c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

03 November 2023

16:04 WIB

Tahun Depan, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Capai 5,1%

Pertumbuhan ekonomi 2024 diperkirakan sebesar 5,1% mempertimbangkan momentum pemilu dan kondisi moneter global.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

Tahun Depan, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Capai 5,1%
Tahun Depan, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diperkirakan Capai 5,1%
Sejumlah remaja membawa bendera partai peserta pemilu saat pembukaan Kirab Pemilu 2024 di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (20/7/2023). Antara Foto/Arnas Padda

JAKARTA - Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 sebesar 5,1%.

"Secara keseluruhan, kami melihat PDB Indonesia akan tumbuh sebesar 5,1% di 2024, cukup stabil dibandingkan revisi perkiraan kami untuk 2023 yang sebesar 5-5,1%," ungkap Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI, Teuku Riefky dalam Laporan Indonesia Economic Outlook, Jakarta, Jumat (3/11).

LPEM FEB UI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2023 sebesar 5,07%.

Teuku menyoroti faktor eksternal dan internal yang berdampak pada perekonomian domestik di 2024. Di antaranya, iklim politik karena pemilihan umum serentak dan kondisi moneter global.

Ia mengingatkan bahwa tahun depan Indonesia akan melaksanakan pemilu serentak untuk pertama kalinya, pemilu dari level nasional hingga kabupaten dan kota.

Menurutnya, hal tersebut mendorong terjadinya injeksi likuiditas dalam jumlah besar ke perekonomian. Itu dikarenakan adanya pengeluaran kampanye dan belanja publik.

Baca Juga: Pemilu Dukung PDB Indonesia Tumbuh 5 Persen

Contohnya, kebutuhan kampanye, pengeluaran publik yang dipengaruhi motif politik, serta peningkatan konsumsi swasta. Teuku menuturkan suntikan likuiditas secara masif itu merupakan dampak positif dari periode pemilu.

"Besarnya dampak pengganda (multiplier effect) di perekonomian akan memicu konsumsi domestik selama 2024, mengingat pemilu di tingkat provinsi dan kabupaten/kota diperkirakan terjadi menjelang akhir tahun," katanya.

Namun di sisi lain, Teuku menyoroti risiko pesta demokrasi di Indonesia. Ia menilai bahwa periode pemilu 2024 dan transisi perpindahan kekuasaan tergolong panjang.

Hal itu turut memperpanjang periode sentimen wait and see dari para investor. Menurut Teuku, faktor tersebut dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan investasi RI.

"Risiko dari periode pemilu tersebut akan muncul dari faktor pertumbuhan investasi, seiring investor cenderung menjaga sentimen ‘wait-and-see’ hingga hasil pemilu selesai," terang Teuku.

Faktor Eksternal
Sementara faktor eksternal berupa kebijakan moneter global ikut memengaruhi tingkat depresiasi dan permintaan global. Teuku mengatakan itu akan berdampak terhadap perekonomian domestik melalui perdagangan eksternal, biaya kredit, dan pertumbuhan investasi.

Teuku menyampaikan ketatnya pasar tenaga kerja dan tingginya inflasi di beberapa negara maju membuat berbagai bank sentral menjaga rezim tingkat suku bunga ‘higher for longer’.

Ia memaparkan bahwa pengetatan kebijakan moneter global menggerus arus modal keluar dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Selain itu, menyulut terjadinya depresiasi pada mata uang negara tersebut.

Baca Juga: KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal III Tetap Terjaga

Imbasnya, sambung Teuku, Bank Indonesia pun menjadi aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing dan bahkan menaikkan tingkat suku bunga acuan guna meredam fluktuasi nilai tukar.

"Di 2024, kami berpandangan bahwa ruang untuk BI melakukan pelonggaran kebijakan moneter akan sangat dipengaruhi oleh posisi yang diambil oleh The Fed," kata Teuku.

Di samping ada risiko eksternal dan internal, LPEM FEB UI melihat bahwa secara keseluruhan, PDB Indonesia di 2024 akan tumbuh cukup stabil di level 5,1% year on year.

Ia menilai Indonesia sejauh ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik selama paruh pertama 2023, yakni tumbuh 5,17% di kuartal II/2023. Ia juga mengatakan PDB Indonesia saat ini dalam tren kenaikan yang didorong oleh berbagai faktor musiman.

"Kedepannya, sangat penting untuk menjaga stabilitas dari keyakinan konsumen, tingkat harga, dan nilai tukar untuk menjaga pertumbuhan ekonomi jangka pendek di tengah berbagai potensi ketidakpastian," tutup Teuku.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar