c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

02 Agustus 2021

09:31 WIB

SUTET Balaraja-Kembangan Tingkatkan Keandalan Listrik Jakarta

Transmisi SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan merupakan jalur transmisi SUTET pertama di Indonesia yang sebagian besar menggunakan Inovasi Teknologi Baru

Penulis: Zsasya Senorita

Editor: Fin Harini

SUTET Balaraja-Kembangan Tingkatkan Keandalan Listrik Jakarta
SUTET Balaraja-Kembangan Tingkatkan Keandalan Listrik Jakarta
PLN Operasikan SUTET 500 kV PLTU Tanjung Jati B – Pemalang (Batang) dan GITET 500 kV Pemalang (Batang). ANTARAFOTO (Istimewa)/Dok

JAKARTA – PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) resmi memberi tegangan atau energize untuk Line 2 Transmisi SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan, Sabtu (31/7). General Manager PLN UIP JBB Ratnasari Sjamsuddin mengatakan, bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) ini berfungsi meningkatkan keandalan sistem kelistrikan wilayah DKI Jakarta dan Banten.

Pembangunan infrastruktur kelistrikan ini mencakup pembangunan 157 tower, dibangun menggunakan 46 lahan tapak tower baru dan 111 lahan tapak tower eksisting.

Bernilai investasi Rp1,1 triliun, transmisi SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan terbentang sepanjang 94,4 kilometer sirkuit (kms) melintasi wilayah Provinsi Banten hingga DKI Jakarta. Transmisi ini akan menyalurkan pasokan listrik dari PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2 x 1.000 MW ke sistem kelistrikan Jawa-Bali.

“Sehingga ketika ada gangguan atau kegiatan pemeliharaan instalasi listrik, listrik ke pelanggan tetap terjaga suplai dan keandalannya,” terang Ratnasari secara tertulis, Minggu (1/8).

Transmisi SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan merupakan jalur transmisi SUTET pertama di Indonesia yang sebagian besar menggunakan jenis Slim Compact Lattice Tower. Desain tower ini adalah bentuk inovasi dari teknologi terbaru yang memiliki keunggulan dari efisiensi penggunaan lahan dan lebar Right of Way (ROW).

Jika SUTET standar membutuhkan lahan 25 m x 25 m, konstruksi Slim Compact Lattice Tower cukup dengan 15 m x 15 m.

“Jadi penggunaannya sangat tepat di lokasi yang memiliki keterbatasan lahan seperti ibukota DKI Jakarta dan sekitarnya,” ujar Ratnasari.

Slim Compact Lattice Tower memiliki ketinggian sama seperti tower 500 kV standar, tetapi ada keunggulan lain seperti desain badan tower yang lebih ramping dan sayap yang lebih pendek. “Jenis tower ini juga menjadi solusi bagi pembangunan SUTET di wilayah perkotaan yang sangat padat penduduk,” tambahnya.

Selama proses pelaksanaan proyek, Ratnasari menyatakan bahwa PLN UIP JBB telah melakukan sosialisasi, koordinasi, dan kerja sama, baik dengan masyarakat sekitar maupun pemangku kepentingan terkait lainnya sehingga pekerjaan diklaim berjalan lancar.

Namun, ia juga tak menampik adanya sejumlah tantangan yang harus dihadapi dalam konstruksi pembangunan. Salah satu tantangannya adalah pembangunan di medan yang sulit dan padat penduduk.

“Masa pengerjaan selama pandemi covid-19 juga tidak menyurutkan semangat insan PLN UIP JBB untuk terus menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan itu,” imbuh Ratnasari.

Ia mengaku, seluruh rangkaian pekerjaan dilakukan semaksimal mungkin dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan tetap mematuhi regulasi pemerintah, serta menjaga kesehatan seluruh tim yang terlibat dalam pembangunan.

Ratnasari menegaskan, proyek SUTET ini sangat penting untuk mendukung keandalan sistem kelistrikan, khususnya di DKI Jakarta dan Banten. Menurutnya, PLN telah mengusahakan yang terbaik sebagai wujud komitmen dalam menerangi negeri.

“Kami semaksimal mungkin berupaya agar pembangunan dapat berjalan optimal sesuai target, tanpa mengurangi kualitas proses pekerjaan, demi keandalan instalasi kelistrikan agar dapat memberikan layanan yang terbaik untuk masyarakat,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar