16 April 2025
13:39 WIB
Survei BI: IPR 236,7, Penjualan Eceran Maret Bisa Tumbuh 8,3%
Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2025 diprakirakan mencapai 236,7, atau secara tahunan tumbuh sebesar 0,5% (yoy). Penjualan eceran Maret diperkirakan tumbuh 8,3%.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Sejumlah pengunjung memilih pakaian di Lombok Epicentrum Mal di Mataram, NTB, Senin (24/3/2025). AntaraFoto/Ahmad Subaidi
JAKARTA - Penjualan eceran diprakirakan tumbuh 8,3% pada Maret 2025. Hal ini tecermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) Maret 2025 yang diprakirakan mencapai 236,7, atau secara tahunan tumbuh sebesar 0,5% (year on year/yoy).
"Secara bulanan, penjualan eceran pada Maret 2025 diprakirakan tumbuh 8,3% (month to month/mtm), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,3% (mtm)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny dalam keterangan resmi, Rabu (16/4).
Dia menjabarkan kinerja penjualan eceran tersebut terutama ditopang oleh pertumbuhan Kelompok Suku Cadang dan Aksesori, Barang Budaya dan Rekreasi, serta Makanan, Minuman dan Tembakau.
Rinciannya, Kelompok Suku Cadang dan Aksesori tumbuh sebesar 6,4% (yoy), Barang Budaya dan Rekreasi tumbuh 1,6% (yoy), serta Makanan, Minuman dan Tembakau tumbuh 1,4% (yoy).
Sementara itu, penjualan kelompok barang lainnya tercatat terkontraksi, terutama kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi (-9,0% yoy), Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya (-7,5% yoy), dan Subkelompok Sandang (-2,6% yoy).
Mayoritas kelompok mengalami peningkatan penjualan, terutama Kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi (7,9% mtm), Makanan, Minuman dan Tembakau (9,3% mtm), serta Subkelompok Sandang (17,6% mtm).
Menurut Ramdan, peningkatan tersebut sejalan dengan kenaikan permintaan masyarakat saat Ramadan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri yang jatuh pada tanggal 31 Maret-1 April 2025, serta strategi retailer yang memberikan potongan harga.
Sebagai informasi, pada Februari 2025, IPR tercatat sebesar 218,5, atau secara tahunan tumbuh 2,0% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 0,5% (yoy).
"Peningkatan IPR tersebut terutama didorong oleh kinerja positif pada Kelompok Barang Budaya dan Rekreasi (7,5% yoy), Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (3,3% yoy), dan Subkelompok Sandang (4,9% yoy)," jelas dia.
Secara bulanan, penjualan eceran pada Februari 2025 tumbuh sebesar 3,3% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat kontraksi sebesar 4,7% (mtm).
Peningkatan penjualan tersebut terutama ditopang oleh Subkelompok Sandang (4,6% mtm), Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau (4,2% mtm), dan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (0,4% mtm), sejalan dengan kenaikan permintaan masyarakat menjelang Ramadan dan HBKN Idulfitri.
Inflasi
Di sisi harga, kata Ramdan, tekanan inflasi tiga bulan yang akan datang, yaitu pada Mei 2025, diprakirakan menurun.
Sementara itu, tekanan inflasi enam bulan yang akan datang, yaitu pada Agustus 2025, diprakirakan relatif stabil.
"Hal ini tecermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Mei 2025 yang tercatat sebesar 148,3, lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 159,6," papar dia.
Sementara itu, IEH Agustus 2025 tercatat sebesar 155,5, relatif stabil dengan periode sebelumnya sebesar 155,4. Secara spasial, penurunan IEH Mei 2025 diprakirakan terjadi pada sebagian besar kota cakupan survei, terutama Semarang (termasuk Purwokerto).