, dan materi waspada investasi serta pinjaman online (pinjol) ilegal.
Dengan demikian, perangkat desa dapat membuat keputusan berdasarkan informasi yang dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan finansial masyarakat.
"Program tersebut membantu perangkat desa untuk memberdayakan tata pemerintahan lokal, mendorong inklusi keuangan, dan meningkatkan ketahanan masyarakat," terang Aman dalam keterangan resmi, Selasa (13/6).
Baca Juga: OJK: 155 Pinjol Ilegal Berhasil Disetop di Mei 2023
Dengan pembekalan perencanaan keuangan, sambungnya, perangkat desa dapat mendidik masyarakat terkait dana darurat, perlindungan asuransi, bahkan investasi.
Dalam kegiatan tersebut, Plh. Sekretariat Daerah Kabupaten Pulau Morotai F. Revi Dara menyampaikan bahwa kegiatan literasi keuangan yang dikemas dalam kegiatan Desaku Cakap Keuangan itu menjadi sangat pentingdi tengah maraknya tawaran pinjaman online maupun offline yang beroperasi di Indonesia.
Untuk itu, kehadiran OJK dapat menambah wawasan serta membekali Perangkat Desa terhadap lembaga, produk, maupun jasa dan syariah keuangan konvensional melalui program Desaku Cakap Keuangan.
"Harapan saya edukasi ini dilanjutkan oleh perangkat desa kepada masyarakat melalui Training of Community," katanya.
Rangkaian Kegiatan Edukasi Keuangan di Provinsi Maluku Utara ditutup dengan pelaksanaan Kegiatan Edukasi Keuangan bagi Masyarakat di Kabupaten Pulau Morotai yang dilaksanakan di Gedung Morotai Islamic Center yang dihadiri oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindakop-UKM) Pulau Morotai Nasrun Mahasari bersama Kepala OJK Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara Winter Marbun.
Dalam sambutannya, Kadis Perindagkop-UKM Pulau Morotai menyampaikan bahwa Indonesia tercatat sebagai negara yang rawan terjadi investasi ilegal/bodong, sehingga penting untuk mendapatkan edukasi keuangan secara berkelanjutan.
Kegiatan edukasi ini menghadirkan sejumlah pembicara dari OJK dan perwakilan Industri Jasa Keuangan di Maluku Utara yang menyampaikan sejumlah materi edukasi keuangan terkait produk dan layanan jasa keuangan, di antaranya kredit usaha rakyat tabungan emas dan tabungan perbankan, serta edukasi tentang perencanaan keuangan, waspada investasi serta pinjol ilegal.
Edukasi Guru
OJK menjelaskan, rangkaian program edukasi keuangan di Ternate dan Morotai Provinsi Maluku Utara digelar untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya di daerah 3 T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal).
"Maluku Utara dipilih sebagai lokasi kegiatan karena berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Tahun 2022, tingkat literasi keuangan masyarakatnya masih berada di bawah rata-rata tingkat literasi keuangan nasional," ujar Aman.
Tercatat, tingkat literasi keuangan masyarakat di Maluku Utara, yaitu 49,35%. Padahal, rata-rata tingkat literasi keuangan nasional mencapai sebesar 49,68%.
Selain Program Desaku Cakap Keuangan di Kabupaten Pulau Morotai, dan Edukasi Keuangan bagi Masyarakat 3T di Kabupaten Pulau Morotai, rangkaian kegiatan edukasi tersebut juga meliputi Training of Trainers (ToT) bagi Guru SD/MI di Kota Ternate.
Baca Juga: Perempuan Pengguna Pinjol Rentan Alami Kekerasan
Materi yang disampaikan pada kegiatan ToT tersebut meliputi peningkatan pemahaman terkait produk dan layanan jasa keuangan, seperti perbankan, pembiayaan, pasar modal, dana pensiun, perasuransian, keuangan syariah, pergadaian, pengenalan OJK dan waspada investasi serta pinjol ilegal.
Kegiatan ToT bagi Guru SD/MI di Kota Ternate dihadiri oleh Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas V. M. Tarihoran bersama Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (BP2TSP) yang mewakili pemerintah daerah.
Pemerintah Kota Ternate menyampaikan apresiasinya kepada OJK terkait penyelenggaraan rangkaian kegiatan edukasi keuangan di Maluku Utara. Melalui program tersebut, masyarakat diharapkan lebih paham dan mengerti kehadiran industri jasa keuangan serta tugas dan fungsi dari OJK.
Sementara itu, OJK mengharapkan kegiatan ToT edukasi keuangan kepada guru bisa mempercepat proses edukasi keuangan masyarakat.
Pasalnya, guru merupakan role model, sehingga bisa menyebarkan ilmu yang didapatnya kepada siswa didik atau kepada masyarakat di sekitarnya.