c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

18 Juli 2022

17:06 WIB

Survei BI: Rumah Tangga Yang Berutang Meningkat Pada Juni 2022

Jumlah rumah tangga yang berutang pada Juni 2022 sebesar 8,9% dari total responden. Mayoritas kredit yang diajukan adalah kredit multiguna.

Editor: Fin Harini

Survei BI: Rumah Tangga Yang Berutang Meningkat Pada Juni 2022
Survei BI: Rumah Tangga Yang Berutang Meningkat Pada Juni 2022
Ilustrasi kredit perbankan. Shutterstock/Dok

JAKARTA – Survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan permintaan penambahan pembiayaan oleh rumah tangga terpantau meningkat pada Juni 2022. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan, hal itu terlihat dari pangsa responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan melalui utang/kredit pada Juni 2022 sebesar 8,9% dari total responden, lebih tinggi dibandingkan dengan 8,3% pada bulan sebelumnya. 

“Sementara itu, responden yang menyatakan tidak melakukan penambahan kredit/utang pada Juni 2022 sebesar 91,1% atau lebih rendah dibandingkan 91,7% pada bulan sebelumnya,” ucapnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Senin (18/7).

Menurut laporan BI, sumber utama pemenuhan pembiayaan rumah tangga pada Juni 2022 berasal dari pinjaman bank umum dengan pangsa sebesar 37,9%, meningkat dibandingkan 36,1% pada bulan sebelumnya.

Alternatif sumber pembiayaan lainnya yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan rumah tangga antara Iain, koperasi, leasing, dan fintech dengan pangsa masing-masing sebesar 18,5%, 16,3%, dan 7,4%.

Berdasarkan jenis penggunaan, mayoritas pembiayaan yang diajukan oleh responden rumah tangga pada Juni 2022 adalah kredit multi guna (KMG) dengan pangsa sebesar 42,7% dari total pengajuan pembiayaan baru. 

Jenis pembiayaan lainnya yang diajukan oleh responden adalah kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan pangsa 23,4%, kredit kepemilikan rumah (KPR) dengan pangsa 11,6%, kredit peralatan rumah tangga dengan pangsa 9,2%, dan kartu kredit dengan pangsa 5,2%.

“Pada Juni 2022, pengajuan terhadap KMG dan KPR terindikasi meningkat, sementara KKB, kredit peralatan rumah tangga, dan kartu kredit terindikasi menurun,” tulis laporan BI.

Menurut tingkat pengeluaran responden, mayoritas pengajuan penambahan pembiayaan pada Juni 2022 dilakukan oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp1-3 juta per bulan sebesar 42,4% dari total pengajuan, meski menurun dibandingkan bulan sebelumnya.

Di sisi Iain, permintaan pembiayaan oleh rumah tangga dengan tingkat pengeluaran Rp3-5 juta dan di atas Rp5 juta per bulan terpantau meningkat dibandingkan Mei 2022, dengan pangsa masing- masing sebesar 39,0% dan 18,6%.

“Menurut responden rumah tangga, faktor penghambat utama pengajuan pembiayaan pada Juni 2022 adalah tingkat suku bunga dengan pangsa 33,0% jawaban responden diikuti oleh persetujuan dari lembaga peminjam dengan pangsa 21,0% dan administrasi dengan pangsa 17,1 %,” tulisan laporan BI.

Terindikasi Menurun
Berdasarkan hasil survei Juni 2022, rencana penambahan pembiayaan ke depan oleh rumah tangga terindikasi menurun. 

Hal ini terindikasi dari responden yang berencana melakukan penambahan pembiayaan ke depan sebesar 6,8% pada Juni 2022, lebih rendah dibandingkan 7,7% hasil survei bulan sebelumnya.

Secara lebih detail, sebesar 1,0% responden rumah tangga yang disurvei pada Juni 2022 berencana menambah pembiayaan pada 3 bulan mendatang, sementara 1,6% lainnya merencanakan pengajuan kredit/utang pada 6 bulan mendatang. 

Kedua rencana penambahan pembiayaan tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan dengan hasil survei periode Mei 2022

Pada rencana pengajuan pembiayaan ke depan, bank umum diperkirakan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk memenuhi kebutuhan kredit dengan pangsa 57,7%, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dengan pangsa 55,7 %.

Sumber pembiayaan lainnya yang dipilih responden rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan ke depan adalah leasing dengan pangsa 13,8%, koperasi dengan pangsa 10,5%, dan teman dengan pangsa 7,8%.

Lebih jauh, pada Juni 2022, jenis pembiayaan yang paling banyak diajukan oleh responden rumah tangga pada periode ke depan adalah KMG dengan pangsa 47,9%, relatif stabil dibandingkan Mei 2022 dengan pangsa 47,8%.

Sementara itu, pengajuan jenis pembiayaan KKB dan KPR diperkirakan menurun di masa mendatang dengan pangsa masing-masing sebesar 21,0% dan 17,5%.

“Di sisi Iain, proporsi pengajuan pembiayaan kredit peralatan rumah tangga dan kartu kredit oleh rumah tangga diperkirakan meningkat masing-masing sebesar 7,0% dan 2,9%,” tulis laporan BI.

Laporan juga menunjukkan, pada 3 bulan mendatang, mayoritas jenis pembiayaan yang akan diajukan oleh rumah tangga adalah KMG dengan pangsa 48,9%, lebih rendah dibandingkan hasil survei bulan sebelumnya dengan pangsa 55,6%. 

Demikian juga pangsa permintaan KKB dan KPR yang diperkirakan menurun masing- masing menjadi 23,4% dan 10,6%. 

Sementara itu, kebutuhan terhadap kredit peralatan rumah tangga dengan pangsa 8,5% dan kartu kredit dengan pangsa 4,3% diperkirakan meningkat pada 3 bulan mendatang.

Pada 6 bulan mendatang, kebutuhan akan KKB kembali diperkirakan menurun dengan pangsa 16,4%. Sementara itu, KMG yang diperkirakan masih menjadi jenis pembiayaan yang paling banyak diajukan oleh rumah tangga dengan pangsa 56,2 % diperkirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya dengan pangsa 54,3%.

“Demikian juga permintaan terhadap KPR dengan pangsa 19,2 %, kredit peralatan rumah tangga pangsa dengan 5,5 % dan kartu kredit dengan pangsa 2,7 % yang diperkirakan meningkat pada 6 bulan mendatang,” tulis laporan BI.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar